Menara Pisa di Italia terkenal karena kemiringannya yang unik, hingga menjadi destinasi utama negara Italia. Namun, apakah Anda tahu bahwa Jakarta juga memiliki gedung miring yang terkenal dan bersejarah? Ialah Menara Syahbandar yang telah tinggi menjulang sejak sekitar tahun 1893an di utara kota Batavia. Anda bisa langsung melihat menara ini dengan datang ke Museum Bahari yang berada di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta.
Sejak tahun 1893, Menara Syahbandar telah melihat kota Batavia dan segala dinamikanya berkembang. Awalnya menara ini dibangun sebagai tempat untuk memantau kapal-kapal perdagangan yang datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Pelabuhan Sunda Kelapa selalu aktif dengan kehidupan perdagangan dan pasar ikan yang terus beraktivitias. Pada masa itu, Menara Syahbandar dianggap gedung tertinggi di Batavia karena tingginya yang mencapai 12 meter.
“Menara Syahbadar ini berfungsi untuk mengatur, mengontrol, dan mengawasi kapal-kapal yang berdatangan pula ke kawasan Sunda Kelapa melalui teropong. Kalau bahasa Belanda orang bilang Office Kijker. Teropongnya ada di museum yang mana sudah berumur ratusan tahun,” ujar Maruri, pemandu wisata Kota Lama, dilansir dari sindonews.
Setelah kemerdekaan, Pelabuhan Sunda Kelapa akhirnya dibongkar untuk perluasan jalan. Namun sebagai gantinya, Menara Syahbandar ditetapkan sebagai titik nol kota Jakarta setelah Gubernur Ali Sadikin membuat sebuah prasasti di kompleks menara pada tahun 1977. Namun kini, titik nol kota Jakarta dipindahkan ke Monas seiring dengan berkembangnya kota Jakarta di sekitar Monas. Hal ini tak jadi masalah bagi Menara Syahbandar yang masih ramai dikunjungi sebagai objek wisata untuk mempelajari sejarah kota Batavia
Awalnya, Menara Syahbandar dibangun dengan bentuk tegak seperti gedung pada umumnya. Akan tetapi, seiring dengan berjalanannya waktu, gedung menara mulai condong ke arah jalan sehingga terlihat miring. Masih tidak ada jawaban pasti mengapa dan sejak kapan menara ini menjadi miring. Namun, beberapa orang percaya bahwa kemiringan yang ada terjadi karena pembangunan Kali Pakin di sebelah menara persis.
“Miringnya menara ini unik, tidak kalah dengan menara Pisa di Itali. Tapi kalau naik ke atas ya agak takut pas truk kontainer baru melintas,” ucap Linda, salah satu pengunjung, dilansir dari Detik.
Jika Anda ingin melihat kemiringan Menara Syahbandar secara jelas, Anda perlu berdiri di sebelah barat gedung. Dari situ, menara tampak terlihat condong ke arah jalan yang berada di samping komplek Museum Bahari.
Walaupun Menara Syahbandar terkenal dengan kemiringan gedungnya, jangan lupa untuk tetap belajar sejarah Batavia di sini. Tak ada salahnya bukan melihat keindahan pesisir Jakarta dari atas menara sambil mengenang masa lalu?