Gunung Rinjani Sudah Banyak Memakan Korban Pendaki, Ini Daftarnya Selama Tahun 2017

Sebelum mendaki gunung, pahami betul medan dan jalurnya, jangan malas mencari info! Selain itu siapkan semuanya dengan matang, jangan mendaki kalau ragu.

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Abi

Pahami betul jalur yang akan kamu gunakan untuk mendaki sebelum melakukan pendakian.

Minggu (30/7), seorang pendaki wanita asal Jakarta dilaporkan hilang setelah melakukan summits attack di Gunung Rinjani, Lombok. Pendaki tersebut diketahui bernama Siti Maryam (29) asal Cakung, Jakarta Timur.

Nur Kholis, salah satu penjaga Taman Nasional Gunung Rinjanisaat dikonfirmasi tim Phinemo, menjelaskan bahwa dirinya mendapat laporan dari Polisi Hutan Laluwirajaya atas hilangnya seorang pendaki ketika melakukan perjalanan turun dari Puncak Rinjani. Laporan tersebut diterima pukul 18.00 WITA, kemudian tim evakuasi yang mengetahui hal tersebut langsung berangkat menuju lokasi pada pukul 20.00 WITA.

Namun pada Rabu (2/8), Siti Maryam sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi pada pukul 07.00 WITA. Siti ditemukan dalam keadaan selamat oleh Suhaldi, seorang pengembala sapi yang merupakan warga asli Sembalun Lawang.

Sebelum kejadian Siti Maryam tersebut, sudah ada beberapa kejadian juga yang mengakibatkan pendaki hilang di Gunung Rinjani. Selama Januari-Juli 2017 sudah ada beberapa pendaki yang menjadi korban ‘ganasnya’ Gunung Rinjani. Mau tau siapa aja? Cek di bawah yuk!

#3 Februari 2017

Basarnas menemukan korban. Sumber foto.

Jumat (3/2) pada pukul 17.42 WITA, dua pendaki bernama Mustakim sama Muhri tersesat dan hilang dalam tugas pemasangan kamera pemantau milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian Pekerjaan Umum. Korban mendaki lewat jalur Benang Stokel dan menuju Palawangan Gunung Rinjani.

Melansir dari SuaraNTB, ketika mereka turun, mereka salah ambil jalan dan kemudian tersesat. Setelah sadar kalau tersesat, mereka akhirnya mencoba menghubungi keluarga untuk meminta bantuan ke Basarnas. Berdasarkan laporan keluarga, korban terakhir kali memberi informasi pada Jumat siang, dan bilang kalau mereka kehabisan logistik.

Pada Sabtu (4/2) sekitar pukul 15.45 WITA, kedua korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka ditemukan oleh Basarnas di sekitar wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Otak Kokoq, Kab. Lombok Timur. Namun, salah satu ditemukan dalam kondisi pingsan karena lemas kekurangan asupan makanan.

Penemuan korban awalnya karena ketidaksengajaan warga yang kebetulan lewat. Warga tersebut melihat korban dalam keadaan lemas dan langsung melapor ke Polsek Kopak, Lombok Tengah. Tim SAR dan keluarga korban yang tadinya mencari di sekitar Aik Berik langsung menuju ke lokasi penemuan untuk menjemput korban.

#24 April 2017

Taufik Budi Prasetiyo. Sumber foto.

Taufik Budi Prasetiyo, pendaki Rinjani asal Jomblang, Yogyakarta ditemukan tewas di kolam Air Kalak. Taufik mendaki bersama temannya yaitu Muhammad Ali dan Setyo Teguh. Mereka melakukan pendakian pada Kamis (20/4). Mereka bertiga berhasil mencapai puncak dan memutuskan turun pada Minggu (23/4).

Saat turun, Taufik memutuskan untuk mandi di kolam Air Kalak dulu sambil beristirahat. Taufik memilih untuk berenang di tempat yang tidak ramai dari pengunjung, meskipun sudah diajak Ali untuk pindah ke tempat yang ramai. Padahal tempat Taufik mandi tersebut tidak biasa digunakan untuk mandi oleh para pendaki. Melansir dari detik, korban yang sedang mandi ditinggal oleh temannya Ali untuk mengisi wadah air, ketika teman korban selesai dan turun, dia sudah tidak melihat Taufik di kolam, hanya ada peralatan mandinya saja yang ada di pinggir kolam. Ali mengatakan bahwa ia tidak mendengar suara apapun dari kolam, padahal jarak mereka hanya sekitar 50m aja.

Akhirnya Taufik berhasil ditemukan dua hari setelah Taufik hilang di kolam, Selasa (25/4). Taufik ditemukan oleh Tim SAR dalam keadaan tidak bernyawa.

#21 Juni 2017

Evakuasi I Wayan oleh tim Basarnas. Sumber foto.

Gunung Rinjani kembali memakan korban pada Rabu (21/6). Wayan Suta Asmarajaya, pendaki asal Kintamani, Bali, ditemukan tewas di Danau Sagara Anak.

Melansir dari Kompas, Wayan mendaki bersama 18 orang temannya. Rombongan memulai pendakian sejak Kamis (15/6). Ketika memasuki hari Sabtu (17/6) dan tiba di Sagara Anak, Wayan memutuskan untuk berenang sendirian. Wayan berenang menggunakan alat apung berupa ban dalam. Tidak lama Wayan berenang, rombongan mendengar suara teriakan korban dan langsung keluar tenda dan mencoba memberikan bantuan. Karena posisi Wayan yang jauh dari tepi, membuat teman-temannya kesulitan untuk menjangkau dan menyelamatkan Wayan.

Menurut salah satu Basarnas, Putu Cakra Negara, Basarnas baru mendapat laporan tersebut pada Minggu (18/6) sekitar pukul 18.35 WITA. Setelah menerima laporan, Kepala Kantor SAR Mataram langsung menyuruh dua tim rescue menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Namun sayangnya korban baru berhasil ditemukan pada Selasa (20/6) sekitar pukul 11.40 WITA karena korban mengapung di tengah danau.

#30 Juli 2017

Rombongan Siti sebelum pendakian. Foto oleh backpackerjakarta.

Yang terakhir dan yang masih hangat adalah laporan hilangnya pendaki wanita asal Cakung, Jakarta Timur.

Seorang pendaki wanita asal Jakarta dilaporkan hilang setelah melakukan summits attack di Gunung Rinjani, Lombok. Pendaki tersebut diketahui bernama Siti Maryam (29) asal Cakung, Jakarta Timur.

Siti Maryam bersama teman-temannya dari Backpacker Jakarta (@backpackerjakarta) yang dipimpin oleh Edi M. Yamin, semuanya berjumlah 28 orang melakukan pendakian pada hari Jumat (28/7).

Hari Sabtu (29/7), rombongan bermalam di pos 3 Gunung Rinjani untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju Palawanan. Hari Minggu (30/7) mereka melakukan summits attack bersama-sama.

Saat akan turun dari puncak, Siti memohon izin untuk buang air besar kepada teman-temannya. Semua barang Siti (handphone, air minum, dan bekal makanan) dititipkan ke teman-temannya. Setelah satu jam, Siti tidak kunjung kembali ke rombongan dan teman-temannya berusaha mencari namun tidak ditemukan. Siti menggunakan baju berwarna merah marun dengan sweater berwarna abu-abu bertuliskan “Backpacker Jakarta”. Selain itu Siti juga menggunakan jilbab dengan warna merah agak pink.

Siti Maryam, pendaki asal Cakung, Jakarta Timur yang dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani pada hari Minggu (30/7) sudah berhasil ditemukan pada sekitar pukul 07.00 WITA, Rabu (2/8). Siti ditemukan dalam keadaan selamat oleh Suhaldi, seorang pengembala sapi yang merupakan warga asli Sembalun Lawang.

Suhaldi menemukan korban di daerah Kebangan, Sembalun. Korban berada 1,5km ke arah Selatan dari jalur pendakian Gunung Rinjani. Korban ditemukan dalam keadaan selamat namun kondisi korban sangat pucat dan lemah karena kekurangan asupan makanan dan minuman sejak hari Minggu.

Saat ini Siti sedang mengalami perawatan dan pemeriksaan oleh TNGR Resort Sembalun dan Edelweiss Medical Help Center. Nur Kholis, saat dikonfirmasi tim Phinemo mengatakan bahwa korban selamat dalam keadaan sehat, namun korban merasa trauma atas kejadian yang menimpanya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU