Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Pariwisata Indonesia menjadi inisiator konsep piknik tanpa sampah atau sering disebut zero waste picnic. Mari Elka mengharapkan konsep piknik tanpa sampah ini dapat disosialisasikan secara luas di masyarakat sebagai bagian dari pengembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.
Konsep piknik tanpa sampah juga akan dikenalkan dalam ajang Happiness Festival yang digelar di Taman Menteng Jakarta selama dua hari yakni 31 Maret hingga 1 April 2018. Penerapan konsep piknik tanpa sampah dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicetuskan oleh PBB pada 2015 dan diadopsi oleh 193 negara.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sendiri merupakan ajakan secara global untuk mewujudkan dunia yang lebih bahagia. Caranya adalah dengan memberantas kemiskinan, memastikan semua orang hidup damai, sejahtera dan melindungi bumi.
Sebetulnya penerapan zero waste picnic tak sulit diterapkan. Kita bisa memulai dari hal kecil, misalnya mengganti alas makan yang tadinya piring plastik diganti dengan daun pisang atau daun jati. Bisa juga mengganti botol plastik sekali pakai dengan botol minum yang bisa dipakai berulang kali. Intinya adalah mengurangi pemakaian barang-barang berbahan plastik yang sulit hancur.
Dalam sektor pariwisata, pemahaman akan konsep piknik tanpa sampah dapat dimulai dari para pelaku wisata. Misalnya dengan memberikan edukasi pada tour guide yang lebih sering berhubungan langsung dengan para turis. Mereka dapat terus menyebarkan informasi dan imbauan pada para wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan.
Namun sebelum sampai ke sana, perlu juga kesadaran dari diri sendiri untuk mau memulai konsep piknik tanpa sampah. Sebab tanpa ada kemauan dan kesadaran dari diri sendiri, konsep ini tentu akan sulit dijalankan.
