Pemandangan Ini Hanya Dapat Anda Saksikan di Palembang 300 Tahun Sekali

Pemandangan yang muncul 300 tahun sekali di Bumi Sriwijaya ini benar-benar membekas di hati tiap warga Palembang

SHARE :

Ditulis Oleh: Hanif Abdul Halim

Pada tanggal 9 Maret 2016, ada yang berbeda di Kota Palembang. Penduduk kota pempek ini tiba-tiba berbondong-bondong keluar rumah, turun ke jalan-jalan, memenuhi pusat keramaian di pagi hari. Tidak lain tidak bukan adalah untuk menyaksikan sebuah atraksi dua benda luar angkasa yang menurut prediksi para ahli astronomi, hanya terjadi sekitar 300 tahun sekali, Gerhana Matahari Total.

Pemerintah Kota setempat memusatkan keramaian warga pada icon dari kota ini, yaitu jembatan Ampera. Jembatan yang dibangun di zaman kepemimpinan Bung Karno ini pun ditutup dari jam 24.00 WIB tanggal 8 Maret hingga 12.00 WIB di keeseokan harinya demi untuk menjadi tempat warga Palembang dapat berkumpul dan menikmati momen yang sangat langka ini.

Meskipun Gerhana Matahari Total tidak dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat Palembang karena tertutup awan, namun momen langka ini telah membuat suasana kota sedikit berbeda.

Berikut adalah beberapa suasana Kota Palembang yang mungkin hanya terjadi 300 tahun sekali !

 

Masjid Agung Palembang

Foto oleh Hanif Abdul Halim

Masjid yang merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan ini mendadak dipenuhi ribuan warga. Seperti suasana hari raya, umat Muslim berbondong-bondong melaksanakan ibadah sholat di sini.

Yang menarik adalah, bukan hanya sholat subuh, namun para umat muslim Palembang juga melaksanakan ibadah sholat gerhana yang jarang sekali dilaksanakan.

Mulai sejak pukul 04.00 WIB, Masjid Agung Palembang telah dipenuhi jamaah sholat gerhana. Warga yang berjumlah ribuan, puluhan stasiun televisi meliput langsung, dan sambutan hangat dari Gubernur Sumatera Selatan sontak menghadirkan suasana yang berbeda di sini.

 

Benteng Kuto Besak

Foto oleh Hanif Abdul Halim

Tempat yang satu ini tidak kalah ramai. Taman yang berada tepat di samping Jembatan Ampera ini juga dipadati oleh ribuan masyarakat Palembang yang sangat antusias untuk menyaksikan Gerhana Matahari. Di sini masyarakat dapat melihat megahnya Jembatan Ampera dari bawah sembari langit menggelap akibat matahari yang ditutupi oleh bulan.

Saat momen gerhana matahari, BKB tidak hanya dipenuhi oleh warga masyarakat yang ingin melihat gerhana, namun juga yang mencari rezeki. Puluhan stand atau booth untuk berjualan pun didirikan untuk para pedagang. Hal ini pun menjadi alternatif warga untuk bercengkrama sembari menunggu terjadinya gerhana matahari.

 

Jembatan Ampera

Foto oleh Hanif Abdul Halim

Tempat yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Festival Gerhana Matahari yang diadakan oleh pemerintah Kota Palembang dan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sukses menarik animo puluhan ribu masyarakat Palembang untuk berkumpul di tempat yang iconic ini.

Persiapan festival telah dilakukan oleh panitia sejak dari jam 12 malam sebelum gerhana dengan cara menutup jembatan ampera dari kendaraan apapun, membersihkan debu dan pasir yang ada, dan menyuguhkan beberapa dekorasi.

Di atas jembatan ampera, tepat di tengahnya dihiasi oleh puluhan round table yang dikhususkan untuk undangan-undangan VIP pemerintah untuk dapat duduk dan menikmati momen gerhana. Puluhan stand makanan dan minuman juga siap melayani masyarakat yang ini mengisi perut terlebih dahulu. Tak berhenti sampai disitu, atraksi barongsai dan arak-arakan naga juga sukses membuat puluhan ribu masyarakat yang telah berkumpul sejak dini hari bertepuk tangan.

***

Foto oleh Hanif Abdul Halim

Gerhana Matahari Total memang hanya berlangsung beberapa menit di kota pempek ini. Namun momen yang singkat ini mampu menghadirkan suasana Kota yang sangat meriah dan akan selalu dikenang oleh warga Palembang. Suasana yang mungkin hanya akan terjadi dalam 200 sampai 300 tahun sekali di Bumi Sriwijaya.

 

Baca juga:

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU