Mengenal Kapal Rainbow Warrior Milik Greenpeace

Kapal Rainbow Warrior merupakan kapal milik Greenpeace yang disebut sebagai kapal paling ramah lingkungan yang pernah dibuat manusia. Mereka kini tengah menjelajahi Nusantara selama 2,5 bulan untuk menyebarkan kampanye hijau kepada semua orang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Kapal Rainbow Warrior merupakan kapal milik Greenpeace yang disebut sebagai kapal paling ramah lingkungan yang pernah dibuat manusia. Mereka kini tengah menjelajahi nusantara selama 2,5 bulan untuk menyebarkan kampanye hijau kepada semua orang.

Kapal Rainbow Warrior disebut sebagai kapal paling ramah lingkungan di dunia. (Foto/Sukarno – Greenpeace).

Baca juga: Mengenal lady biker asal Inggris, keliling dunia pada usia 23 tahun naik motor BMW 1974

Dikutip dari Liputan6.com, Senin (23/4/2018), Tides, salah seorang relawan kapal Rainbow Warrior yang ikut menjelajahi nusantara mengatakan, kapal milik Greenpeace tersebut melakukan perjalanan di nusantara dari Manokwari menuju Raja Ampat, lalu ke Bali dan kemudian bersandar di Jakarta.

Tides mengatakan, banyak pengalaman baru yang ia dapat, mulai dari sistem operasi kapal yang ramah lingkungan, hingga bagaimana cara bertahan di tengah laut dengan sistem energi, penyulingan, dan pembuatan yang 100 % ramah lingkungan.

“Saya juga belajar bagaimana kru kapal bisa saling menghargai satu sama lain. Karena di kapal komposisinya tidak selalu seimbang antara laki-laki dan perempuan, apalagi relawan juga datang dari banyak negara dan latar belakang,” ungkapnya.

Menurut Tides, pengalaman yang paling seru sepanjang ikut dalam misi kapal Rainbow Warrior adalah perjalanan dari Tacloban, Filipina menuju Manokwari. Saat itu kapal harus berjuang melawan ombak Samudera Pasifik yang sangat dahsyat.

“Ini pertama kali saya merasakan mabuk laut, tapi harus tetap stabil melawan gravitasi dan tetap harus beraktivitas di dalam kapal,” jelasnya.

Tides juga mengungkapkan rasa keprihatinannya saat melihat hutan di Papua yang sudah mulai rusak karena dikonversi ke kebun kelapa sawit.

“Lama-lama bisa gundul seperti di Sumatera dan Kalimantan,” katanya.

Sementara dari Bali ke arah Jakarta, Tides menuturkan, masih banyak sampah plastik di laut dan banyak kilang minyak, kapal tongkang batubara, dan PLTU yang membuat laut tercemar.

Kalau lautnya tercemar, karena itu nelayan pendapatannya berkurang, karena ikan-ikan banyak yang mati,” ungkap Tides.

Mengenal Kapal Rainbow Warrior

Kapal ini merupakan garda depan perjuangan kampanye hijau Greenpeace. (Foto/Greenpeace).

Kapal Rainbow Warrior 1 sempat dibom pada tahun 1985 saat mengampanyekan penghentian uji coba nuklir di Pasifik, memblokir pelabuhan batu-bara, dan menghentikan operasi penangkapan ikan yang merusak. Lalu, Rainbow Warrior 2 muncul untuk menggantikannya. Setelah 22 tahun beroperasi, Rainbow Warrior 2 pensiun pada 16 Agustus 2011 lalu.

Baca juga: Kisah Kyai Rajamala, kapal yang dijuluki ‘Titanic-nya Indonesia’.

Pada Oktober 2011, kapal Rainbow Warrior 3 mulai beroperasi, dan menjadi garda depan perjuangan kampanye Greenpeace ke seluruh dunia.

Pada 23-29 April 2018, kapal ini bersandar di Pelabuhan Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta. Masyarakat umum bisa masuk dan mendapatkan berbagai informasi tentang kapal Greenpeace ini.

Selama penjelajahannya di Indonesia, Greenpeace membawa misi mengingatkan pemerintah, pengambil kebijakan, korporasi, dan semua orang untuk kembali harmoni pada hutan, laut, udara, dan kota.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU