Kedua Pendaki yang Hilang di Gunung Bawakaraeng Ditemukan

Setelah tim gabungan yang terdiri dari SAR, TNI, Kepolisian, serta warga lokal melakukan pencarian intensif, dua pendaki yang sempat hilang di Gunung Bawakaraeng ditemukan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Foto diambil dari tempo

Memasuki musim penghujan, sebagian besar pendaki lebih memilih “ngopi” manis di warung daripada ngopi di gunung.

Namun, tidak sedikit pendaki yang tetap mendaki dengan alasan terbebas dari zona nyaman. Bayu Al Ghazali (27) dan Nurdin (30) mendaki Gunung Bawakaraeng dengan tujuan Lembah Ramma.

Rencana pendakian sudah dibuat dengan matang jauh-jauh hari. Menurut rencana perjalanan yang mereka buat, seharusnya mereka berdua sampai di kaki gunung Kampung Lembanna pada Minggu 6 Maret 2016. Namun, hingga Selasa 8 Maret 2016 kedua pendaki tersebut belum juga kembali dan tidak memberikan kabar. TIM SAR pun menyatakan mereka hilang dan segera melakukan pencarian.

Kronologi Kejadian

Setelah TIM SAR melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar lokasi. Pencarian pun membuahkan hasil. Pada Rabu (9 Maret 2016) kedua pendaki tersebut ditemukan dalam keadaan selamat di daerah Lembanna. Keduanya ditemukan setelah mendengar teriakan tim SAR saat melakukan pencarian.

Kepala SAR Kota Makassar, Roki Asikin mengatakan, dua pendaki berasal dari Kota Makasar tersebut ditemukan tim SAR di ketinggian 1.400 di atas permukaan laut. Keduanya kehabisan bahan makanan dan terlihat sedikit lemas setelah tersesat selama satu hari.

“Jadi setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian sambil meneriaki namanya, kedua pendaki ini berjalan ke sumber suara hingga keduanya bertemu dengan tim SAR di sungai ke tiga Lembanna,” Kata Roki.

Roki juga menjelaskan, saat melakukan pencarian, pihaknya menurunkan 124 personil gabungan yang terdiri dari anggota SAR, TNI, aparat kepolisian, pihak keluarga dan warga setempat.

“Ada 124 tim SAR gabungan yang diturunkan. Dari jumlah tersebut dibagi empat tim dengan melakukan pencarian di seluruh pos menuju puncak Bawakaraeng dan sebagian menyisir daerah sungai dari desa Topidi hingga Desa Lembanna,” katanya.

Cuaca ekstrem yang terjadi di gunung menyebabkan jarak pandang terbatas sehingga pendaki yang tak hafal medan rentan tersesat. Persediaan makanan yang semakin menipis semakin memperburuk keadaan. Dua hal tersebutlah yang menyebabkan mereka kehilangan arah.

Kedua pendaki itu sudah dipulangkan ke Makassar, sejak hari Rabu, 9 Maret 2016 pukul 16.30 WITA. Pihak SAR Makasar melakukan upacara penyerahan kedua pendaki kepada pihak keluarga yang disaksikan langsung tim SAR gabungan, TNI, Polisi serta warga setempat.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU