Hal Terbaik yang Akan Kamu Dapat di Pantai Pok Tunggal, Jogja

Pantai Pok Tunggal di Jogja memiliki pesona luar biasa yang akan membuat siapapun yang berkunjung pulang dengan senyum puas.

SHARE :

Ditulis Oleh: Umu Umaedah

Foto oleh Umu Umaedah

Kemah Cantik

Selayaknya anak kecil yang sering dicekoki film-film kartun ataupun dongeng, rasa penasaran terhadap suatu hal sering kali muncul.

Saya berandai-andai tentang sebuah taman kecil di belakang rumah, mendirikan sebuah tenda mungil, membuat api unggun, memasak bersama, dan kemudian makan malam bersama teman-teman beratapkan langit berbintang.

Dewasa ini khayalan masa kecil saya baru bisa terlaksana. Bukan kebun kecil belakang rumah yang saya dapati, melainkan hamparan pasir putih dan lautan lepas  menjadi halaman sewaktu melakukan kemping.

Kami tiba di Pantai Pok Tunggal setelah matahari tenggelam. Itu artinya kami tertinggal suatu momen yang seharusnya menjadi pemandangan yang tak boleh terlewatkan selama di pantai. Kami tak lekas berdiam diri menyesal, tenda-tenda siap untuk didirikan. Laut pasang membuat angin bertiup kencang. Di balik karang kecil setinggi lutut, tenda kami berdiri kokoh.

Kami tak sendiri. Sepanjang mata memandang pesisir, tenda-tenda lain terhitung belasan, terlihat terang oleh api unggun.

Pok Tunggal memang pantai yang menawarkan suasana yang cocok untuk berkemah.

Surga Di Balik Jalan Berbatu

Untuk menuju surga tersembunyi tersebut, kami harus melalui jalan terjal berbatu sepanjang hampir 2 kilometer. Karena akses masih dalam tahap perbaikan warga setempat. Namun perjalanan panjang tersebut akan dibayar mahal oleh keindahan Pantai Pok Tunggal dengan pemandangannya yang cantik. Hamparan pasir putih, laut biru, dan karang setinggi 50 meter.

Setahun yang lalu, Pok Tunggal adalah wisata pantai yang masih belum semua orang mengetahui keberadaannya. Pantai ini masih sangat indah dengan segala keasriannya. Masih bersih dari sampah-sampah pengunjung.

Berfoto di depan Ikon Pantai Pok Tunggal

Kalau Jogja punya Tugu Jogja sebagai ikon, Pok Tunggal memiliki satu ikon pohon yang tumbuh rindang di antara hamparan pasir.

Pohon ini konon sangat dijaga oleh penduduk sekitar. Selain karena pertumbuhannya yang susah yaitu berada di atas pasir, pohon ini dikenal juga sebagai pohon keramat.

Pohon inilah yang menjadi asal muasal dinamakannya Pantai Pok Tunggal, yang artinya: pohon yang berdiri sendiri.

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke sini tapi tidak berfoto dengan mengambil latar pohon tersebut karena dengan pohon inilah, orang-orang akan tahu bahwa kita sedang berada di Pantai Pok Tunggal. Tentu, saya pun tidak mau ketinggalan berfoto disini.

Keelokan tebing setinggi menara-menara pemancar

Di bagian timur pantai, kamu bisa mendapati tebing setinggi 50-an meter atau kira-kira setinggi menara-menara pemancar operator seluler.

Di kejauhan nampak beberapa pemanjat  tebing sedang beraksi. Tebing ini memang sangat cocok menguji adrenalin.

Sayangnya, tebing ini masih belum ada pengelolaan, padahal tebing tersebut dapat menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi pantai ini.

Pagi hari setelah puas berjalan menyusuri tepi pantai, kami beranjak menuju tebing. Jalan setapak dan licin membuat saya sedikit kesusahan untuk melewatinya. Terlebih jembatan kayu diantara tebing, menjadikan satu-satunya penghubung untuk bisa sampai ke puncak tebing. Papan kayu yang tidak rapat dan berlubang membuat saya semakin merinding untuk memijaknya.

Bagaimana tidak, saya berada 30-an meter di atas tebing dengan bebatuan di bawahnya!

Fauna kecil hidup di antara karang

Sambil menenteng 2 gelas plastik, saya mendekati karang yang masih belum terhempas ombak besar.

Saya iseng mencoba menangkap beberapa ikan kecil yang asyik berenang di celah-celah karang menggunakan gelas plastik tersebut. Cukup susah, namun saya bisa menangkapnya beberapa. Lumayan, untuk oleh-oleh teman kos.

Selain ikan-ikan sebesar jari kelingking ada juga bintang laut -entah kenapa saya langsung teringat tokoh Patrick di serial Spongebob, dan hewan laut kecil lainnya hidup bersembunyi di balik karang.

Jasa penyewaan peralatan kemah

Bagi para pengunjung yang datang tanpa membawa peralatan tenda, pantai ini menyediakan jasa penyewaan.

Untuk harga tenda kecil adalah Rp 60.000,-/malam, matras Rp 10.000,- ribu. Untuk biaya bebas kamar mandi saya membayar Rp 6.000,-. Jika berminat, ada sebuah gazebo dengan lampu-lampu cantik yang bisa disewa seharga Rp 20.000,-.

Seperti halnya hidup. Perjalanan itu tidaklah selalu mudah. Tapi dengan kesabaran yang kau punya, kebahagiaan akan mendatangimu sebagai bentuk hadiah.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU