Kebiasaan dan Sifat Orang Jawa yang Bikin Terpesona

Kebiasaan dan sifat orang Jawa memang menarik untuk ditelisik. Salah satunya, sekalipun mereka terkena musibah yang teramat berat, selalu ada nilai positif yang diambilnya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Indonesia memiliki lebih dari 1300 suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dan 300 kelompok etnis. Dari ribuan suku tersebut, Suku Jawa menjadi kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Mereka pun tersebar di banyak pulau di Indonesia. Tak heran, di mana pun Anda menginjakkan kaki, orang Jawa begitu mudah di temui.

Selain terkenal banyak orang Jawa yang bertransmigrasi, mereka pun terkenal dengan sifat dan kebiasaan orang Jawa yang menunjung tinggi sopan santun, tatakrama dan kelembutannya.

Baca juga: Kebiasaan Orang Sunda yang membuat hati bergetar

1. Orang Jawa suka menyapa siapa pun yang ditemui di jalan, bahkan bule yang tak dikenal sekali pun

Kalau di Jogja itu beraas di rumah karena saking ramahnya mereka. Sumber foto

Cara menyapanya pun tak melulu memanggil nama. Sering kali mereka hanya mengangguk dan tersenyum ketika berpapasan dengan teman atau kerabat yang dikenal. Bahkan, bule yang tak begitu dikenalnya pun disapa. Hanya dengan senyuman dan anggukan kepala.

2.  Pada dasarnya orang Jawa adalah pemalu dan sungkan apalagi bila mereka berada dalam lingkungan yang benar-benar baru

Meski orang Jawa suka menyapa terlebih dahulu. Namun, mereka adalah orang yang pemalu dan sungkan saat berada di lingkungan baru. Bila sudah diajak ngobrol, biasanya mereka akan nyaman dan suka berbincang banyak hal.

3. Meski tak semua, namun orang Jawa sudah diajarkan menjaga etika dan sopan santun sedari kecil

Salah satu contohnya, orang Jawa akan membungkukkan badan saat berjalan melewati orang yang lebih tua. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan.

4. Orang Jawa itu penurut dan tidak neko-neko

Mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang dibebankan padanya. Tak melakukan hal-hal aneh juga.

5. Mereka dikenal mau menerima apa adanya, meski sesekali mengeluh juga

Apapun yang digariskan kepada mereka mulai dari jodoh, harta kekayaan, dan jabatan diterima apa adanya. Ya, meski sesekali mereka mengeluh, pada akhirnya pun hanya bisa menerima.

6. Percaya atau tidak, Orang Jawa selalu mensyukuri apapun yang terjadi dan mengambil sisi positif meski tertimpa musibah buruk sekali pun

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ramah menanggapi permintaan foto bersama dari para pengunjung. Foto oleh Phinemo

Bila Anda punya teman orang Jawa, perhatikanlah. Sekalipun mereka terkena musibah yang teramat berat, selalu ada nilai positif yang diambilnya. Misalnya saat kecelakaan menimpa, motor rusak, kaki patah. Mereka pasti akan tetap bersyukur dengan berkata ‘Untung masih diberikan hidup atau untuk hanya motor dan kaki yang patah’.

7. Moto hidupnya, “Hidup mengalir seperti air. Jalani saja dulu”

Kehidupan dijalani seolah tanpa beban meski pun banyak tanggungan. Seolah, orang Jawa ini hanya hidup untuk hari ini.

8. Lebih memilih mengalah daripada harus beradu

Banyak orang Jawa yang berpinsip, lebih baik mengalah untuk menjaga keharmonisan. Hindari konflik agar kehidupan tetap rukun dan damai.

Baca juga: Warisan budaya tak benda asli Denpasar Bali menjadi bagian dalam jajaran WBTB Indonesia

9. Sama seperti suku-suku lain di Indonesia, orang Jawa pun masih menjaga tradisi budayanya

Salah satu nilai positif orang Jawa, mereka masih menjunjung adat istiadat yang masih terjaga. Foto dari The Faces Of Indonesia

Banyak sekali tradisi-tradisi yang berawal dari leluhur jawa yang masih lestari dan dilakukan sampai sekarang. Beberapa tradisi tersebut merupakan simbol-simbol dari suatu peristiwa penting dimasa lalu atau bentuk rasa syukur yang dibingkai dalam sebuah acara misalnya ritual Sedekah Bumi, Sedekah Laut, dan banyak lainnya.

10. Orang Jawa dikenal punya banyak aturan dan larangan dalam bentuk mitos

Sebenarnya, jika dinalar, mitos-mitos yang dipercayai orang Jawa hanyalah bagian dari aturan tatanan kehidupan agar kehidupan selaras secara vertikal maupun horizontal. Dengan adanya mitos atau pun larangan perbuatan, unggah-ungguh atau nilai kesopanan bisa tetap terjaga.

11. Yang terakhir, orang Jawa punya tatanan bahasa yang berdasarkan pada nilai kesopanan

Meski zaman sudah semakin maju, namun masih banyak dijumpai orang Jawa yang berbicara menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan nilai kesopanan. Seperti yang diketahui, Bahasa Jawa memiliki hirarki sesuai dengan siapa mereka berbicara. Mulai dari ngoko (bahasa sehari-hari) hingga pada tingkatan tertinggi krama inggil yang digunakan untuk meninggikan derajat lawan bicara.

***

Kesebelas kebiasaan dan sifat orang Jawa di atas memang tak selalu ada atau pun melekat pada setiap orang Jawa. Namun, rata-rata dari orang Jawa memang memiliki karakter demikian.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU