Sudah berabad-abad lamanya, kota kecil di kawasan perbukitan Kota Matera Italia dianggap sebagai aib negara. Reputasi Matera cukup buruk akibat kemiskinan. Namun kini Matera Italia ini menjadi warisan dunia.
Terletak 260 kilometer jauhnya dari Napoli, penduduk Matera hidup dalam gua bersama hewan ternak. Mereka mengikuti tradisi leluhur selama 9.000 tahun lamanya.
Keadaan Kota ini sekarang. Foto/andiamoconnoi
Lingkungan tinggal mereka tidak higienis, hingga menimbulkan wabah penyakit mematikan di tahun 1950 sehingga pemerintah memutuskan untuk memindahkan warganya secara paksa dari sana untuk melanjutkan hidup yang lebih layak.
Namun, tahun ke tahun kota kuno yang terdiri dari gua-gua ini menarik perhatian dunia karena dianggap sebagai area Instagrammable. Akhirnya gua-gua itu menjelma menjadi rumah, restoran, toko, hingga hotel.
Foto/@angelamancin
Pada 1993, UNESCO menetapkan Matera Italia sebagai situs Warisan Dunia. Kota ini dinamai European Capital of Culture 2019 dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
“Matera adalah salah satu kota tertua di Italia yang berasal dari zaman Paleolitik sampai Abad Pertengahan. Kota ini penuh dengan seni, terutama di dalam gereja-gereja batunya,” ungkap Scarchilli, Fotografer asal Roma.
“Saya mencoba mengeksplorasi batu ini sebagai elemen. Saya temukan di Matera, sesuatu yang sangat menginspirasi,” lanjut dia.
Instagram/@igersitalia
Pada tahun 2005, kota di Selatan Italia ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 59.399 jiwa dan memiliki luas wilayah 387,40 km² (hampir dua kali luas Depok). Kini tentu saja kota ini lebih ramai.
Ada lebih dari 30 film pernah melakukan syuting film di sini. Mulai dari film ternama hingga film lokal.
Untuk sampai di sini ada ragam pilihan trasportasi, mulai dari bus hingga kereta. Trasportasi itu sudah terhubung ke kota-kota lain di Italia dan disediakan oleh perusahaan Swasta.