Lhakpa Sherpa, Pendaki Wanita yang Pecahkan Rekor Terbanyak Mencapai Puncak Everest Sebanyak 8 Kali!

Kata siapa wanita itu makhluk lemah?

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Stereotip tentang wanita yang hanya seorang makhluk lemah mungkin harusnya sudah hilang. Lhakpa Sherpa contohnya, seorang wanita Sherpa pertama yang memecahkan rekor sebagai pendaki wanita terbanyak yang bisa mencapai puncak Everest. 

Lhakpa Sherpa yang merupakan seorang pembantu rumah tangga ini, sukses mendaki Puncak Everest delapan kali!

Lhakpa Sherpa, siapa sangka dia seorang ibu rumah tangga dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sumber foto

Sehari-harinya Lhakpa adalah seorang ibu rumah tangga dan juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga serta pelayan toko 7-Eleven di Connecticut. Tapi, ketika di gunung, kemampuannya sebagai seorang pendaki nggak bisa diragukan lagi. 

Dalam riwayat pendakiannya, Lhakpa berhasil mencapai puncak Gunung Everest sebanyak delapan kali. Pencapaian ini tercatat pada tahun 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2016, dan terakhir pada tahun 2017 ini. Dan dengan pencapaian ini dia berhasil menjadi wanita pertama yang paling banyak mendaki Puncak Everest.

Nah pada tahun-tahun sebelumnya, wanita 43 tahun ini juga pernah mengikuti dua ekspedisi lainnya namun tak sempat mencapai puncak. Seperti tahun 2010 lalu, Lhakpa tergabung dalam sebuah ekspedisi pendakian K2 yang lebih dikenal sebagai Gunung Godwin-Austen atau Chhogori. Gunung K2 atau Chhogori ini merupakan gunung tertinggi kedua setelah Everest. Ekspedisi ini gagal mencapai puncak karena cuaca buruk.

Sedang satu eskpedisi lainnya adalah ekspedisi pendakian ke Everest di tahun 2015. Lhakpa berhasil mencapai basecamp Tibet namun gagal ke puncak. Kegagalan pencapaian puncak Everest ini terjadi karena dia harus kembali turun setelah adanya gempa di Pegunungan Himalaya. 

Fakta lain yang mengejutkan adalah, Lhakpa bahkan tak pernah melakukan latihan khusus untuk bisa mendaki ke Everest

Aksi Lhakpa saat mendaki Everest. Sumber foto

Sosok wanita yang dikenal berkepribadian tomboi ini memang terlahir sebagai Sherpa.

Lhakpa berasal dari sebuah keluarga Nepal. Ia lahir di bagian timur distrik Sankhuwasabha, tempat Gunung Makalu yang merupakan gunung tertinggi kelima di dunia berada. Jadi mungkin karena hal ini juga darah sebagai pendaki mengalir di dirinya. 

Untuk mendaki ke Puncak Everest, Lhakpa tak pernah melakukan latihan khusus. Dia percaya bahwa kemauan kuat dan pengaruh genetika akan membuatnya mencapai puncak gunung, seperti leluhurnya. Ditambah lagi, Lhakpa memang sudah lama tinggal di atas ketinggian 13.000 kaki, jadi bukan hal sulit buat dia untuk menyesuaikan diri dengan cuaca ekstrim. 

Bahkan, untuk seorang wanita dia bisa dibilang punya stamina hampir seperti pria. Bayangkan saja gais, dia pernah mendaki dalam kondisi angin kencang dan badai saat baru saja melahirkan anak pertama delapan bulan sebelumnya. Belum lagi, Lhakpa juga mendaki kembali saat mengandung anak keduanya saat usia kandungan baru mencapai dua bulan!

***

Sosok-sosok wanita sherpa memang jauh dari kesan lemah dan manja. Mayoritas dari mereka terbiasa hidup di alam yang keras, jadi mereka juga tumbuh jadi wanita yang hebat dan tangguh. Bahkan selain Lhakpa Sherpa, ada juga sosok lain dari wanita Sherpa yang juga beberapa kali sukses mencapai Puncak Everest di antaranya,

Churrim Sherpa misalnya, wanita tangguh yang berhasil mencapai Puncak Everest dua kali hanya dalam waktu 11 hari

Churrim Sherpa saat menerima penghargaan. Sumber foto

Churrim Sherpa, adalah salah satu contoh lain wanita tangguh yang berhasil mencapai Puncak Everest. Bahkan menurut catatan dari solopos.com, wanita tangguh ini berhasil mencapai puncak sebanyak dua kali hanya dengan waktu 11 hari. Prestasinya pun langsung disambut gembira oleh Menteri Pariwisata Nepal Posta Bahadur saat itu. Churrim mendapat penghargaan dari pemerintahnya dan disebut sebagai Pahlawan Nepal. 

Churrim Sherpa berhasil sampai di Puncak Everest pertama kali pada tanggal 12 Mei 2012. Saat turun dan tiba dengan selamat di basecamp pendakian, dia merasa bahwa puncak kembali memanggilnya. Lalu wanita yang sudah lama tinggal di perbukitan timur laut Kathmandu  itupun kembali naik bersama tim pendakian yang berbeda dan berhasil mencapai puncak kembali hanya dalam waktu 11 hari. 

Nggak cuma mendapat penghargaan dari Pemerintah Nepal, Churrim juga tercacat dalam Guinness Book of Record. Dengan rekor pendakian paling pendek dua kali mendaki Himalaya namun dalam satu musim pendakian.

Keren banget kan gais? Gimana,masih berpikir kalau wanita itu makhluk lemah?

 

***

Pastinya di luar sana juga banyak wanita tangguh, termasuk juga Kamu, pendaki wanita Indonesia. Tapi alangkah baiknya kalau ketangguhan itu juga diimbangi dengan sikap yang bijak. dengan cara menjadikan pendakian sebagai ajang yang bermanfaat, bukan malah merusak lingkungan. Ada banyak hal positif yang sekiranya bisa kita ambil dari ketiga sosok pendaki wanita di atas. Bukan cuma buat para pendaki cewek sih, tapi para pendaki cowok juga. 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU