Fakta Pendakian Semeru yang Belum Banyak Orang Tahu

Tak banyak yang tahu, dari dulu hingga kini, pendakian Semeru menyimpan banyak fakta mengagumkan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Gunung Semeru. Sumber foto

“Gantungkan keinginan lo 5 cm di depan jidat lo biarkan mengambang, mengambang seakan-akan lo meraihnya.” ― Donny Dhirgantoro, 5 cm.

Masih ingat quote dalam film 5 cm tersebut? Kemunculan film 5 cm telah membawa arus perubahan trend dunia pendakian Indonesia. Gunung-gunung makin ramai dijamah, khususnya Gunung Semeru.

Baca juga: Fakta Gunung Prau, gunung kecil di Jawa Tengah yang selalu ramai pendaki 

Namun, ada satu hal yang tak pernah berubah dari Semeru. Dulu hingga kini, gunungnya para dewa-dewi ini memang menarik hati. Sangat memesona, hingga tak mengherankan jika Gunung Semeru ini pertama kali didaki oleh bangsa Eropa.

#1 Pendakian Semeru pertama kali dilakukan oleh C.F Clignett dan Winny Brigita pada 1838

C.F Clignett dan Winny Brigita merupakan ahli geologi yang berasal dari Belanda. Mereka berdua lakukan pendakian Semeru pertama kali pada 1838 melalui Widodaren.

Seteleh sukses menggapai puncak Semeru, kedua ahli geologi tersebut kemudian membawa nama Semeru hingga ke benua biru. Selanjutnya pada tahun 1911, Van Gogh dan Heim pun mendaki melewati lereng utara.

Lalu, seorang ahli botani asal Belanda, Junhuhn ikut menginjakkan kakinya di Semeru pada 1945 melalui jalur Gunung Ayek-Ayek, Gunung Inder-inder, dan Gunung Kepolo.

#2 Jalur pendakian Semeru via Ranupane dan Ranukumbolo baru dibuka pada 1945

Pengumuman pembukaan jalur pendakian Semeru melewati jalur Ranu Pane dan Ranu Kumbolo baru disampaikan pada 1945. Setelah Junhuhn sukses lakukan pendakian via ayek-ayek.

#3 Kawasan Gunung Semeru memiliki total 6 danau, Ranukombolo yang paling populer

Semua orang tahu bahwa Gunung Semeru tak bisa dilepaskan dari Danau Ranu Kombolo. Namun, hanya sedikit yang tahu ternyata Gunung Semeru memiliki 6 buah danau yang berada di sekitarnya yaitu Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Ranu Regulo, Ranu Darungan, Ranu Tompe, dan Ranu Kuning.

Dari ke semua danau, hanya Ranu Tompe dan Ranu Kuning yang belum terjamah manusia. Karena kedua danau tersebut hanya teridentifikasi dari foto satelit. 

#4 Keindahan Semeru pernah dituliskan dalam sebuah buku karya orang warga Belanda

Semenjak Semeru berhasil didaki oleh Clignett dan Brigita, gaung  Semeru mengudara dengan indahnya di Benua Eropa. Banyak yang penasaran dan memutuskan untuk menjelajah Semeru juga. Setelah Juhuhn, Van Gogh, dan Heim, ada juga Dr. Wormster.

Bahkan karena kekagumannya dengan Semeru dan gunung lainnya di Jawa, dia menuliskan buku berjudul Bergenweelde yang artinya Kemewahan Gunung-Gunung. Kemudian diterbitkan di Belanda.

 #5 Semeru dikenal sebagai gunung yang mematikan

Saat lakukan pendakian Semeru, para pendaki dilarang untuk mendekati kawah Jonggring Saloka karena kawah Semeru mengeluarkan gas beracun. Gas beracun tersebut mengandung sulfur dioksida (S2), karbondioksida (Co2), dan hidrogen sulfida (H2S).

Salah satu korban ganasnya Gunung Semeru adalah Soe Hok Gie. Aktivis asal UI dan temannya Idhan Lubis kehilangan nyawanya setelah menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloko.

Baca juga kisah tentang Soe Hok Gie yang mendaki demi kebaikan negeri

#6 Suhu di Puncak Mahameru berkisar 4 -1 0 derajat Celsius

Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajat Celsius. Bahkan, pada musim kemarau, suhu udara Gunung Semeru bisa mencapai minus 0 derajat Celsius dan dijumpai kristal-kristal es.

#7 Sebelum kasus pemetikan bunga verbena viral di sosial media, banyak pendaki Gunung Semeru yang mengira bunga Verbena adalah Lavender

Bunga yang dikira lavender oleh banyak pendaki bernama verbena brasiliensis. Bunga ini diduga masuk ke kawasan TNBTS pada masa kolonialisme.

Hal ini berdasarkan buku Flora Pegunungan Jawa karya Van Steenis. Didalam buku tersebut diceritakan jika pada masa kolonial daerah Nongkojajar di Pasuruan menjadi loji (kompleks perumahan Belanda) dan di sana hidup seorang ahli botani yang gemar mendatangkan jenis-jenis tumbuhan dari luar negeri, termasuk Verbena brasiliensis. Tanaman diduga masuk ke TNBTS akibat intervensi manusia masa itu.

#8 Film 5 cm yang mengangkat keindahan Gunung Semeru termasuk dalam jajaran film terlaris Indonesia

Total 2.402.170 penonton menyaksikan keindahan Gunung Semeru dari layar bioskop. Padang savana Oro-Oro Ombo yang terlihat indah saat dilihat dari angle atas, Danau Ranu Kumbolo yang menyegarkan, dan puncak Mahameru mampu memikat hati para penonton.

#9 Tahun berganti, pendakian Semeru kini makin instant dan mudah sekali dilakukan

Tak perlu ribet membawa banyak makanan. Di atas gunung pun sudah bisa ditemui penjaja makanan dan camilan. Tak perlu banyak membawa bekal air dan makanan karena semua kebutuhan pendaki sudah bisa terpenuhi dengan adanya penjual.

#10 Pendakian Semeru sangat ketat, patuh peraturan lah kalau tak ingin bernasib sial seperti Fatchul Muftanin

Pernah dengan nama Fatchul Muftanin? Dia adalah pendaki yang peroleh sanksi tegas dari TNBTS. Setelah perbuatan tidak terpujinya yang memetik bunga edelweis sembarangan, dia mendapat sanksi larangan pendakian seumur hidup.

#11 Gunung Semeru keluarkan aturan baru, kalian harus tahu

Per 1 Oktober 2017 lalu, Gunung Semeru telah resmikan aturan baru di mana setiap pendaki wajib untuk lakukan pendaftaran online terlebih dahulu. Semua syarat yang dibutuhkan harus dilengkapi. Biaya pendaftarannya pun bisa dibayarkan melalui transfer bank.

#12 Butuh jarak 20 km untuk mencapai puncak

Total jarak tempuh dari Ranu Pani menuju puncak sejauh 20 km. Jadi, kalau naik sepeda motor dengan kecepatan 60 km/jam, total yang dibutuhkan mencapai 20 menit. Sedangkan kalau naik gunung Semeru butuh waktu kurang lebih 3 hari 2 malam.

#13 Gunung Semeru pernah diabadikan dalam sebuah lagu

Pada tahun 1994, Dewa 19 merilis sebuah album ‘format masa depan’. Dalam album tersebut, terdapat sebuah lagu berjudul Mahameru yang mendeskripsikan Gunung Semeru. Berikut ini cuplikan liriknya.

……

Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo`

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU