Pernahkah Anda mendengar kata Travelgasm? Menurut Urban Dictionary, Travelgasm adalah saat Anda begitu antusias, bahagia, di sebuah perjalanan. Anda merasakan perasaan puas dan nikmat yang luar biasa saat traveling.
Setiap orang memiliki Travelgasm yang berbeda. Travelgasm bisa muncul ketika tiba di pulau nan elok setelah lama terombang-ambing di lautan. Bisa jadi travelgasm itu muncul saat menikmati kuliner paling enak selama hidup Anda saat icip-icip streetfood di destinasi yang Anda kunjungi.
Orang-orang yang pernah merasakan travelgasm inilah yang pada akhirnya ketagihan melakukan perjalanan-perjalanan berikutnya. Anda akan mendapati orang-orang yang pernah merasakan travelgasm ini selalu semangat dalam mengerjakan apapun.
Anda pecinta kopi dan begitu menikmati menyesap secangkir kopi di kedai kopi lokal daerah Anda? Tidakkah Anda ingin mencoba kopi di negara yang berbeda? Pengalaman ngopi di negara atau daerah yang berbeda bisa memunculkan travelgasm Anda.
Atau saat Anda mengenal orang baru di perjalanan. Orang yang mungkin akan Anda temui saat sedang menunggu keberangkatan kereta. Sangat mungkin Anda bisa memiliki teman dari berbagai negara di dunia. Teman baru dengan bahasa dan latar belakang yang berbeda dengan kita akan menciptakan pertemanan yang seru. Anda bisa bertukar cerita menarik perjalanan Anda dengan mereka.
Pernah melihat teman yang begitu senang saat berhasil mendapat tiket promo ke destinasi impiannya? Itulah travelgasmnya. Hal yang mungkin terlihat sepele bagi Anda namun sangat membahagiakan untuk teman Anda.
Berteriak kencang di puncak kemudian tak terasa air mata meleleh setelah penuh perjuangan melewati medan berat di pendakian pertama Anda? Anda sedang merasakan travelgasm. Dalam hati mungkin And aberjanji akan datang ke puncak itu lagi.
Mari kita cek satu persatu-satu. Apa Anda lebih sering sibuk mencari sinyal di destinasi demi mengunggah foto perjalanan Anda di sosial media dibanding duduk tenang menikmati suasana alam sekitar? Apa Anda lebih suka membalas chat teman Anda dibanding menyapa dan mengobrol dengan warga lokal? Apa Anda tak pernah mencoba hal baru karena takut rencana Anda meleset dari jadwal?
Jika Anda menjawab semua pertanyaan tadi dengan “Ya!”, maka sekarang kita tahu akar permasalahannya.
Mungkin Anda berpikir, “Apa salah saya tak meraih travelgasm dan segala macamnya itu? Bukankah saya bebas melakukan perjalanan sesuka saya?” Tentu Anda bebas, dan tentu tak ada “perjalanan” yang salah. Semua terserah Anda.
Namun, benarkah Anda tak penasaran dengan sensasi travelgasm ini? Sensasi yang membuat mereka yang pernah merasakannya begitu ketagihan untuk kembali traveling.
Sibuk dengan gadget Anda memang tak ada salahnya, namun jika tak ada kepentingan yang benar-benar mendesak akan lebih baik jika Anda menyimpannya ke dalam tas kecil Anda. Bukankah panorama di depan Anda lebih ‘menyegarkan’ daripada wallpaper smartphone Anda?
Bukankah ada rasa menyenangkan di hati saat kita menyapa dan tersenyum pada warga lokal mereka membalasnya serta dengan ramah menawari kita untuk mampir? Anda tak akan mendapat hal seperti ini di kota, bukan? Membalas chat teman Anda (yang bukan permasalahan darurat) lebih baik Anda tunda sampai saat menjelang tidur.
Pada dasarnya, Anda sendirilah yang paling tahu cara menikmati perjalanan Anda, dan satu yang paling penting, lakukan perjalanan karena memang Anda yang menginginkannya, bukan sekadar mengikuti tren.