Dua Pendaki Gunung Everest Tewas Terkena 'Altitude Sickness'

Pendaki Gunung Everest meninggal sesaat setalah turun dari puncak Everest karena mengalami Altitude Sickness.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Dua pendaki Gunung Everest dikabarkan tewas setelah diketahui mencapai puncak. Pendaki diduga mengalami Altitude Sickness. Dua pendaki berkewarganegararaan Australia dan Belanda ini berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.

Foto dari sini

Apa ‘Altitude Sickness’?

‘Altitude Sickness’ merupakan ketidakmampuan tubuh untuk beradaptasi di daerah dataran tinggi. Umum terjadi jika Anda berada di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut. Tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri karena kadar oksigen dalam udara semakin menipis.

Gejala yang dialami oleh tubuh ketika mengalami ‘Altitude Sickness’ biasanya pusing, mual, napas yang tersengal-sengal, kelelahan, nafsu makan hilang, dan malas berkomunikasi.

Sebenarnya jika mengetahui gejala ini dan menanganinnya dengan cepat, tidak akan berakibat fatal, namun jika gejala ini tidak segera ditangani, maka akan berakibat fatal seperti kedua pendaki ini.

Kronologi Pendaki Gunung Everest Meninggal

Maria dan Suami tercintanya Rob Gropel. Foto diambil dari sini

Pendaki Belanda diketahui bernama Eric Arnold, ia meninggal pada Jum’at malam (20/5/2016). Sherpa Mingma, sebuah perusahaan Seven Summits Treks yang diketahui mengurus perjalanan ekspedisi, menjelaskan bahwa Eric sempat mengeluh dan mengaku merasa lelah saat turun pada ketinggian 8.000 mdpl. Hingga akhirnya Eric meninggal dunia saat menuruni lereng yang dijuluki sebagai “zona kematian”.

Lalu, beberapa jam kemudian, disusul pendaki asal Australia bernama Maria Strydom meninggal Sabtu sore (21/5/2016).

Kedua pendaki yang tewas adalah bagian dari tim ekspedisi yang sama. Tim yang berwenang masih ragu-ragu untuk membawa tubuh kedua pendaki gunung everest tersebut turun dari ketinggian tinggi tersebut. Mereka masih menunggu konfirmasi keluarga dan pihak asuransi kedua pendaki tersebut. Diketahui biaya untuk evakuasi memang membutuhkan banyak biaya.

Maria sendiri merupakan seorang dosen di sekolah bisnis Monash University di Melbourne. Pihak kampus turut berduka cita atas meninggalnya Maria di laman Facebook mereka. Sedangkan, dalam sebuah wawancara televisi lokal awal tahun ini , Eric mengatakan jika menaklukkan Everest adalah mimpi masa kecilnya. Namun sayang, setelah mencapai mimpi masa kecilnya, Eric malah meninggal dunia.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU