Jika Anda adalah orang yang pertama kali ke Bandung, belum sah jalan-jalan ke Bandung kalau belum coba makan kulinernya yang terkenal lezat. Lalu apa sajakah kuliner-kuliner tersebut? Berikut ini rekomendasi tim phinemo untuk Anda.
Ini merupakan salah satu hidangan kaki lima yang sering sekali jadi tujuan wisatawan luar kota. Nama Boromeus sendiri diambil lokasi kedai ini berada, yakni di dekat RS Borromeus di Jalan Hasanudin.
Tapi kini kedai ini sudah pindah ke alamat barunya di Jalan Teuku Umar dan Jalan Teuku Angkasa.
Kedai ini selalu ramai oleh pembeli bahkan sebelum kedai dibuka. Rasa bebeknya mantap, apalagi bagian dada bebek yang lembut meskipun dagingnya tebal. Sambalnya mantap beda dengan sambal biasa. Buka mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kuliner ini wajib banget dicoba. Harga kisaran Rp100.000 untuk 2 orang termasuk minum dan lauk.
Kuliner ini terkenal di kalangan anak kampus Unpad dan sekitarnya. Lokasinya cukup strategis di belakang Monumen Perjuangan Bandung.
Jam bukanya siang, pukul 13.00 sampai habis atau sekitar sebelum Maghrib. Kalau kesorean ke sini cuma dapat butiran debu alias kehabisan.
Rasa ayam penyetnya beda dari yang lain, lebih mantap karena sambal dibalur ke ayam. Pendampingnya ada mentimun, selada, dan kol goreng.
Lokasi: Jalan Haur Pancuh No.1, Sadang Serang, Coblong, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ini dia tempat makan cuanki dan batagor paling hits dan konon terenak di Bandung. Di sinikuah cuankinya beda banget dengan yang lain, lebih gurih dan nendang.
Bagi Anda yang belum tahu cuanki, cuanki sendiri merupakan panganan khas Bandung mirip dengan bakso malang. Isinya antara lain tahu putih yang diisi aci, siomay, bakso, pangsit rebus, pangsit goreng, dan bakso goreng. Hanya saja, tak seperti bakso malang, cuanki tidak menggunakan mi kuning.
Sedangkan siomaynya sendiri mirip dengan siomay kebanyakan, namun bumbunya lebih mantap dan kental tapi halus. Harganya Rp 15,000. – per porsinya.
Lokasi: Jl. Serayu No.2, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Seperti namanya, di sini Anda bisa mencicipi kuliner ceker, spesialnya pedas. Karena rasanya yang mantap, kedai ini sering jadi tempat mukbang dan challenge.
Nama tingkat kepedasannya unik, letusan Gunung Manglayang untuk kepedasan tingkat 1 dan letusan Gunung Krakatau di tingkat 8. Wajib banget dicicipi.
Lokasi:
Seperti nama kedainya, menu andalan di sini tentu saja iga bakarnya. Uniknya, di sini Anda bisa mencicipi iga dengan plating di atas piring atau mangkuk terbuat dari tanah. Nampak unik dan jadul tapi rasanya tak bisa disamakan dengan olahan iga di tempat lain.
Menu iga bakarnya enak banget, empuk, dan tidak bau prengus. Yang terspesial, di sini Anda akan mendapati iga yang telah dicopot dari tulangnya sehingga mudah sekali menyantapnya.
Tingkat kepedasan bisa Anda request, mau yang manis atau super pedas. Kedai buka mulai pukul 09.00-22.00 WIB dengan harga di bawah Rp50.000 per orang beserta minum.
Kedai sate ini didirikan sejak 1925 di Klaten Jawa Tengah. Mereka membuka kedai di Bandung sejak tahun 70-an sehingga bisa dibilang salah satu warung makan yang paling legendaris.
Sate di sini disajikan di atas hotplate dan dipadukan dengan dua jenis saus, yaitu saus kecap dan kacang. Bumbu kecapnya diracik dengan cabe merah, cabe rawit dan merica.
Selain sate kambing biasa, di sini juga ada sate buntel. Hargaya di atas Rp30 ribu per porsi. Jangan lupa pesan juga menu tongsengnya yang mantap banget.
Lokasi: Jalan Pasirkaliki No.32.
Bicara soal kuliner manis, ini dia kedai kuliner manis paling laris manis di Bandung.
Basically, kue ini bisa dibilang sama dengan kue pukis, cuma bedanya kulit luarnya lebih garing dan permukaannya lebih keras dibandingkan dengan kue pukis. Selain itu cara memasaknya pun berbeda. Kue balok dimasak menggunakan arang.
Di sini ada beragam rasa kue balok yang bisa dipilih, mulai dari tiramissu hingga greentea. Harganya per kue Rp2.500 saja. Murah meriah bukan?
Lokasi: Jl Abdul Rahman Saleh No 52, Cicendo Bandung.
Berwisata ke Bandung tidak lengkap jika belum datang ke Gedung Sate. Mumpung di Gedung Sate, coba mampirlah ke kedai Sate Jando di belakang Gedung Sate. Inilah kuliner terlezat yang sering jadi buruan wisatawan yang datang ke Bandung.
Sate Jando sendiri berupa sate daging sapi yang sedikit berlemak atau istilah kulinernya bersusu/bergajih. Pilihan daging yang pinggirnya berlemak inilah yang membuat sate ini begitu nikmat. Selain sate sapi di sini pengunjung juga bisa memesan sate ayam.
Sate Jando ini sendiri harganya terjangkau, yakni hanya Rp 23 ribu per porsinya. Biasanya satu porsi sate ini terdiri dari sepuluh tusuk sate dan lontong lengkap dengan bumbu kacangnya yang melimpah. Datanglah pukul 09.00 WIB agar tidak kehabisan karena kedai sate pinggir jalan ini selalu diminati warga lokal.
Berbentuk bulat, perkedel bondon tampil berbeda dari perkedel kebanyakan. Meskipun begitu, bahan untuk membuat perkedel ini tetap sama. Yang berbeda adalah rasanya yang garing di luar dan lembut di dalam karena cara memasaknya masih tradisional. Penjual masih menggunakan tungku atau dalam bahasa Sunda disebut Hawu.
Untuk menikmatinya, ada sambal khusus yang disediakan. Inilah kunci kelezatan perkedel bondon Bandung ini.
Rasanya pedas tapi pedasnya tak terlalu kentara, aroma ikan terasa sehingga akan menghasilkan perpaduan unik ketika dimakan dengan perkedelnya yang kecil-kecil tapi berisi. Anda bisa minta tambah nasi panas untuk dimakan bersama perkedel menemani malam Anda di Bandung yang identik dengan hawa dinginnya. Belum sah jalan-jalan ke Bandung kalau belum makan di sini pokoknya.
Harga per satuan warung perkedel yang sudah ada sejak tahun 90 an ini dijual Rp2.000 saja. Jika penasaran, langsung saja datang ke Jalan Kebun Jati No.42 Kebun Jeruk, Bandung. Lokasinya dekat dengan Stasiun Hall Bandung.