Pada saat bepergian ke suatu daerah, kita akan melakukan banyak hal untuk menikmatinya. Mengunjungi kedai kopi yang populer di daerah itu, atau mengunjungi tempat wisata yang terkenal, mengagumi karya arsitektur pada bangunan-bangunan di kota yang kita kunjungi, dan masih banyak lagi. Beberapa orang merasa bahwa jika ingin benar-benar merasakan suasana kota, kita diharuskan menikmatinya dengan berjalan kaki.
Menikmati kota dengan berjalan kaki membuat kita lebih dekat dengan masyarakat setempat, dengan suasana yang baru, dan lebih jauh lagi, kita dapat melihat hal-hal terkecil.
Pada riset tentang pelaku jalan kaki yang dilakukan peneliti Universitas Stanford, AS, yang melibatkan 700.000 sampel dari seluruh dunia, Indonesia menempati urutan terakhir sebagai penduduk yang paling malas jalan kaki.
Namun, berita baiknya, pemerintah kini sudah mulai sadar dan mulai membangun tata kota yang ramah bagi pejalan kaki. Kota-kota mana saja ya yang memiliki pedestrian yang baik? Simak di bawah ini:
Solo menjadi kota pertama yang sadar dan memiliki pedestrian yang ramah bagi para pejalan kaki. Pada tahun 2011 dalam acara Pesta Olahraga bagi Atlet Berkebutuhan Khusus se-Asia Tenggara (ASEAN Para Games), kota Solo menyambutnya dengan pembangunan trotoar yang gencar. Solo yang saat itu dipimpin presiden kita sekarang, Joko Widodo, berupaya untuk membangun fasilitas publik yang nyaman bagi semua kalangan.
Solo juga yang menjadi pioner dalam penyusunan peraturan daerah terkait warga berkebutuhan khusus. Kita dapat melihat baiknya trotoar di Solo melalui Jalan Slamet Riyadi yang rindang dan berudara sejuk. Terdapat juga kursi taman dalam setiap beberapa meter. Jika kalian menyusuri jalan ini, kalian dapat menemukan Taman Sriwedari dan Museum Radya Pustaka Surakarta sekaligus.
Pada tahun 2015, melalui Walikota kebanggan kota Surabaya Tri Rismaharini, Surabaya terus disulap menjadi kota yang nyaman. Ibu Walikota ini sangat aktif melakukan pembangunan pada ibukota Jawa Timur ini. Terlihat juga melalui jalur pedestrian yang terus digarap dengan apik, pemasangan hiasan di jalan-jalan, pengecatan, dan lain-lain.
Tak pelak Surabaya kini adalah kota yang ramah bagi para pejalan kaki, tentunya kalian yang ingin melakukan walking tour sambil menikmati suasana metropolitan kota ini terutama di sepanjang Kota Tua Surabaya-Jembatan Merah sampai ke Tugu Pahlawan.
Konferensi Asia-Afrika sangat berpengaruh besar bagi negeri ini. Termasuk bagi kota penyelenggaranya sendiri, yaitu Bandung. Jalan Asia-Afrika yang menjadi saksi tokoh-tokoh besar perundingan konferensi Asia-Afrika adalah jalur pedestrian terbaik di Kota Bandung.
Melalui Ridwan Kamil, titik-titik jalan lain di Bandung juga sedang dilakukan renovasi untuk para pejalan kaki menjadi semakin ramah. Pedestrian lain yang patut kalian tapaki adalah Alun-alun, Masjid Agung, Kantor Pos, hingga Jalan Braga dan wilayah Balai Kota. Sepanjang jalan ini kalian dapat menikmati karya arsitektur bangunan-bangunan peninggalan Belanda juga. Lalu ada Jalan Ir H Juanda alias Dago, hingga Jalan Riau yang di ujungnya ada Gedung Sate. Menarik bukan?
Musim hujan begini, ada kota yang sangat identik dengannya. Ya, Bogor. Kota ini juga memiliki pedestrian yang baik, di bawah rindangnya pohon dan kesejukannya membuat pengalaman walking tour kalian akan semakin membekas. Kalian dapat mulai berjalan dari air mancur Jalan Sudirman sampai menemui Istana Bogor. Setelah menemukan persimpangan, di sebelah kiri kalian akan menemukan Taman Kencana dan jika kalian ke kanan kalian akan menyusuri Jalan Juanda untuk melihat rusa-rusa Istana Bogor dan juga Kebun Raya Bogor yang dapat kalian tapaki dengan perasaan kagum.
Banyak sekali wisata yang dapat kalian kunjungi dengan berjalan kaki di Semarang ini. Walikota Semarang Hendrar Prihadi mulai gencar melakukan program penataan kota. Pedestrian mulai dibenahi dan dihias sedimikian indah sehingga untuk kalian yang gemar melangkahkan kaki dan melebur dengan kota, cobalah kota ini. Kalian dapat berjalan kaki merasakan suasana tempo dulu di kawasan Kota Lama yang masih penggunakan paving sebagai dasar yang kalian pijak.
Selain itu ada Gereja Blenduk, Stasiun Tawang yang ikonik, bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda, dan lain-lain. Kalian bisa juga singgah di pusat kota Lumpia ini yaitu Simpang Lima dan kawasannya. Semarang benar-benar akan memuaskan kalian para pejalan kaki.
Bisa dibilang Yogyakarta adalah kompasnya para penggiat budaya dan kesenian di Indonesia. Selain keragaman budaya dan orang-orangnya, Yogyakarta juga memiliki banyak sekali wisata yang dapat memuaskan waktu traveling kalian, apalagi dengan berjalan kaki.
Kalian bisa mulai dari manapun, tapi cobalah Malioboro dengan berbagai pernak-pernik dan cinderamata yang dijualnya. Lalu kalian dapat menyusuri jalan menuju Benteng Vredeburg peninggalan Belanda atau memasuki Pasar Beringharjo untuk menyantap kuliner khas Yogyakarta, yaitu gudeg.
Kalian bisa juga lanjut ke kawasan Taman Sari dan Keraton yang kental akan kebudayaan jawanya ini, atau ke alun-alun selatan sembari mencoba berjalan di tengah beringin kembar yang sangat terkenal itu.
Bukittinggi yang terletak di Sumatera Barat ini sangat terkenal dengan Jam Gadangnya. Kotanya yang sejuk dan tidak terlalu besar sangat memanjakan kalian yang ingin berjalan kaki menikmatinya. Kalian bisa menyusuri kawasan sekitar Jam Gadang.
Lalu cobalah menelusuri Ngarai Sianok yang sangat memesona. Di dekat sini kalian juga bisa menemukan destinasi wisata lain yaitu Goa Jepang.