Pengelola Candi Borobudur Akan Batasi Jumlah Pengunjung

Setuju nggak?

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Efek diedit menggunakan Photoshop, Candi borobudur terlihat sepi. Foto oleh MuhammadS’amien

Destinasi wisata populer selalu jadi primadona. Apalagi saat long weekend tiba. Jumlah pengunjung meningkat sangat drastis. Objek wisata seakan berubah jadi lautan manusia. Begitupun dengan Candi Borobudur. Objek wisata yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini selalu ramai wisatawan saat libur panjang. Sampai-sampai, untuk bisa berfoto saja harus antre dan bergiliran.

Hindari penumpukan pengunjung, pengelola akan siapkan aplikasi untuk membatasi jumlah wisatawan

Nah, untuk mengatur membludaknya wisatawan yang berkunjung ke candi terbesar di Indonesia ini, pengelola Candi Borobudur akan membatasi wisatawan yang naik ke pelataran candi menggunakan bantuan aplikasi di smartphone.

Melansir dari Kompas, menurut Edy Setijono selaku Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, aplikasi tersebut nantinya berfungsi sebagai pengontrol pengunjung. Dengan bantuan aplikasi, pengelola candi bisa mendeteksi jumlah wisatawan yang telah masuk dan mencatat berapa lama waktu kunjungannya.

Waktu kunjungan di pelataran candi akan dibatasi maksimal 1 jam

Sekarang ini mungkin Kamu masih bisa berlama-lama di plataran candi, awal semester kedua nanti, wisatawan akan dibatasi maksimal selama 1 jam kunjungan. Normalnya 30 hingga 45 menit. Dengan adanya batasan waktu kunjungan, permasalahan menumpuknya wisatawan di pelataran candi bisa diatasi.

Aplikasi yang masih dalam wacana ini nantinya juga berfungsi sebagai alarm kunjungan. Jika waktu kunjungan sudah habis, ada petugas yang mengarahkan wisatawan untuk turun dan bergantian dengan pengunjung lainnya. Selain itu, ada suara atau bunyi-bunyian dan cahaya yang siap memperingatkan wisatawan.

***

Pembatasan waktu kunjungan merupakan solusi yang pas untuk menghindari pengunjung yang berdesak-desakan di pelataran candi. Kalau waktu kunjungan dibatasi maksimal 1 jam, rasanya kok kurang ya. Yah, jika cuma sekadar foto-foto mungkin cukup, tapi bagaimana dengan wisatawan yang begitu tertarik dengan setiap detail relief Candi Borobudur? Cukupkah?

Artikel menarik lainnya;

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU