Kalau emang masih cinta sama dunia traveling, kenapa harus buru-buru punya pasangan?
Banyak yang bilang kalau “jomblo” adalah status paling menyebalkan buat para traveler. Selain sering di-bully karena kejombloannya, para pejalan yang belum punya pasangan juga sering jadi bahan olok-olokan. Padahal nih sebetulnya jadi jomblo nggak selamanya menyedihkan dan “hina”.
Khususnya di kalangan para pejalan, nggak jarang juga mereka yang udah punya pasangan malah justru nggak lebih bahagia dari mereka yang jomblo. Itu artinya, jomblo nggak menentukan apakah seseorang bakal jadi pejalan yang kesepian dan nggak bisa berbahagia menikmati perjalanan.
Bukan berarti Kamu nggak boleh mencari pasangan, tapi mungkin lebih tepatnya menunggu waktu yang tepat. Kalau emang dari awal Kamu masih belum siap mencari pasangan dan lebih ingin menghabiskan waktu untuk bertualang, lalu kenapa buru-buru mencari pasangan?
Kalau hanya karena omongan orang lain yang sering membully kejombloanmu, maka mereka juga akan selalu punya bahan bully-an lain tentang dirimu. Bisa jadi nanti justru pasanganmu yang jadi bahan bully-an, atau gaya pacaran kalian. Yang jelas mencari pasangan cuma karena omongan orang nggak akan pernah membawamu pada hal baik.
Kamu pasti ingat sebuah kata bijak yang mengatakan bahwa,
Kita yang hidup, orang lain yang berkomentar.
Kalau dipikir-pikir ya ada betulnya juga, jadi lebih baik fokus pada tujuanmu. Jangan biarkan omongan orang justru membuat dirimu mengambil keputusan yang salah. Kalau diri dan hatimu udah siap mencari pasangan dan mulai sedikit mengurangi hasratmu untuk bertualang, mungkin itulah saat yang tepat untuk memulai sebuah hubungan.
Kecuali kalau selama bertualang Kamu justru ketemu orang yang siap menjadi rekan petualanganmu sekaligus pasangan hidupmu. Itu pastinya bakal jadi cerita yang beda dong ya. Kalau boleh milih, banyak pejalan jomblo yang akan memilih takdir ini. Hehe…
Sudah pernah dapat nasehat atau wejangan ini? Kalau belum, maka inilah satu nasehat untukmu.
Tak ada orang yang bisa membahagiakan pasangannya saat dia juga belum bisa membahagiakan dirinya sendiri.
Ya, gimana mungkin Kamu bisa membahagiakan orang lain, sedang Kamu sendiri belum tahu bagaimana menjadi bahagia. Maka dari itu bahagiakan dulu dirimu sendiri, dengan begitu Kamu akan tahu gimana caranya membuat pasanganmu bahagia. Kalau Kamu merasa bahagia dengan pergi traveling atau berkelana, maka pergilah.
Bertualang adalah cara untuk mengenali dirimu sendiri, membuatmu menghargai apa yang Kamu miliki. Traveling untuk melihat dunia luar juga membuatmu punya banyak waktu untuk membuat dirimu sendiri bahagia. Kamu akan tahu gimana rasanya saat pertama kali mencoba terbang dengan balon udara raksasa, betapa kuatnya Kamu saat berhasil mencapai puncak gunung, betapa beraninya dirimu saat mencoba pacu adrenalin di bungee jumping, dan masih banyak lagi lainnya.
Saat Kamu sudah bahagia, barulah Kamu siap mencari pasangan hidup yang kelak bakal Kamu ajak berbagi bahagia. Jadi kalau emang hasratmu untuk berkelana belum terpenuhi, maka puaskanlah dulu hasratmu. Bukankah jodoh nggak akan pernah tertular, dan pasti akan datang di waktu yang tepat?
Kebayang nggak kalau Kamu punya pasangan yang tiap weekend harus ditinggal traveling. Entah ke luar pulau, luar negeri atau naik gunung. Bukankah itu cuma buat pasanganmu merasa kesepian dan seperti nggak dianggap?
Ya emang beda cerita kalau ternyata pasanganmu juga punya visi yang sama, menghabiskan waktu senggang untuk traveling dan berkelana. Kalau ternyata nggak? Kan kasihan juga, yang ada malah ujung-ujungnya Kamu nyakitin perasaan dia.
Menunda punya pasangan sampai Kamu siap berkomitmen mungkin akan lebih bijak. Dari pada mencari pasangan hanya untuk menggenapi status supaya nggak dibilang jomblo, tapi ujungnya cuma nyakitin. Duh nggak banget kan ya? Lebih baik jomblo dan traveling kemanapun Kamu mau tanpa harus meninggalkan seseorang yang tersakiti hatinya karena terlalu berharap banyak padamu. Betul?
Jadi kalau emang Kamu masih tergila-gila dengan dunia traveling, mungkin sebaiknya emang Kamu nggak cari pasangan dulu. Kamu pasti udah lebih kenal dengan karaktermu sendiri dong, jadi tahu kapan Kamu harus cari pasangan dan kapan harus terus berjalan untuk belajar lebih banyak hal dari perjalananmu.
Toh semua pelajaran hidup yang Kamu dapetin selama traveling juga pasti bakal berguna buat bekal ilmu menjalin hubungan yang serius dengan pasanganmu nanti.
Ada orang yang bahagia saat bisa melakukan perjalanan seorang diri tanpa diganggu siapapun. Tapi ada juga orang yang bahagia saat bisa melakukan perjalanan berdua dengan pasangannya. Artinya, siapapun Kamu dan apapun statusmu sebetulnya punya hak yang sama untuk menjadi bahagia.
Meski definisi bahagia setiap orang itu beda, tapi bahagia selalu identik dengan hal yang membuat hatimu senang. Jadi jangan lagi berpikir tentang statusmu yang jomblo. Selagi Kamu bisa bahagia dengan dirimu sendiri dan petualanganmu, kenapa harus ambil pusing?
Tapi ingat juga, bahwa manusia kan emang sudah kodratnya diciptakan berpasangan. Jadi jangan lupa juga untuk mencari pasangan hidup yang tepat, pastinya dikesempatan yang tepat juga!
***
Percayalah kalau menjadi jomblo bukan berarti menjadi orang yang nggak laku. Tapi jomblo atau single adalah pilihan, sampai Kamu yakin bahwa Kamu sudah cukup bahagia dengan dirimu sendiri dan juga petualanganmu. Baru dari sana kamu siap mencari pasangan hidup yang bisa Kamu bahagiakan.