MesaStila Peaks Challenge 2016, Trail Run Lintas 5 Gunung di Jawa Tengah Sukses Digelar!

MesaStila Peaks Challenge sukses digelar 8-9 Oktober lalu. Banyak kisah inspiratif di baliknya. Kami sajikan ekslusif untuk para pembaca Phinemo

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Pelari kategori 42K bersiap start

MesaStila Resort & Spa baru saja menyelenggarakan ajang trail run bertajuk MesaStila Peaks Challenge (MPC) 2016. Event olahraga yang diselenggarakan pada 8-9 Oktober 2016 ini diikuti total 511 peserta dari 24 negara; Indonesia, Jepang, Denmark, Malaysia, Philipine, Australia, USA, Thailand, Brunei, Mexico, France, Switzerland, Singapore, China, Netherland, Ireland, Poland, Belgium, Hongkong, UK, Slovakia, Bangladesh, Canada, Germany.

Adapun kategori yang dipertandingkan adalah 100K (50 peserta), 65K (87 peserta), 42K (108 peserta), 21K (193 peserta), dan 11K (73 peserta).

MesaStila Peaks Challenge merupakan satu-satunya dari 5 ajang ‘trail run’ di Indonesia yang tergabung dalam Asia Trail Master, yang mendapatkan title  ‘Indonesian Super Trail’. Adapun title ‘Super Trail’ sendiri hanya ada 5 di Asia; China, Philippines, Hong-Kong, Malaysia dan Indonesia.

Seorang pelari melewati rute persawahan

Kris Van de Velde, founder Asia Trail Master, menyebutkan bahwa MPC 2016 merupakan salah satu event trail run berpemandangan paling cantik dan menantang di Indonesia. Peserta disuguhi pemandangan 5 gunung di Jawa Tengah (Merapi, Merbabu, Andong, Gilipetung, Telomoyo), persawahan, perkebunan kopi, dan melihat langsung kehidupan warga lokal sehari-hari.

Daftar pemenang MPC 2016

Podium 1,2 & 3 kategori 100k. (ki-ka) Muhammad Dzaki, Jan Nilsen, Fauzi Difinubun.

Kategori 100 K (dengan batas waktu lari 36 jam) pria dimenangkan oleh Jan Inge Nilsen asal Norwegia (domisili Thailand) dengan waktu 19:47:19, peringkat kedua Muhammad Dzaki (Indonesia) dengan catatan waktu 21.58.42, dan peringkat ketiga Fauzi Difinubun (Indonesia) dengan catatan waktu 22.38.04. Untuk kategori 100 K wanita dimenangkan oleh Tahira Najmunisaa (Malaysia) dengan catatan waktu 25:38:57, peringkat kedua Ruth Theresia (Indonesia) dengan catatan waktu  30.42.30, dan peringkat ketiga Maria Josephine Liao (Filipina) dengan catatan waktu 34.00.00.

Sedangkan kategori 65K (batas waktu lari 20 jam) pria, dimenangkan oleh peserta tuan rumah, Firdaus Rhenaldy dengan catatan waktu 12:18:35, dan 65K wanita dimenangkan oleh Jessica Lintanga asal Malaysia.

Untuk keseluruhan peringkat dan catatan waktu dari semua kategori, bisa dilihat di laman ini.

Tak sekadar berkompetisi

Tahira dan Abdul Rahman berpose bersama setelah berhasil menyelesaikan perlombaan. Foto oleh Asia Trail Master

Selalu ada cerita di balik sebuah event.  Tahira, juara trail run kategori wanita 100 K asal Malaysia mengisahkan beratnya medan  yang becek dan licin serta terjalnya tanjakan di gunung-gunung yang dia tanjaki. Tahira yang mengikuti event ini bersama sang suami, Abdul Rahman, sampai-sampai hampir menangis karena tertinggal sendirian dari suami saat berlari menyusuri kabut tebal Gunung Merbabu. Namun, Tahira berhasil menaklukan rasa takutnya hingga akhirnya kesulitan yang dia hadapi berbuah kemenangan manis. Dia menjadi trail runner wanita paling tangguh di MPC 2016, pun di Asia, setelah kemenangan Tahira di MPC 2016 membuat poinnya tak terkejar di klasemen Asia Trail Master.

Rhenaldy menyambut Michal Kaczrowski di garis finish

Dibalik ketatnya kompetisi, juga tersisip jiwa-jiwa sosial tinggi yang ditunjukkan para peserta. Seperti cerita tentang Rhenaldy Firdaus, juara kategori 65 K pria, yang menghilangkan ego-nya untuk membantu rival terberatnya, Michal Kaczrowski.  Sepanjang rute, mereka bersaing ketat. Namun tensi ‘pertarungan’ menurun karena Michal Kaczrowski mulai melambat. Ternyata, Kaczrowski merasa lemas karena kekurangan logistik sehingga staminanya menurun. Bukannya meninggalkan jauh Kaczrowski, Rhenaldy malah membagi sebagian bekalnya untuk Kacrowzki. Rhenaldy berhasil finish tempat pertama dan Kaczrowski finish di posisi kedua.

Atau cerita Arief Wismoyono, juara tahun lalu, yang memilih ‘membuang waktu’ untuk menolong rekannya sesama pelari yang terkena hipotermia saat menerjang hujan di rute Merbabu.

Ada juga kisah Aziz, pelari pria 100k yang tak pikir panjang langsung menolong Eni Rosita, pelari wanita 100K yang disiram air keras oleh pihak tak bertanggung jawab ketika lari di rute Merbabu, meski ada risiko tangannya akan terkena air keras yang masih menempel di kulit Eni.

 

Hendra Wijaya, trail runner veteran Indonesia yang baru saja menyelesaikan Ultra Trail Gobi Race 400k, ambil bagian di 100k MPC 2016.

Masih banyak cerita inspiratif yang tak bisa dituliskan satu  halaman ini. Yah, bagi saya sendiri, meski tidak turun langsung ikut kompetisi, MPC 2016 merupakan ajang trail run yang luar biasa. Ada tawa, semangat yang tinggi, kebersamaan, dan jiwa saling menolong.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU