Indonesia memesona bukan hanya karena alamnya, tapi orang-orangnya. Selain ramah, orang Indonesia memang unik. Salah satu keunikannya adalah suka mengajak turis asing (bule) untuk foto bersama. Tak harus cakep, yang penting bule. Jadi, tak heran kalau bule di Indonesia sudah seperti artis. Namun, kita harus tetap memperhatikan etika tuan rumah. Bagaimanapun, mereka adalah tamu yang harus kita buat merasa nyaman.
Ingin foto bersama bule juga tapi malu? Takut ditolak? Ada beberapa etika tuan rumah yang perlu kita pahami.
Gunakan kata “excuse me” supaya lebih sopan. Jangan lupa, bilang “thank you” setelah berfoto.
“Excuse me, sir/mam, can I take picture with you?” atau “would you mind taking picture with me? ”
Sebelum mengutarakan keinginan untuk foto bersama, basa-basi dulu, seperti:
The view is very amazing, isn’t it?
Jika si bule merespon, itu tandanya mas / mbak bule tidak keberatan untuk diganggu. Setelah itu, segeralah minta izin untuk foto bersama. Jika si bule tidak merespon, tetap berpikiran positif saja, mungkin dia juga kurang lancar berbahasa inggris.
Sebelum minta foto bersama, pastikan kamera kita sudah siap. Pastikan kamera ada baterainya dan dalam keadaan menyala. Begitupun jika menggunakan timer, jangan atur timer terlalu lama, cukup 5 detik saja.
Coba lihat foto di atas, mereka masih memegang makanan dan diajak foto bersama.
Kebiasaan kita waktu foto-foto adalah mengulang pengambilan foto berkali-kali. Belum puas dengan hasilnya, lalu minta foto lagi. Jangan lakukan itu ketika foto bersama bule.
Bagi bule yang baru pertama ke Asia, banyak dari mereka yang shock dengan budaya minta foto turis asing. Apalagi jika kita minta foto bersama bule dengan serombongan orang dan mengerumuninya. Itu akan membuat mereka merasa tidak nyaman.
Tidak semua orang nyaman foto berdempet-dempetan, berpelukan, pegang tangan, pegang hidung, atau pegang bagian tubuh lainnya. Sama halnya dengan si bule, hindari menyentuh tubuhnya.
Mungkin Anda sangat jago bahasa Inggris. Boleh, lah, berbincang ringan dengan mas/mbak bule. Tapi bukan berarti justru jadi kebanyakan bicara. Dia ingin liburan, bukan ngobrol.
Selain mengulang foto-foto, kadang kita suka ribet saat berfoto, menunggu semua formasi lengkap, baru foto bersama. Ingat, jangan biarkan dia menunggu, in salah satu etika tuan rumah paling penting.