Keluarlah dari Zona Nyamanmu

Keluar dari zona nyaman, tak semua orang berani melakukannya, namun seorang petualang tak pernah ragu mencoba hal baru dalam hidup mereka.

SHARE :

Ditulis Oleh: Umu Umaedah

Foto oleh Pandu Aji Wirawan

Bagi petualang sejati, setiap pilihan adalah hal menarik yang perlu dicoba.

Kenyataannya, tidak semua orang menyukai tantangan. Bagi orang-orang yang menganut paham tersebut, tempat nyaman sudah cukup untuk menjadi dunianya. Semacam perasaan takut untuk memulai perjalanan baru.

Berbeda pula dengan orang yang memang tidak pernah berhenti mencari hal baru. Di luar banyak cerita menarik yang sayang untuk dilewatkan. Dengan adanya tantangan akan membuatnya lebih hidup dalam menjalani hari.

Pilihan datang untuk dipilih bukan untuk dilewatkan

Saya memang bukan petualang sejati seperti Trinity yang pernah melakukan perjalanan satu tahun penuh untuk berkeliling dunia. Ataupun seperti Dina dan Rian, sepasang suami istri yang rela menjual rumahnya untuk hidup berpindah-pindah dari Negara satu ke Negara lain. Sebut saja, saya petualang amatiran yang sedang belajar untuk melakukan hal-hal tersebut mulai dari petualangan kecil.

Selepas menyelesaikan kuliah di PTS Yogyakarta, saya menemukan celah untuk menjajaki kota baru lewat sebuah tawaran pekerjaan yang bertempat di Semarang. Bertepatan dengan panggilan kerja di Semarang, saya juga mendapat tawaran pekerjaan di Yogyakarta. Dilema antara dua pilihan.

Dua pilihan sulit ini tidak serta merta membuat saya gundah.

Justru ketika dihadapkan pada dua pilihan, kita bisa banyak belajar. Sebelum memilih, saya banyak menggali informasi mengenai kedua pekerjaan tersebut.

Memilah antara keuntungan dan kerugian dari kedua pekerjaan tersebut. Manakah pekerjaan yang kira-kira lebih cocok dengan diri saya. Di sini saya harus menjadi pengamat yang baik sebelum membuat keputusan.

Pilihan selalu datang untuk membawa kita ke persimpangan berbeda. 

Keluar dari Zona Nyaman

Hal sulit memang. Bertahan di kota yang memang sudah menjadi tempat hidup selama 4,5 tahun dengan segala kehangatan bersama teman-teman, atau memilih tempat baru yang asing dan jauh dari orang-orang terdekat.

Butuh beberapa hari untuk berpikir hal ini. Akhirnya saya tekatkan niat memilih kota baru untuk menjadi tempat tinggal selanjutnya walaupun tidak ada sanak saudara dan tidak berkawan.

Saya tinggalkan segala kenyamanan yang saya miliki untuk mencari rasa lain dari sebuah kehidupan. Keputusan ini saya ambil berdasar pertimbangan dan lebih banyak didukung oleh kata hati.

Ini adalah passion saya!’

Dan apa pun yang akan terjadi di depan nanti, jangan pernah merasa menyesal atas pilihan tersebut.

Teman Baru, Tempat Tinggal Baru, Dan Cerita Baru

Semuanya menjadi terasa asing. Ini tidak menjadi masalah. Ketakutan memang sering datang. Tapi dengan tekat kuat, keterasingan ini akan berubah menjadi kebiasaan.

Buka mata, buka telinga.

Lihat sekeliling, cari apa yang bisa ditemukan untuk dikenali. Sapa orang-orang di sekeliling. Mereka akan menjadi teman kalau kita pun menganggap mereka teman. Dimana pun berada, kita harus membangun relasi.

Saya memang harus mempercayai suatu kalimat: ‘Teman itu bisa dicari’.

Dengan lingkungan serba baru, tentunya akan memberikan pengaruh terhadap keseharian yang akan memunculkan cerita lain dari kehidupan yang sebelumnya. Cerita itu bisa menjadi lebih baik dan bisa sebaliknya. Tergantung bagaimana cara saya mengatasinya.

Tempat tinggal akan mempengaruhi pola pikir.’

Untuk itu carilah lingkungan kondusif yang lebih banyak memberikan efek positif.

Berjalanlah. Maka kamu akan lebih mudah berkenalan dengan lingkungan sekitar.

Mendidik Kita Untuk Menjadi Seseorang Yang Mandiri dan Kuat

Waktu untuk melakukan adaptasi masing-masing orang berbeda. Terkadang seseorang membutuhkan waktu yang lama dan banyak pula bisa dengan cepat menjalin relasi dengan orang.

Untuk bertahan di tempat yang baru, seseorang mau tidak mau harus dituntut mandiri.

Di hari pertama di kota  baru, saya harus berkeliling mencari toko sapu. Berbekal petunjuk seseorang, kaki saya melangkah menyusuri malam hari untuk mencari toko tersebut.

Ketakutan memang ada tapi saya tidak akan memelihara perasaan tersebut yang justru akan memperburuk hari-hari saya sendiri.

Ketidaktergantungan pada orang lain itulah yang akan membentuk kepribadian yang baru.

Mampu Mengubah Nasib

Bisa jadi, zona nyaman yang kamu tempati saat ini sebenarnya tidak nyaman. Apakah sikap, kebiasaan, dan karakter mampu membantu mencapai tujuan hidupmu? Jika tidak, mungkin sebenarnya kamu tidak sedang pada zona nyaman.

Jika kita terus saja berada pada zona nyaman yang sebenarnya tidak nyaman, kita tidak akan berkembang. Setiap hari kita akan berkubang pada hal yang tidak membuat kita bahagia.

Saya perlu membuat perubahan dalam hidup saya untuk mencari tempat yang lebih baik dan lebih membuat saya berguna.

Perubahan tidak akan pernah datang bila kita sendiri tidak pernah memulai perubahan itu sendiri.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU