Kota Hantu di China yang Kini Indah Bak Negeri Dongeng

Desa Houtouwan dikenal sebagai Kota Hantu di China yang dihindari oleh orang lokal. Namun setelah ditinggalkan kota hantu ini bertransformasi jadi indah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Manusia dan alam sering digambarkan bertentangan satu sama lain. Ketika gedung pencakar langit dibangun, pohon-pohon akan runtuh. Tetapi terkadang dunia memiliki rencana yang berbeda. Setelah puluhan tahun kota nelayan kecil di Cina timur ini ditinggalkan, kini kota tersebut ditumbuhi tanaman hijau dan membuatnya menjadi indah bak negeri dongeng.

Baca juga: Megahnya Gao Xinglin, Jembatan Terpanjang di Dunia yang Hubungkan China, Hong Kong dan Makau

Cantik dari atas drone. Johannes Eisele/Getty Images

Nampak rumah-rumah ditumbuhi tanaman hijau mirip Taman Topiary alami. Sangat indah, bahkan karena keindahannya kini tempat ini menjadi destinasi wisata setelah ditinggalkan lebih dari 30 tahun.

Kota Hantu di China ini pernah berjaya di tahun 50-an

Kota yang disebut-sebut kota hantu ini bernama Desa Houtouwan. Ini merupakan desa di Pulau Shengshen China yang terkenal sebagai kota nelayan pada tahun 1950an.

Gambar ini diambil pada 1 Juni 2018 menunjukkan rumah desa yang ditinggalkan ditutupi dengan vegetasi yang tumbuh di Houtouwan di pulau Shengshan, provinsi Zhejiang timur Cina. – JOHANNES EISELE / Getty Images

Lokasinya 50 mil sebelah timur dari Shanghai dan memiliki lebih dari 2.000 penduduk di masa itu. Awalnya kota ini berkembang selama beberapa dekade. Namun karena perkembangan zaman dan persaingan dengan kota-kota nelayan yang lebih besar, akhirnya kota ini mulai ditinggalkan oleh para penduduknya.

Begini rumah-rumah dilihat dari dekat. JOHANNES EISELE / Getty Images

Akses yang cukup sulit juga membuat alasan mengapa para penduduknya berpindah ke kota lain. Satu-satunya cara bagi warga untuk masuk dan keluar kota adalah ketika laut sedang surut di jalan kecil di sisi bukit.

“Itu adalah jalan untuk anak-anak pergi ke sekolah, jalan ketika orang tua sakit yang ingin berobat dan melahirkan. Yang kita miliki hanyalah jalan kecil itu. Terlalu banyak usaha (untuk melewatinya)” kata seorang mantan penduduk setempat ketika dia kembali ke pulau hanya sebagai petugas keamanan.

Diperkirakan semua orang di kota itu pindah pada awal tahun 1900 an untuk mencari pekerjaan ke kota-kota besar. Mereka pindah ke kota terdekat di pulau yang sama. Jika dihitung sudah lebih dari 30 tahun kota ini ditinggalkan.

(Photo by Johannes EISELE /Getty Images)

Untungnya, keindahan kota ini ditemukan di tahun 2015 sehingga kita bisa melihat kota hantu ini berkembang menjadi tempat yang patut untuk dikunjungi.

Tahun lalu, pemerintah setempat menerapkan biaya masuk 50 yen (sekitar 50 sen) untuk mengunjungi kota yang ditinggalkan ini. Wisatawan sekarang dapat berjalan di sepanjang jalan tanah yang menjalin antara rumah dan tanaman hijau. Beberapa rumah yang ditinggalkan masih memiliki bangunan tak utuh yang menambahkan elemen menakutkan ketika mengunjungi destinasi ini.

Foto oleh JOHANNES EISELE/Getty Images)

Baca juga: 7 Tip Berkomunikasi di Negara Asing Tanpa Gadget

Tetapi untuk bisa sampai ke kota ini membutuhkan waktu yang panjang. Setidaknya Kamu harus meluangkan waktu sekitar 36 jam untuk mencapai kota ini dari daratan China. Wisatawan harus menaiki aneka transportasi mulai dari feri, bus, hingga taksi untuk mencapai Kota Houtauwan. Tertarik untuk ke sana?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU