Menteri Pariwisata, Arief Yahya minta untuk membuka rute penerbangan Banyuwangi – Bali. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung paket wisata ke Banyuwangi bagi peserta Pertemuan Tahunan Internasional Monetary Fund (IMF) – World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Sebagai langkah awal, Arief telah meminta Kementerian Perhubungan menyediakan slot time untuk penerbangan langsung rute Banyuwangi – Bali.
“Ini ada misi khusus agar peserta pertemuan tahunan para ekonom dunia ini bisa berkunjung ke Banyuwangi dengan lebih mudah. Saya harap teman-teman di Kemenhub bisa menyediakan slot waktu di Denpasar,” kata Arief saat tiba di Banyuwangi, dilansir dari Tribunnews.com pada Selasa (12/6/2018).
Menpar berharap bulan Juli mendatang rute ini sudah bisa digunakan.
Terkait maskapai penyedia rute, Menpar akan bertemu dengan pihak Nam Air untuk pembukaan rute perdana. Arief mengatakan rute ini patut diupayakan.
Nam Air akan menjadi maskapai yang melayani rute ini. Foto/airmagz.com
“Saya sudah bertemu Nam Air. Dan ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” tambahnya.
Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gde Chrisna mengatakan rute ini masih terkendala slot time. Rencananya, penerbangan Bali ke Banyuwangi akan dilakukan sore hari sekitar pukul 18.00 WIB dan kembali ke Bali keesokan harinya.
“Memang saat ini kita terkendala slot time yang ada di Bali,” kata Chrisna.
Chrisna menambahkan, jadwal yang disusun tersebut disesuaikan dengan trip wisatawan.
“Untuk planning jamnya itu dari Denpasar sore hari atau malam hari. Jadi satu paket bisa one day tour ke Ijen,” kata Chrisna dilansir dari sumber yang sama.
Dengan jadwal itu, pihaknya optimis okupansi penumpang akan sampai di angka 90 persen.
“Terbang dari Banyuwangi ke Bali bisa diisi pekerja. Sedangkan penerbangan sore dari Bali ke Banyuwangi diisi wisatawan yang menuju destinasi utama Banyuwangi, yakni Puncak Ijen,” pungkasnya.