Hari Air Sedunia, Negara-negara Ini Masih Alami Krisis Air Minum

Hari air sedunia diperingati pada 22 Maret tiap tahunnya. Ironinya, menurut PBB, kebutuhan dunia akan air bersih pada 2030 nanti bakal meningkat sebanyak 40 persen lebih banyak.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Hari air sedunia diperingati pada 22 Maret tiap tahunnya. Peringatan hari air sedunia diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai pentingnya air bagi kehidupan dan pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga, air bersih merupakan satu elemen alam yang krusial dalam kehidupan.

Pada hari air sedunia, masih banyak negara yang mengalami krisis air minum. (Foto/worldvision).

Baca juga: Ini daftar negara yang paling ramah turis di dunia.

Mengutip dari laman worldwaterday.org, peringatan hari air sedunia ini pertama kali diumumkan pada sidang umum PBB ke-47 pada tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

Jika berbicara tentang air, warga dunia dihadapkan dengan satu permasalahan global, yakni krisis air bersih. Menurut PBB, kebutuhan dunia akan air bersih pada 2030 nanti bakal meningkat sebanyak 40 persen lebih banyak.

Meningkatknya kebutuhan air bersih disebabkan karena banyak faktor, seperti perubahan iklim, perilaku manusia, dan pertumbuhan populasi.

Namun, tak usah melihat terlalu jauh pada tahun 2030. Saat ini saja, berbagai negara belahan dunia telah mengalami krisis air bersih yang semakin lama semakin memburuk.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh WHO dan UNICEF pada tahun 2017, lebih dari seperempat dari populasi dunia, atau sekitar 2,1 miliar orang, tidak mendapatkan akses layak terhadap air bersih.

Kriteria elayakan akses air bersih dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti aksesibilitas terhadap air minum, ketersediaan air saat dibutuhkan, dan level kontaminasi.

Berikut daftar negara dengan krisis air terburuk terburuk di dunia:

Uganda

Hampir 40% dari total penduduk Uganda harus menempuh perjalanan (dengan jalan kaki) selama lebih dari 30 menit hanya untuk memperoleh air layak minum.

Ethiopia

Di negara ini ada kesenjangan besar di antara layanan air bersih yang telah dikelola dengan baik pada kawasan perkotaan dan pedesaan di Ethiopia.

Nigeria

Sebetulnya, dalam tahun-tahun terakhir, Nigeria berhasil meningkatkan kualitas air secara signifikan. Namun, masih ada 15 persen dari jumlah penduduknya yang meminum air dari sumber air yang belum layak.

Kamboja

Kamboja menjadi satu dari 18 negara di dunia yang 5 % dari total penduduknya hanya dapat mengandalkan kiriman air untuk memenuhi kebutuhan.

Nepal

Kurangnya fasilitas sanitasi yang layak di Nepal membuat 30 % dari total penduduknya terpaksa harus mandi atau buang air di tempat terbuka.

Ghana

Lebih dari setengah dari jumlah penduduk di Ghana memperoleh layanan sanitasi yang sangat terbatas.

Bhutan

Krisis air bersih di Bhutan benar-benar memprihatinkan. Hanya sekitar sepertiga dari air minum yang diolah di Bhutan yang dinyatakan terbebas dari kontaminasi.

Pakistan

Pakistan merupakan negara yang memiliki kesenjangan terbesar mengenai higienitas dan sanitasi antara penduduk kaya dan miskinnya. Yang kaya mudah saja memiliki air bersih, yang miskin hampir tidak mungkin mendapatkan air layak minum.

Baca juga: Ritual seks aneh dan gila dari berbagai negara di dunia.

Kongo

Di kawasan pedesaan di Kongo, hanya 21 % penduduknya yang memiliki akses air bersih. Namun, jumlah ini sudah meningkat dua kali lipat dari jumlah yang terdata tahun 2012. Kongo salah satu negara selain Nigeria yang fokus meningkatkan kualitas air bersih negaranya.

Meksiko

Karena kurang layaknya air bersih di Meksiko, hampir tiga perempat penduduk di Meksiko meminum air minum dalam kemasan. Karena itulah Meksiko menduduki peringkat pertama sebagai konsumen air minum dalam kemasan per kapita terbanyak di dunia.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU