Es Dawet Jembut Kecabut, Minuman Segar Khas Purworejo yang Bikin Ketagihan

Meskipun nama Es Dawet Jembut Kecabut ini bikin ngilu, tapi minuman ini memiliki rasa yang sangat lezat dan menyegarkan. Bahkan minuman satu ini menjadi kuliner legendaris bagi masyarakat Purworejo.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Mendengar nama kuliner Es Dawet Jembut Kecabut mungkin akan membuat Anda merasa risih karena namanya memiliki arti yang menjijikkan. Dalam bahasa Jawa, nama tersebut memiliki arti “Es Dawet rambut kemaluan tercabut”. Namun jika mencicipi kuliner satu ini Anda akan ketagihan.

Ini tampilan Es Dawet Jembut Kecabut. Sumber foto

Minuman bernama unik ini merupakan minuman khas Purworejo. Dinamai dengan Es Dawet Jembut Kecabut bukan karena memiliki warna yang hitam dengan ukuran dawet kecil-kecil seperti rambut, namun karena nama tersebut merupakan singkatan dari nama lokasinya yang berada di Jembatan Butuh (jembut) di Kecamatan Butuh (kecabut).

Unik dan nyentrik memang, namun cukup ngilu jika mendengar nama kuliner dawet hitam satu ini disebut.

Baca juga: 8 Kuliner “Ngeres” Indonesia yang Ternyata Rasanya Lezat

Dawet legendaris di Purworejo

Warung Es Dawet Jembut Kecabut yang sederhana. Sumber foto

Meskipun nama dawet ini bikin ngilu, tapi minuman ini memiliki rasa yang sangat lezat dan menyegarkan. Bahkan minuman satu ini menjadi kuliner legendaris bagi masyarakat Purworejo. Bukan hanya itu, banyak pula orang-orang dari luar kota datang jauh-jauh untuk mencicipi kesegaran dawet satu ini.

Sejarah dawet hitam khas Purworejo ini dirintis oleh Mbah Ahmad pada tahun 1950. Ia membangun warung dawetnya di timur Jembatan Butuh. Lalu usaha es dawet hitam ini diteruskan oleh anaknya yang bernama Pak Wagiman dan akhirnya menjadi ramai dan populer hingga menjadi kuliner khas Purworejo.

Lokasi Warung Dawet Ireng Pak Wagiman ini cukup strategis karena terletak di tepi Jalan Raya Purworejo – Kebumen tepatnya di sebelah Jembatan Butuh.

Baca juga: Bangga, Festival Kuliner Kota Kupang Masuk Rekor Dunia

Racikan dawet ini masih sederhana dan dikerjakan secara manual

Wajib banget coba es dawet jika Anda ke sini. Sumber foto

Namanya juga kuliner tradisional, tentu cara pembuatannya pun masih dilakukan secara tradisional alias manual. Proses pembuatan dawet atau cendol hitam khas Purworejo ini diolah dengan tangan dan tidak menggunakan bahan pewarna buatan.

Uniknya, penyajian dawet ireng ini menggunakan perasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli. Jumlah cendol hitam juga jauh lebih banyak dibandingkan dengan kuah santan dan gula aren, kemudian ditambah es.

Meskipun sederhana, namun rasa kuliner satu ini benar-benar lezat.

Anda yang berencana datang ke Purworejo wajib mencicipi kuliner satu ini agar tidak penasaran.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU