Di era yang serba digital, sosial media kini bagaikan sahabat yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian. Bahkan waktu liburan yang seharusnya dihabiskan untuk bersenang-senang pun tak bisa lepas dari sosial media, terutama Instagram yang kini ngehits.
Baca juga artikel Tren Traveling Zaman Now dengan klik di sini.
Lalu sebenarnya apa sih penyebab mengapa kita tak bisa lepas dari sosial media saat liburan? Ini ulasan kami:
Orangtua kita sering bilang bahwa keseringan bermain sosial media membuat kita kehilangan waktu berharga akibt sibuk bermain sosmed. Namun baru-baru ini pendapat itu dipatahkan oleh sebuah jurnal “Personality and Social Psychology” yang menyatakan bahwa hal demikian tadi tak sepenuhnya benar.
Penelitian ini mengikutsertakan 2 ribu orang dengan 9 jenis eksperimen dan membuktikan bahwa orang yang suka berfoto dan mengunggahnya di sosial media lebih bahagia ketimbang yang tidak.
Meskipun terbukti bahwa sosial media membuat seseorang bisa bahagia namun ternyata ada efek negatif yang ternyata diterima oleh pengguna sosial media. Hal ini telah diteliti oleh The Royal Society for Public Health (RSPH) dan Charity Young Health Movement di Inggris dengan melibatkan 1500 anak muda usia 14-24 tahun selama bulan pertama di tahun 2017.
Penelitian ini menilai dan mengamati bagaimana media sosial mempengaruhi kesehatan mental dan lingkungan mereka.
enelitian ini dilakukan oleh The Royal Society for Public Health (RSPH) dan charity Young Health Movement di Inggris. Mereka melakukan penelitian terhadap 1500 anak muda (rentang usia 14-24) selama bulan-bulan pertama tahun 2017. Penelitian tersebut menilai dan mengamati tentang bagaimana media sosial memengaruhi kesehatan mental dan lingkungan mereka. Seperti munculnya persepsi citra tubuh, rasa tahut akan ketinggalan (FoMo) hingga gangguan tidur.
Pernahkah Kamu berpikir mengapa kita selalu memilih foto terbaik untuk diunggah di sosial media? Pasti karena kecanduan ‘love’ dari teman-teman media sosialmu bukan?
Efek kecanduan ini bisa dibilang sama dengan efek penggunaan narkoba oleh para pecandu narkoba. Hal ini pernah diteliti oleh Adam Alter, Profesor dari New York University dan memaparkan bahwa sosial media berdampak pada psikologis yang mampu menumbukan percaya diri dan kesenangan yang menyamai sensasi menggunakan narkoba.
Efek kecanduan itu sendiri mucul karena hormon dopamine, hormon yang memicu perasaan senang yang ternyata muncul saat mabuk.
Baca juga bedanya traveler zaman now dan zaman old dengan klik di sini.
Meskipun ada banyak sisi positif menggunakan sosial media sosial, namun nyatanya ada efek negatifnya juga seperti kecanduan dan menurunnya kesehatan mental. Lucu juga kan jika Kamu liburan tapi masih fokus instagraman? Coba deh lakukan hal simpel berikut ini agar Kamu bisa lepas dari media sosial saat liburan.
Saat mode airplane, smartphone akan otomatis menonaktifkan paket data dan layananan pesan dan telepon. Jika sudah begini Kamu tidak akan mendapatkan pemberitahuan yang mengganggu aktivitas liburanmu.
Tanamkan pada dirimu bahwa liburan adalah waktu untuk berlibur dari aktivitas harian. Lakukan aktivitas tak biasa seperti snorkeling, berenang, voli pantai, dan banyak lagi yang lainnya yang dapat membuatmu lupa akan sosial media. Sehingga Kamu bisa terhindar dari kecanduan sosial media.
Meskipun sulit, cobalah untuk sesekali tinggalkan paket data di kos. Kamu akan lebih fokus dengan liburanmu tanpa tahu ada hal baru apa saat Kamu liburan. Gunakan wifi hotel saat sudah sampai di hotel. Kamu bisa mengunggah foto saat usai liburan.
Sekali lagi, cobalah untuk tanamkan pada dirimu bahwa main sosmed saat liburan itu tidak baik. Kamu tidak bisa menikmati liburan dengan sutuhnya. Cobalah biasakan bermain sosmed usai liburan saja, Kamu bisa pamer foto liburan seutuhnya tanpa ada batasan.