7 Perbedaan Penampilan Pendaki Indonesia dan Luar Negeri yang Jarang Orang Tahu

Wah.. banyak juga perbedaannya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Dunia pendakian memang banyak di minati oleh orang Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan foto-foto ramainya pendakian yang banyak beredar di media sosial. Salah satunya adalah Gunung Prau di Dataran Tinggi Dieng berikut ini.

Pendaki Indonesia pasti pernah mengalami zaman di mana Gunung terlihat seperti pasar. Foto berasal dari sini

Dari beragam pendaki yang memadati gunung-gunung di Indonesia, banyak pendaki lebih suka memakai outfit yang cukup simpel, lho. Nggak percaya? Coba deh perhatikan outfit pendaki berikut ini, Kamu pasti lebih sering melihat pendaki dengan penampilan begini saat berada di gunung.

Cintya dan Ahmad, dua pasangan pendaki ini udah mau naik pelaminan lho, Kamu kapan? Sumber foto

Lalu, bagaimana penampilan pendaki luar negeri saat naik gunung?

Jika bicara tentang dunia pendakian luar negeri, berarti kita juga membahas jalur pendakian yang lebih variatif. Bukan hanya jalur tanah, bebatuan, atau tebing. Tapi juga jalur bersalju. Dengan berbagai jalur pendakian tersebut, Kamu akan melihat banyaknya perbedaan penampilan pendaki Indonesia dan pendaki luar negeri.

Berikut ini adalah 7 perbedaan pendaki luar negeri dan pendaki Indonesia:

1. Pendaki di Amerika Utara sering pakai jaket tebal dan alat mendaki yang cukup ribet

Sumber foto dari sini dan sini

Saat mendaki ke Gunung Denali, gunung tertinggi di Amerika Utara, para pendaki luar negeri akan membawa peralatan yang sangat lengkap. Mulai dari jaket tebal, tongkat, sepatu yang dilengkapi dengan penghangat dan crampoon (tapak besi pada sepatu). Tidak lupa, peralatan memanjat seperti tali carmentel dan carabiner. Kalau pendaki Indonesia mah bawa jaket biasa atau pakai kemeja flanel sudah cukup. Maklum, beda cuaca dan iklim.

2. Pendaki asal Inggris ini selalu bawa helm dan peralatan panjat tebing saat mendaki gunung berapi

Sumber foto dari sini dan sini

Foto di atas adalah pendaki bernama Christopher Horsley berkewarganegaraan Inggris. Dia traveling ke beberapa negara di dunia untuk mendaki. Dia selalu memakai helm dan peralatan panjat tebing ketika mendaki gunung, terutama saat mendaki gunung berapi di Vanuatu. Kalau orang Indonesia sih bawa ikat kepala aja udah bisa buat jaga diri saat naik gunung.

3. Trekking di Islandia berarti harus pakai kaos dan celana pendek, jangan lupa trekking pole

Sumber foto dari sini dan sini

Beberapa gunung di Islandia memang gunung es. Namun ada juga gunung dengan hamparan rumput hijau dan air terjun indah, seperti Gunung Kirkjufell. Pendaki di Islandia hanya butuh pakai kaos dan celana pendek biasa untuk mencapai puncak, seperti para pendaki Indonesia. Bedanya, pendaki Islandia selalu bawa trekking pole saat mendaki. Kalau orang Indonesia sih bawanya selfie stick biar eksis.

4. Pendaki luar negeri sering bawa tas lebih kecil saat mendaki gunung

Sumber foto

Jika kamu pernah mendaki bersama dengan para bule di gunung Indonesia, pasti kamu akan jarang melihat mereka mendaki menggunakan tas besar. Mereka akan membawa tas kecil ukuran 25 liter untuk membawa persediaan air dan makanan saja. Karena bagi para bule, beberapa gunung di Indonesia seperti Gunung Papandayan, Lawu, Merbabu, Merapi, Andong, dan Prau cukup mudah dilalui tanpa harus menginap dan camping.

Sedangkan pendaki Indonesia, cuma naik gunung Andong aja bawaannya udah kayak mau naik Gunung Rinjani. Contohnya, teman saya yang pakai kaos merah pada foto di atas.

5. Pendaki luar negeri anti pakai sandal jepit

Sumber foto dari sini dan sini

Saat naik gunung, kamu pasti pernah melihat para pendaki yang pakai sandal gunung. Kalau mendaki di luar negeri, kamu akan jarang melihat mereka pakai sandal apalagi sandal jepit. Merk swallow lagi.

6. Pendaki luar negeri selalu bawa kacamata untuk melindungi mata, kalau saya sebagai pendaki Indonesia sih buat foto-foto

Sumber foto dari sini dan sini

Pernah nggak kamu naik gunung bawa kacamata? Tujuannya buat apa? Buat melindungi mata atau buat selfie? Padahal nih, tujuan memakai kacamata itu buat melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet yang bisa membutakan mata.

7. Pendaki luar negeri lebih sering mendaki sendiri daripada mendaki ramai-ramai

Sumber foto dari sini 

Mungkin karena orang Indonesia berjiwa korsa dan ramah, pendaki Indonesia lebih sering mendaki dengan anggota yang lebih banyak.

Kelompok-kelompok pendaki seperti di Indonesia ini, jarang ditemui di luar negeri. Pendaki luar negeri lebih suka mendaki dalam jumlah anggota yang sedikit, alasannya masih belum jelas, namun seorang wisman yang sempat saya temui di Lawu pernah bilang jika ia lebih nyaman mendaki sendiri karena nggak ingin diganggu orang lain. Bagi mereka, privasi itu penting.

***

Itulah perbedaan pendaki Indonesia dan luar negeri. Pernah nggak kamu melihat langsung perbedaan ini ketika naik gunung sama bule?

Baca juga artikel pendakian lainnya di sini:

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU