Industri online travel Indonesia terus tumbuh dengan cepat. Berdasar data dari Statista, total pendapatan segmen online travel booking di Indonesia hingga September 2017 mencapai US$ 2,417 juta atau sekitar Rp 33 miliar.
Disebutkan bahwa segmen pasar terbesar adalah pemesanan hotel dengan volume pasar US$ 1,818 juta atau sekitar Rp 24 miliar pada 2017.
“Masa liburan Natal dan tahun baru berpengaruh pada peningkatan jumlah pemesanan hotel. Namun, peningkatan di akhir tahun ini tidak sebesar jumlah pemesanan di masa liburan Idul Fitri lalu,” jelas Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin.
Nitha menambahkan, saat ini ada perubahan tren masyarakat yang melakukan pemesanan hotel dalam negeri, mulai ada peningkatan pemesanan hotel sebesar 40% di luar kota-kota besar, seperti Lombok, Puncak, Bangka Belitung, dan Batam
Sementara untuk tren pemesanan online travel di Mister Aladin sendiri, pada 2016 nilai rata-rata pemesanan per pembeli adalah Rp 920.000. Namun, pada 2017, ada peningkatan nilai pemesanan per pembeli menjadi Rp 1.240.000.
“Rata-rata, wisatawan cenderung memesan hotel satu bulan sebelumnya, sebelum traveling ke luar negeri (untuk destinasi jarak jauh dan membutuhkan visa). Biasanya mereka memesan untuk menginap 3-5 malam,” papar Nitha.
Namun untuk destinasi dalam negeri atau negara-negara seperti Singapura dan Malaysia, wisatawan cenderung memesan hotel sekitar satu minggu sebelum keberangkatan. Mayoritas pemesanan hotel dalam negeri dan negara tetangga berkisar 1-2 hari atau untuk liburan akhir pekan.