Gunung Agung Status Awas, Wisatawan Tak Perlu Was-was

Penetapan status Gunung Agung menjadi 'awas' disebut berdampak ke pariwisata Bali. Meski demikian,pihak terkait meyakinkan bahwa Bali tetap aman dikunjungi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Cantiknya Pantai Atuh di Nusa Penida, Bali. Foto oleh Eggy Sayoga

Gunung berapi aktif di Bali, Gunung Agung, menyita perhatian dunia belakangan ini. Status awas-nya membuat banyak pihak ketar-ketir. Menurut keterangan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, saat rapat koordinasi dengan pejabat Karangasem di Posko Induk Tanah Ampo, Senin (9/10), jumlah pengungsi berdasar data yang dihimpun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, sebanyak 185.865 jiwa atau 54.788 KK. Pengungsi ini tersebar di 202 dusun di 28 desa yang masuk kawasan rawan terkena dampak erupsi Gunung Agung.

Di bidang pariwisata pun setali tiga uang. Terutama wisata selam yang disebut terkena dampak paling parah.

Beberapa titik selam favorit wisatawan di timur laut Bali, seperti Tulamben, Amed, Teluk Jemeluk dan Banyuning dari dulu memang terkenal karena keindahan bawah lautnya. Namun penetapan status Awas Gunung Agung memberi dampak drastis penurunan kunjungan turis yang ingin menyelam, terutama di Kawasan Tulamben yang dikategorikan wilayah zona merah, karena masuk area aliran lava Gunung Agung.

Penutupan area wisata selam Tulamben juga berdampak pada tempat wisata selam sekitarnya yang sebenarnya masuk zona aman. Di lokasi wisata selam dekat Pantai Amed, sudah dua pekan terakhir sepi pengunjung. Padahal normalnya, ada tak kurang dari 100-150 turis/hari yang menyewa alat selam. Tiga kapal yang biasa membawa penyelam ke titik selam pun sudah dua minggu ini tak melaut. Hal ini terjadi di hampir semua tempat yang menyewakan fasilitas penyelaman di Pantai Amed.

Selain itu, ramai-ramai wisatawan, terutama wisatawan mancanegara membatalkan rencana kunjungannya ke Bali. Beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning, seperti Australia, Singapura, dan Amerika Serikat. Tercatat, tak kurang dari 60.000 wisman (wisatawan mancanegara), memutuskan untuk membatalkan kunjungannya.

Menurut Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana, potensi kerugian yang dialami pariwisata Bali akibat pembatalan wisatawan ke Bali ditaksir mencapai angka 19-20 juta USD. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, kurang lebih ada 15.000 wisman yang masuk ke pulau dewata tiap harinya. Jadi, jika dihitung jumlah wisman yang masuk ke Bali/hari, dikalikan rata-rata wisatawan keluar dari Bali, akan menghasilkan angka 19,5 juta USD. Angka itu merupakan akumulasi pembatalan wisman sekali berkunjung ke Bali.

 

Maraknya berita hoax tentang kondisi pariwisata di Bali memperparah kondisi

Salah satu postingan akun IG @officialbalitourism menggunakan tagar #BaliTourismHospitality.

Menurut Ardana, angka kerugian tersebut akan terus naik jika pembatalan terus terjadi. Pada dasarnya, sebetulnya angka pembatalan kunjungan wisman ke Bali sulit dipastikan. Tapi, bila prediksi angka pembatalan wisatawan 60.000 wisatawan itu betul, jumlah tersebut masih tergolong kecil.

Pembatalan itu tak bisa dihindari, apabila berita hoax mengenai Gunung Agung masih beredar. Jika Kamu cukup aktif di sosial media, akan banyak berita tak jelas dari sumber berita yang tak jelas pula tentang kondisi Gunung Agung. Berita hoax tentang Gunung Agung semacam itu harus terus dilawan dengan pemberitaan yang kompeten. Karena itulah dibentuk ‘Bali Hospitality Task Force’, sumber informasi terpercaya tentang Gunung Agung.

Diharapkan masyarakat tidak mudah terpancing dengan informasi dan gambar palsu terkait kondisi Gunung Agung, serta lebih rajin cek ricek data sebelum share di sosial media.

Fakta-fakta menarik Gunung Agung.

Sebenarnya, masih banyak tempat wisata aman di Bali

Meski status Gunung Agung telah ditetapkan di level ‘Awas’, sebetulnya wisatawan tak perlu was-was untuk liburan di Bali. Masih banyak destinasi wisata di Bali yang masuk dalam zona aman, yakni zona di luar 12 kilometer dari kawah Gunung Agung.

Beberapa tempat tersebut di antaranya ada Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan di Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari and Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Kuta, kawasan Ubud, dan masih banyak lagi.

Selain itu, nyatanya masih banyak artis mancanegara yang berdatangan liburan ke Bali seperti Janine Gutierrez dari Filipina.

Janine saat di Uluwatu. Foto dari akun IG @janinegutierrez

Janine terlihat menikmati kunjungannya ke beberapa tempat di Bali, salah satunya di Uluwatu. Di Uluwatu, Janine berpose di atas pantai. ” I love Bali,” tulis aktris kelahiran 2 Oktober 1989 itu.

Janine juga memposting foto saat menikmati waktu di La Plancha, Seminyak. Nampaknya ia sangat menikmati liburannya di Bali. Beberapa unggahan terakhirnya di akun Instagram miliknya selalu berkaitan dengan Pulau Dewata. Misalnya, foto ketika dirinya di Sundays Beach Club, Kuta, atau saat di Motel Mexicola, Kabupaten Badung. 

Selain Janine, ada juga Mawar Rashid dari Malaysia yang berkunjung ke Bali. Kunjungan Mawar ke Bali untuk menjalani sesi pemotretan prewedding dengan tunangannya, Raf Yaakob. Mawar dan Yaakob memang akan melangsungkan pernikahan pada akhir tahun nanti.

Dalam foto yang dipajang di akun Instagramnya, ia menulis ” My very first time in Bali with love of my life. Will definitely KemBali.”

Mawar dan Yaakob mengunjungi beberapa tempat wisata di Pulau Dewata. Salah satunya Tanah Lot. Dalam unggahannya di akun Instagram, Mawar menambahkan emoticon bahagia saat berada di Tanah Lot.

 

Penyelenggaraan Legian Beach Festival 2017 menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa Bali masih aman dikunjungi

Legian Beach Festival tahun 2015. Sumber foto

Selain itu, acara besar yang sudah diagendakan pun tetap berjalan seperti rencana awal seperti Legian Beach Festival 2017 pada 11-15 Oktober. 

Berbagai acara menarik bakal dihadirkan di acara ini, mulai dari fun bike ride, fashion show, food festival, wood ball cup, barong dan tari-tarian. Ada pula latihan selancar gratis bagi pengunjung. Selain itu, Legian Beach Festival 2017 akan dibuka dengan upacara pembukaan yang meriah. Dalam upacara pembukaan akan disajikan pagelaran Baleganjur Massal dan karnaval budaya dari seluruh peserta pameran serta eksibisi dari banyak negara.

Yang paling penting, pelaksanaan Legian Beach Festival seperti semacam sinyal bagi masyarakat dunia bahwa kawasan wisata di Bali masih sangat aman dari aktivitas vulkanis Gunung Agung. Wisatawan dihimbau untuk tidak perlu khawatir.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU