Cuma di Purworejo, Ada Ritual Arak Ribuan Ayam Panggang

Puluhan ancak (sejenis tumpeng berisi ribuan ayam panggang dan hasil bumi) berjajar rapi sebelum dibagikan. Ancak ini juga mengikuti lomba dan nantinya akan diambil beberapa juara.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Ribuan ayam panggang berjajar rapi di jalanan Purworejo pada Senin (13/8/2018). Ayam-ayam ini diarak dan dibagikan gratis dalam rangka Tradisi Merti Desa dan juga untuk memeriahkan HUT RI ke-73.

Tradisi Merti Desa ini sendiri sudah ada sejak ratusan tahun. Ini merupakan tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dari masyarakat Desa Gunung Condong, Kecamatan Bruno, Purworejo.

Baca juga: 23 Kuliner Menjijikkan di Dunia yang Tak Terbayangkan Bisa Dimakan Manusia

Ayam panggang berjajar dalam acara. Foto oleh revienspurworejo.com

Puluhan ancak (sejenis tumpeng berisi ribuan ayam panggang dan hasil bumi) berjajar rapi sebelum dibagikan. Ancak ini juga mengikuti lomba dan nantinya akan diambil beberapa juara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo mengatakan tradisi ini dikemas dalam Grebeg Ingkung yan gmerupakan agenda tiga tahunan Purworejo.

“Jadi ini Tradisi Merti Desa sekaligus untuk memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 73, karena ini ancaknya juga dilombakan untuk diambil juara satu, dua dan tiga yang akan mendapat tropi, bingkisan dan piagam penghargaan. Selain itu tradisi ini juga merupakan ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa sekaligus permohonan untuk keselamatan desa,” ujarnya dilansir dari detik.com.

Acara ini juga dilakukan untuk meramaikan hari kemerdekaan. Foto olehrevienspurworejo.com

Dalam tradisi ini, ada 47 buah ancak yang berisi ratusan ayam panggang. Diperkirakan jumlah ayam panggang seluruhnya ada 7.500 ekor.

“Jumlahnya ada 7.500 ekor ayam panggang. Setelah dinilai terus ada prosesi atau ritual Merti Desa termasuk didoakan, ancak kemudian dibagikan kepada masyarakat yang bukan warga Gunung Condong,” lanjutnya.

Baca juga: Mie Ayam Monster Harga Merakyat Hanya di Yogyakarta

Acara ini cukup mengundang ribuan warga untuk menonton. Selain penasaran mereka ingin melihat keunikan budaya leluhur yang kian tergerus zaman itu. Bukan hanya itu saja, ada juga warga yang tak mau ketinggalan untuk mendapatkan ayam panggang dan makan tradisional.

“Baru kali ini lihat mas, di daerah saya sendiri nggak ada kayak gini. Alhamdulillah dapat ayam juga, lumayan kan bisa makan enak,” ujar Silviana Camelia Dewi (20), pengunjung asal Jepara.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU