Kementerian Pariwisata menjamin pelaksanaan 100 calender of event atau kalender wisata 2019 akan lebih berkualitas karena diperketat dengan tim kurator yang berstandar internasional.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjelaskan hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar kalender wisata 2019 benar-benar matang jauh-jauh hari.
“Tetapkan kurator event, manajemen dan promosi terukur. Sehingga, penetapan CoE yang tepat waktu menjadi hal yang wajib. Sehingga penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga tidak memberikan efek apapun pada ekonomi masyarakat,” kata Menpar Arief Yahya dilansir dari CNNIndonesia.
Suku Yali yang mendiami lembah Baliem. Credit image : mediaindonesia.com
Arief Yahya menegaskan jika event harus berkesinambungan. Caranya dengan menerapkan pre-event, on event, dan post event, terutama karena berkaitan dengan sponsor agar menguntungkan. Yang terpenting adalah keseriusan kepala daerah sangat dituntut.
“Seringkali penyelenggaraan event di daerah bisa berubah. Karena, Gubernur, Walikota, atau Bupatinya kebetulan akan berhalangan pada hari-H. Ini salah satu kelemahan yang tidak boleh lagi dilakukan,” tambahnya.
Untuk memperbaiki hal tersebut, Kementerian Pariwisata melakukan presentasi usulan Calender of Event 2019 yang akan dihadiri oleh 34 Kepala Dinas Pariwisata yang dilakukan selama dua hari, 13-14 September di Hotel Santika Premier Hayam Wuruk, Jakarta. Tak hanya itu, kurator pun ditambah, berisi 6 orang.
“Semuanya sengaja dihadirkan untuk menentukan kriteria pemilihan event besar, harus yang sudah dikenal secara umum dan melampaui daerahnya. Selain itu, sudah diselenggarakan secara kontinyu (3-4 tahun berturut-turut), dan memiliki sebaran daerah (proporsional),” ujar Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Esthy Reko Astuti.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi, Don Kardono mengatakan, Calender of Event merupakan “engine” daya tarik utama pariwisata.
“Perlu disusun Calendar of Event yang dikurasi berdasarkan standard internasional yang berkelanjutan, dikelola profesional dan terjadwal dengan ketat,” ujar Don Kardono.