Sejarah Geisha Jepang, Seniman Tradisional Jepang yang Mendunia

Geisha merupakan julukan yang disematkan kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja seni tradisional di Jepang. Seorang geisha menjalani pelatihan ketat.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Satu lagi tradisi unik asal Negara Jepang, geisha. Geisha merupakan julukan yang disematkan kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja seni tradisional di Jepang. Untuk menjadi seorang geisha dibutuhkan pelatihan ketat selama bertahun-tahun. Mereka berkerja keras mengasah bakat artistiknya seperti bermain musik dan menari.

Bagi yang kurang pengetahuan, istilah geisha selalu disangkutkan dengan kegiatan prostitusi. Faktanya geisha tidak menjual tubuhnya kepada tamu yang berkunjung. Seorang geisha bekerja secara bergantian dengan PSK kelas tinggi di Jepang yang disebut oiran. Tugas geisha adalah memainkan musik, menari, dan menggoda tamu agar tetap terhibur sembari menunggu kedatangan oiran. Hal ini yang terus dibanggakan oleh geisha, pada abad ke-19 mereka mempunyai sebuah semboyan “kami menjual seni, bukan tubuh. Kami tak pernah menjual diri, tubuh kami, demi uang.”

Awal mula stigma negatif geisha ini dimulai pada akhir perang dunia ke-II. Saat itu banyak PSK Jepang yang mendatangi anggota militer AS dan mengaku sebagai geisha. Mereka memancing anggota militer AS dengan fantasi eksotis dari geisha. Ketika kekalahan Jepang atas sekutu pada perang dunia ke-II banyak wanita yang putus asa rela tidur dengan musuh hanya agar bisa mendapatkan makanan.

Sejarah mencatat geisha pertama di Jepang adalah pria. Geisha pria sudah ada sejak tahun 1600an, sedangkan geisha wanita pertama adalah di tahun 1751. Sama hal nya dengan geisha perempua, geisha laki-laki bertugas menghibur tamu dengan nyanyian, musik, dan tarian.

Geisha selalu identik dengan tatanan rambut dan riasan wajah yang sangat mencolok dan rumit. Wajahnya akan dirias dengan bedak atau cat berwarna putih, alis dicukur setengah, dan bibir diberi gincu berwarna merah terang. Namun tahukah kamu itu adalah dandanan bagi maiko, sebutan untuk wanita yang masih belajar menjadi geisha. Semakin dewasa seorang geisha maka semakin simpel riasannya.

Geisha akan pensiun jika telah menikah. Geisha tertua yang masih bekerja saat ini bernama Yuko Asakusa berumur 94 tahun dan telah menjadi geisha sejak umur 16 tahun. Di Tokyo pada tahun 2007 terdapat geisha pertama yang berasal dari luar jepang bernama Sayuki.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU