Sejarah Candi Dieng, Kompleks Candi Tertinggi di Indonesia

Kompleks Candi Dieng merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah dan dibangun di atas ketinggian 2.000 mdpl

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Kompleks Candi Dieng merupakan sebuah kompleks candi bercorak Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kompleks candi ini dibangun di atas ketinggian 2.000 mdpl, dan menjadikannya sebagai candi tertinggi di Indonesia. Kompleks Candi Dieng terbagi atas tiga kelompok percandian dan satu candi yang berdiri sendiri yaitu Kelompok Arjuna, Kelompok Dwarawati, Kelompok Gatotkaca dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.

Menurut penelitian para ahli, Kompleks Candi Dieng dibangun antara abad ke-8 dan ke-9 sehingga dianggap sebagai candi tertua di Pulau Jawa. Tidak jelas terkait kapan dan alasan apa pembangunan kompleks candi ini karena tidak adanya bukti tertulis seperti prasasti. Namun para ahli mempercayai bahwa Kompleks Candi Dieng dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya.

Berdasarkan arsitekturnya, Kompleks Candi Dieng menganut gaya Jawa Tengah bagian utara. Terdapat kemiripan arsitektur antara Kompleks Candi Dieng dengan beberapa candi lain seperti Kompleks Candi Gedong Songo di Kabupaten Semarang, Candi Badut di Jawa Timur, serta Candi Cangkuang dan Bojongmende di Jawa Barat. Kemiripan ini mengindikasikan bahwa candi-candi ini dibangun pada periode yang sama.

Arsitektur candi yang menganut gaya Jawa Tengah bagian utara memiliki karakteristik ukuran yang lebih kecil, sederhana, dan ornamen dinding yang relatif kurang jika dibandingkan dengan Candi Kalasan atau Candi Prambanan. Kelompok candi di Jawa Tengah bagian utara dikenal sebagai candi dengan arsitektur yang tidak beraturan dengan variasi gaya candi masing-masing, Hal ini jauh berbeda dengan Candi di Jawa Tengah bagian selatan yang dibangun megah dielngkapi dengan perwara yang seragam.

Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris yang sedang berlibur pada tahun 1814. Saat itu Kompleks Candi Dieng masih terendam dalam genangan air telaga. Pada tahun 1956 Van Kingsbergen memimpin upaya pengeringan telaga untuk mengangkat kompleks candi ini. Upaya pembersihan dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1964, dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kingsbergen.

Kompleks Candi Dieng menjadi lokasi pelaksanaan festival budaya tahunan masyarakat Dieng yaitu Dieng Culture Festival. Tahun 2019 ini acara Dieng Culture Festival masuk dalam penyelenggaraan ke-10. Acara ini merupakan sebuah gelaran yang didedikasikan secara khusus untuk ritual jamasan rambut gimbal anak-anak masyarakat Dieng.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU