Pariwisata Labuan Bajo Naik Kelas Jadi Destinasi Dunia

Kabar baiknya, bersamaan dengan terpilihnya pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi dunia, pengembangan pun dilakukan secara masif.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Kabar bahagia terdengar dari pariwisata Labuan Bajo. Destinasi wisata favorit turis asing ini telah meningkatkan statusnya menjadi World Class Destination. Kabar tersebut kami himpun dari SuaraMerdeka.com.

Labuan Bajo ternyata tak sendiri. Ia terpilih sebagai destinasi kelas dunia bersama dengan 3 destinasi lainnya yaitu Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika.

Baca juga: Penataan fasilitas Labuan Bajo terus ditingkatkan demi kenyamanan wisatawan

Penataan kawasan pariwisata Labuan Bajo untuk tingkatkan kenyamanan wisatawan. Foto dari @z555mtq

Labuan Bajo sendiri telah ditetapkan menjadi Badan Otoritas Pariwisata (BOP). Perubahan status ini didasarkan kepada Perpres BOP Labuan Bajo Flores, Nomor 32, Tahun 2018, Tanggal 5 April 2018. Kebijakan itu juga menguatkan status Labuan Bajo sebagai destinasi bagi peserta Annual Meeting IMF-World Bank, Oktober nanti.

Bersamaan dengan terpilihnya pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi dunia, pengembangan pun dilakukan secara masif. Beragam fasilitas ditambah dan dibangun untuk kenyamanan wisatawan.

“Komitmen besar diperlihatkan Presiden Jokowi terhadap Labuan Bajo. Setelah berubah status, maka kawasan ini akan mengalami pengembangan yang luar biasa,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dikutip dari suaramerdeka.com.

Pengembangan fasilitas di Labuan Bajo ini diluncurkan dalam program bertajuk Quick Wins.

Program Quick Wins terdiri dari tujuh paket yang dikembangkan di beberapa spot seperti pembangunan jalur pejalan kaki di Jalan Soekarno Hatta, pusat wisata kuliner di Kampung Ujung, pengembangan RTH di Kampung Air.

Kemudian, program tersebut akan memberikan kemudahan akses jembatan penghubung antara Kampung Air dengan Bukit Pramuka. Mobilitas wisatawan dijamin semakin mudah dengan pembangunan 10 ruas jalan.

Baca juga: Saran menpar terhadap kasus pemerkosaan yang dialami turis asing 

Selain jalur darat, pemerintah juga akan menguatkan akses laut. Nantinya, ada 20 titik mooring buoy (tambatan pelampung) yang akan dipasang di Taman Nasional Komodo.

Kenyamanan wisatawan jadi prioritas utama. Untuk itu, aksesibilitas terus didorong pengembangannya. Kami juga memperhatikan faktor lingkungan. Karena ingin terumbu karang terjaga kelestariannya, ada 20 mooring buoy yang akan dipasang. Harapannya terumbu karang tidak hancur karena jangkar,” kata Menpar dari sumber yang sama.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU