Beberapa waktu terakhir, beredar sebuah video dan foto mengenai batu bertumpuk di Sukabumi yang misterius. Awalnya, tak ada yang mengetahui siapa dan untuk apa batu-batu tersebut disusun di Sungai Cibojong. Tercatat, saat awal muncul, ada 90 titik batu bertumpuk, kemudian untuk yang kedua ada 58 titik.
Tampilan batu bertumpuk di Sukabumi. (Foto/datgo)
Namun setelah viral, akhirnya misteri siapa yang membuat dan untuk batu bertumpuk tersebut dibuat, terungkap.
Adalah Rahmat Apandi atau biasa dipanggil Amat (28), warga Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu yang terpergok dan mengakui sebagai pembuatnya. Aksinya terpergok warga yang penasaran dan menunggu sejak subuh di tepi sungai.
Amat sehari-hari bekerja sebagai pemulung barang bekas dan kerja serabutan.
Amat, si pembuat batu bertumpuk di Sukabumi yang sempat menghebohkan. (Foto/Budiyanto).
Dirinya mengaku tak bermaksud membuat kehebohan. Inspirasinya pun muncul begitu saja, mendadak. Ia juga belajar menumpuk batu tersebut secara otodidak, hasil coba-coba.
Amat mengaku, pembuatan puluhan batu bertumpuk dilakukan pagi hari dan tidak butuh waktu lama. Ia melakukannya hanya untuk mengisi waktu senggang dan murni seni.
Pemuda berambut panjang sepinggang ini memiliki impian ingin menyusun batu bertumpuk sepanjang aliran sungai sampai ke muara.
Setelah mengetahui siapa pembuatnya dan percaya bahwa pembuatan puluhan batu bersusun itu bukan mistis, mereka ingin melestarikan aktivitas tersebut sebagai salah satu kegiatan seni. Bahkan beberapa di antara mereka juga ada yang berusaha mencoba membuat tumpukan batu secara bersusun di aliran sungai yang berhulu di Gunung Salak itu.
Batu bertumpuk di Sukabumi direncanakan jadi tempat wisata.
Batu bertumpuk di Sukabumi ini berlokasi di Sungai Cibojong, Pasirdotong, Cidahu. Fenomena ini emang sempat sangat viral di media sosial, sehingga banyak warga dari luar daerah yang berdatangan untuk melihat langsung tumpukan batu tersebut dari dekat.
Sungai Cibojong berada sekitar 150 meter dari pemukiman warga. Kanan dan kiri Sungai Cibojong masih alami berhias pesawahan. Untuk masuk ke lokasi batu bertumpuk, pengunjung harus melewati pematang sawah karena itu merupakan satu-satunya jalan.
Warga kini telah membuat pembatas tali. Selain itu ada juga kampanye sungai bersih. Menurut warga, batu bertumpuk bisa dijadikan penanda bagi siapa saja untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Keinginan Amat pun serupa, ia ingin sungai Cibojong selalu bersih.
Jika ingin berkunjung dan datang dari Jakarta, bisa masuk ke tol Jagorawi kemudian melanjutkan perjalanan ke Sukabumi. Setelah Cicurug, belok kanan ke jalan menuju Cidahu.
