Ini Keunikan Pulau Buton yang Akan Membuatmu Ngiler Ingin Traveling ke Sana

Di Buton, terdapat suku Cia-cia yang menggunakan huruf Hangul Korea saat menulis. Dan masih ada banyak lagi keunikan Buton. Penasaran? Cek di sini!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Jalan-jalan ke pulau-pulau yang tersebar di Indonesia memang membutuhkan bujet yang banyak. Untuk bisa menyeberang ke pulau, harus naik kapal laut atau pesawat terbang yang harga tiketnya sangat mahal. Meskipun harga tiket untuk bisa traveling ke luar pulau Indonesia sangat mahal, kamu tidak akan kecewa dengan suguhan keunikan setiap pulaunya. Begitu pula jika kamu datang ke Buton, Sulawesi Tenggara.

Di Buton, terdapat suku Cia-cia yang menggunakan huruf Hangul Korea untuk memudahkan menulis

Foto dari Korean Times

Suku Cia-cia pernah menjadi sorotan berita di Korea karena menggunakan huruf hangul dalam buku pelajarannya. Dalam postingan Korea Times sendiri menyebutkan jika penggunaan Hangul Korea untuk memberikan kemudahan kepada para masyarakat suku Cia-cia dalam berkomunikasi lewat tulisan, pasalnya pengucapan bahasa Cia-cia sangat mirip dengan Korea.

Foto dari Korea Times

Hingga sekarang, dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak penunjuk jalan yang ditulis dengan huruf hangul Korea di sepanjang jalan Suku Cia-cia. Meskipun menggunakan huruf Hangul, tapi bahasa mereka tidak sama dengan bahasa Korea, melainkan bahasa Cia-cia.

A photo posted by benisatria (@bestdokter) on

Kamu pasti penasaran dengan suku ini bukan? Buton memang bikin penasaran.

Buton memiliki kampung unik yang setiap siang hingga sore para wanita hanya melakukan pekerjaan menenun

Di Buton, terdapat sebuah desa unik dengan pesisir cantik dan bersih dengan penduduk yang ramah, Desa Wabula namanya. Desa ini memiliki keunikan yang berbeda dari kampung-kampung di Indonesia, yaitu adanya kegiatan menenun yang dilakukan oleh wanita berbagai usia.

Wanita-wanita dari kampung Wabula ini menenun kain saat sing hari hingga sore di rumah. Mereka sering menenun di teras, maupun kolong rumah.

Terdapat habitat Udang Merah yang populasinya masih terjaga

Buton memiliki kepercayaan pada Danau Udang Merah di Desa Mopano. Danau ini memang dihuni oleh udang merah seperti cabai yang tidak bia ditemukan do tempat lain. Mitosnya, udang ini bisa membawa kesialan jika ditangkap tanpa seizin tetua desa.

Di danau ini, banyak sekali udang merah karena populasinya tetap terjaga karena mitos yang mengerikan.

Buton memiliki Suku Bajo yang tinggal di atas laut

A photo posted by Huruf Kecil (@hurufkecil03) on

Pernah mendangar rumah apung? Emm.. sebenarnya suku Bajo rumahnya nggak terapung sih. Tapi, dibangun di atas laut dengan pilar-pilar kayu.

Suku Bajo dikenal dengan suku pengembara lautan yang handal. Suku ini membuat perkampungan sendiri yang terpisah dari pemukiman di darat. Suku ini menggunakan perahu sebagai alat transportasi, tapi kadang menggunakan motor di jalan utama.

***

Kamu pasti tidak menyangka akan keunikan  Buton, kan? Ayo buruan menabung dan jalan-jalan ke pulau-pulau di Indonesia!

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU