Tak Punya Banyak Pantai dan Gunung, Ini Cara Kota Malang Tarik Wisatawan

Tak memiliki potensi alam seperti banyak daerah lain, Kota Malang coba berinovasi untuk menarik wisatawan datang. Museum menjadi solusi yang dicoba.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Sadar tak punya banyak pantai dan pegunungan seperti Kabupaten Malang dan Kota Batu, Pemerintah Kota Malang coba berinovasi untuk tarik wisatawan. Dikutip dari Viva.co.id, Kepala Seksi Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kota Malang, Agung Bhuwana mengatakan, sebagai kota penyanggah wisata, kota Malang harus memiliki sebuah tempat untuk kunjungan wisata.

Museum jadi andalan wisata Kota Malang.

Baca juga: Taman Langit Gunung Banyak, spot Instagramable baru di Kota Batu.

“Kami Kota Malang tak memiliki wisata alam seperti daerah lainnya, kita tidak punya pantai juga tidak punya air terjun. Tapi kami punya museum, kami jadikan tempat wisata yang edukatif dan nyaman bagi masyarakat,” kata Agung, Selasa, (13/3).

Disbupar Kota Malang menyatakan ingin serius menggarap museum sebagai tujuan wisata di kota Malang. Ada 8 museum di Kota Malang yang akan digarap serius sebagai tujuan wisata. Dua dari delapan museum sudah sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum, sementara 6 lainnya masih berstatus rintisan.

“Ada banyak sekali museum di Kota Malang, tapi tidak semua masuk kategori museum sesuai PP Nomor 66. Untuk jadi museum harus ada edukator, kurator ada anggaran dana yang cukup, harus punya manajemen dan bisnis plan ke depan seperti apa,” papar Agung.

Dua museum yang sudah memenuhi persyaratan sebagai museum adalah Museum Mpu Purwa yang memiliki koleksi benda cagar budaya yang ditemukan di berbagai wilayah Malang Raya, serta Museum Brawijaya yang memiliki koleksi benda bersejarah dari zaman perang kemerdekaan.

Baca juga: Uniknya Kampung Biru Arema di Malang.

Sedangkan enam museum yang masih berstatus rintisan adalah Museum Bentoel dengan koleksi riwayat perjalanan industri rokok di Malang Raya,  Museum Musik Indonesia dengan koleksi album, alat musik, juga memorabilia pemusik dari berbagai penjuru tanah air, Museum Pendidikan yang memiliki koleksi barang-barang pendidikan tradisional dan modern mulai dari sabak dan daun lontar, Museum Indonesian Old Cinema yang memiliki koleksi, Film seluloid, perlengkapan layar tancap, poster film tempo dulu, serta Museum Reenactor Malang yang memiliki koleksi sejarah perjuangan kemerdekaan warga Malang.

“Kami berharap museum yang ada di Malang untuk segera memenuhi PP No. 66 agar yang berstatus rintisan menjadi museum, agar bisa maksimal memberi informasi terhadap masyarakat, benar-benar menjadi tempat yang edukatif. Juga dibuat desain modern dengan pencahayaan yang baik agar pengunjung betah berada di dalam museum,” ujar Agung.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU