Ekspedisi Eiger Black Borneo Dukung Karst Sangkulirang Jadi World Heritage

Kawasan Beriun Raya hadapi ancaman kerusakan. Aktivitas penebangan hutan ilegal dan pengalihan fungsi hutan menjadi pertambangan & perkebunan makin marak

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Senin, 31 Oktober 2016 lalu, tim pelaksana Ekspedisi Eiger Black Borneo melakukan konferensi pres dalam rangka keberhasilan menuntaskan ekspedisi pembukaan jalur pendakian menuju puncak Beriun Jaya. Eiger Black Borneo Expedition adalah sebuah perjalanan ekspedisi dan penjelajahan ekstrem yang dicetakkan oleh Eiger. Ekspedisi ini dinamakan “Black Borneo” karena penjelajahan dilakukan di wilayah hutan hujan tropis Kalimantan yang diperkirakan jarang dijamah manusia atau lebih dikenal sebagai wilayah hitam.

Ekspedisi Eiger Black Borneo pertama kali dilaksanakan pada Tanggal 19 – 29 April 2015 di kawasan karst Merabu, Kabupaten Beriun, Kalimantan Timur. Kemudian, untuk yang kedua kalinya, ekspedisi sukses diselenggarakan pada 1 – 20 September 2016 di Gunung Beriun, Sub Kawasan Karst Sangkulirang Mangkulihat, Kalimantan Timur.

Gunung Beriun dipilih sebagai lokasi Ekspedisi Eiger Black Borneo karena berpotensi memiliki keanekaragaman hayati

Pemilihan Gunung Beriun sebagai lokasi ekspedisi karena Gunung Beriun memiliki puncak dengan tanah yang lapang sehingga sangat berpotensial mengundang keanekaragaman hayati khas hutan hujan tropis Indonesia. Kawasan Gunung Beriun diperkirakan belum teridentifikasi secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan belum ada informasi yang valid tentang kegiatan pengeluaran di kawasan ini sehingga tim bersama untuk mengembalikan karakteristik dan melakukan pendataan kerajaan alam.

Ekspedisi Eiger Black Borneo mengalami kendala dalam pengaturan ketersediaan air

Ekspedisi Eiger Black Borneo menempuh jalur yang menantang. Tim ekspedisi harus melalui jalur darat, sungai, tebing, dan lebatnya hutan hujan tropis dengan medan berat dan suhu yang menguras keringat.

Menurut Kang Kwecheng selaku koordinator operasional ekspedisi, kendala yang dihadapi oleh tim ekspedisi hanyalah permasalahan manajemen air. Hal ini dikarenakan, ketersediaan air di lokasi ekspedisi cukup rendah. Akhirnya tepat pada 11 September 2016 pukul 11.00 WITA, tim ekspedisi berhasil membuka jalur puncak Gunung Beriun Raya dengan ketinggian 1.261 Mdpl.

Ekspedisi Eiger Black Borneo mendukung penetapan Karst Sangkulirang di Kalimantan Timur sebagai salah satu World Heritage

Beriun Raya merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna. Diantaranya adalah anggrek hitam, jamur hutan, kantung semar, tupai, bekantan, dan berbagai jenis endemik Kalimantan lainnya. Namun, kini kawasan Beriun Raya tengah menghadapi ancaman kerusakan yang besar. Kegiatan penebangan hutan secara ilegal dan pengalihan fungsi hutan menjadi pertambangan dan perkebunan semakin merajalela. Jika hal ini teruskan dibiarkan tentu akan membuat kelestarian kawasan ini semakin rusak.

Mengingat kondisi yang cukup mengkhawatirkan, Ekspedisi Eiger Black Borneo mendukung penetapan kawasan Karst Sangkulirang di Kalimantan Timur sebagai salah satu warisan dunia. Dengan demikian, hutan di kawasan Beriun Raya akan terus terjaga kelestariannya dan bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut di berbagai disiplin ilmu tertentu.

Ke depannya, akan ada lagi program Eiger Black Borneo Expedition lanjutan. Lokasi yang digunakan sebagai ekspedisi berbeda dari dua ekspedisi sebelumnya. Hanya saja, lokasi masih di kawasan Karst Sangkulirang Mangkulihat, Kalimantan Timur.

***

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU