Terungkap, Asal-usul Air Terjun Antartika yang Airnya Merah Serupa Darah

Air terjun ini memiliki tinggi 30 meter dengan air yang mengalirinya berwarna merah serupa darah. Oleh sebab itulah peneliti menjulukinya sebagai air terjun darah atau Blood Falls.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Air terjun ini memiliki tinggi 30 meter dengan air yang mengalirinya berwarna merah serupa darah. Oleh sebab inilah peneliti menjulukinya sebagai air terjun darah atau Blood Falls.

Baca Juga: Terperangkap 100 Tahun dalam Lautan Es, Kapal Penjelajah Ini Akhirnya Pulang Kampung

Fenomena langka ini akhirnya menemu titik terang setelah hampir 100 tahun diteliti  dan dicari sumber mata airnya oleh peneliti. Muara dari fenomena alam ini yakni dari danau purba rahasia yang terletak jauh di bawah permukaan tanah.

Para ilmuwan meneliti muara dari Blood Falls. (Foto/Phys.org)

Ialah Griffith Taylor, seorang penjelajah Australia yang pertama kali menemukannya dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1911. Awalnya warna merah pada air diduga disebabkan oleh ganggang yang hidup di dalamnya.

Meskipun para peneliti menyadari kandungan besi yang tinggi yang mengubah air Bloody Falls semerah darah (air mengalami oksidasi dan berubah menjadi merah saat terpapar udara), peneliti masih kebingungan dari mana asal air yang mengalir melewati Bloody Falls dan bagaimana air terjun itu terbentuk.

Terpecahnya misteri air terjun darah

Erin Pettit, salah satu ilmuwan yang memecahkan misteri Bloody Falls, dan timnya kemudian turun langsung untuk memeriksa gletser dan melakukan pengukuran dengan bantuan sensor gelombang radio.

Alat yang digunakan oleh Pettit itu bekerja dengan mengirimkan getaran gelombarang radio yang bisa bergerak bebas dalam gletser beku.

air terjun yang memilikiwarna semerah darah (Foto/Youtube)

Begitu menumbuk air asin, getaran yang dikirimkan langsung menyebar. Kondisi inilah yang memungkinkan para ilmuwan memetakan di titik mana air asin itu menerobos bagian atas gletser.

Tim ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap bahwa tekanan dari es memerangkap air dalam sebuah danau purba di bawah gletser.

Baca Juga: Ini Tempat Terdingin di Bumi, Suhunya Hingga Minus 62 Derajat!

Temuan tim Pettit ini kemudia segera dipublikasikan. Tak hanya menemukan sumber muasal Blood Falls, para peneliti juga berhasil memberi konteks bagi berbagai makhluk hidup yang pernah ditemukan di sana, seperti kondisi mikroba kecil dan lingkungan yang terlingkup di dalamnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU