Gunung Agung Meletus, Bagaimana dengan Jadwal Penerbangan ke Bali dan Lombok?

Meletusnya Gunung Agung berdampak ke banyak lini, termasuk penerbangan. Ini yang dilakukan maskapai dan bandara terkait kondisi Gunung Agung terkini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Suasana Bandara Ngurah Rai sebelum kondisi Gunung Agung saat ini. Sumber foto

Sejumlah maskapai penerbangan mengubah jadwal penerbangan ke Bali dan Lombok, terkait aktivitas Gunung Agung yang makin mengkhawatirkan.

Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko, menjelaskah, pihaknya yang menaungi beberapa maskapai seperti Lion Air, Wings Air, dan Batik Air yang beroperasi melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok Praya terpaksa membatalkan sejumlah jadwal penerbangannya karena alasan keamanan.

Baca juga: Hak dan Kompensasi Penumpang Pesawat Saat Delay

Sementara Garuda Indonesia, berdasar siaran pers mereka, membatalkan total 18 penerbangan dari dan ke Lombok pada Senin, (27/11).

“Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan pembebasan biaya atau cancellation fee, rebooking/reroute fee, refund fee, ADM fee, dan fee perubahan tiket lainnya bagi para penumpang yang telah memiliki jadwal penerbangan dari dan ke Lombok tersebut,” terang VP Corporate Secretary Pelaksana Harian Garuda Indonesia, Hengki Heriandono.

Hengki menambahkan, penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju kota Lombok akan dilayani kembali setelah sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung mereda dan kembali dalam situasi normal.

Bandara Ngurah Rai ditutup

“Bandara ditutup pada pukul 07.00 WITa sampai 24 jam ke depan,” kata Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Angkasa Pura I, Arie Ahsannurohim, kepada detikcom, Senin (27/11/2017).

Penutupan ini dilakukan melalui Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan pukul 07.15 WITa. Abu vulkanik diketahui telah menutup wilayah udara Bandara Ngurah Rai.

“Debu vulkanik telah menutup air space di bandara hingga dua level. Visual memang debu vulkanik sangat tipis partikelnya di bandara hingga pukul 05.30 WITa, tapi ruang udara sudah tertutup debu vulkanik,” ujar Arie.

Akibat penutupan ini, tujuh penerbangan dialihkan pendaratannya ke bandara-bandara terdekat. Seperti Juanda, Makassar, Lombok, dan Kupang.

Baca juga: Daripada emosi, lebih baik lakukan ini saat pesawat delay

Kondisi terbaru Gunung Agung

Gunung Agung masih erupsi dengan asap dan abu setinggi 6.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Disebutkan bahwa angin mengarah ke selatan-tenggara membawa material abu.

“Arah angin ada indikasi mengarah ke barat daya-selatan-tenggara,” jelas Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG, Gede Suantika, di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali, Senin (27/11).

Menurut data dari Volcanic Ash Advisory, angin yang membawa abu vulkanik mengarah ke barat daya, lalu di daerah Klungkung angin berubah ke selatan menuju Gianyar, Denpasar hingga Badung bagian tengah dan timur. Arah angin ini berlaku hingga pukul 15.50 WITa.

Pada petang hingga malam nanti, angin diperkirakan cenderung mengarah ke tenggara yakni Selat Lombok. 

Semakin jauh angin bertiup maka semakin menipis intensitas abu vulkaniknya. Namun, warga tetap dihimbau memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan karena abu vulkanik berbentuk tajam seperti kaca.

Sementara itu, lava yang masih terjebak di kawah belum diketahui kedalamannya. Namun pijaran cahaya dari lava tampak memantul di asap pada malam hari.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU