Gunung Kerinci menjadi salah satu destinasi pendakian yang menantang nyali. Tidak mengherankan, banyak pendaki yang termotivasi untuk bisa menginjakkan kaki di atap Kerinci.
Agar pendakian sukses dilakukan, segala hal harus dipersiapkan dengan matang. Persiapan fisik, perlengkapan pendakian, termasuk pengetahuan dasar tentang struktur, lanskap, atau fakta Gunung Kerinci yang belum Anda tahu.
Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat di Pegunungan Bukit Barisan. Gunung kebanggaan warga Jambi ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Hebatnya, kawasan TNKS telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi Asean Heritage Site dan World Heritage Site dari Unesco tahun 2004. Sekaligus sebagai The Tropical Rainforest Heritage Of Sumatera (TRHS) tahun 2006.
Diketahui, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) adalah taman nasional terbesar kedua di Indonesia dengan luas kurang lebih 1.3 juta hektar.
Berada di ketinggian 3.805 mdpl, Gunung Kerinci menjadi gunung api aktif paling tinggi di Indonesia. Di sana terdapat Danau Gunung Tujuh yang terletak di ketinggian 1.996 mdpl. Danau ini pun disebut-sebut sebagai salah satu danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara.
Saat musim kemarau, suhu udara di puncak Gunung Kerinci mencapai 5 derajat Celsius. Maka, penerapan teknik layering system pakaian sangat dibututuhkan.
Memakai pakaian gunung ala kadarnya, hanya menggunakan kaos katun dan jaket kurang bisa menghangatkan tubuh di suhu Gunung Kerinci ekstrem.
Asal usul nama Kerinci sendiri masih diperdebatkan. Ada yang menyebutkan, kata Kerinci berasal dari bahasa Tamil kurinji yaitu nama sejenis bunga yang hanya ada di dataran Tinggi.
Selain itu, menurut legenda masyarakat setempat, kondisi geografis kerinci yang dikelilingi perbukitan terjal dan hutan lebat menjadikan wilayah ini sulit dimasuki oleh orang luar, seolah-olah “terkunci” untuk dimasuki orang asing.
Ke empat rute ini mudah dijangkau, wisatawan atau pendaki bisa menggunakan bus umum atau travel dari Jambi, Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu menjuju ke Sungai Penuh dan minta turun ke Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro.
Bagi wisatawan yang tidak ingin menggunakan kendaraan umum bisa gunakan kendaraan pribadi saja karena perjalanan cukup panjang dari area perkotaan sekitar 7-9 jam.
Pada 2017, BTNKS membangun fasilitas untuk tingkatkan kenyamanan pendakian. Fasilitas tersebut meliputi shelter dan toilet obyek wisata Danau Gunung Tujuh, jembatan dan canopy trail di Danau Gunung Tujuh, dan papan pengumuman untuk pendaki maupun wisatawan.