Pokemon Go telah menghebohkan dunia. Sejak rilis awal Juli lalu hingga sekarang, berita tentang Pokemon Go seperti tak ada hentinya.
Bisa dibilang, Pokemon Go merupakan salah satu penemuan yang fenomenal. Jika kamu amati, orang-orang mulai rajin keluar rumah untuk berjalan mencari pokemon. Permainan ini telah berhasil menggerakan warga dunia untuk berkumpul, bertemu teman baru, dan berwisata.
Kelebihan Pokemon Go inilah yang akhirnya mulai dilirik Gubernur Ahok. Menurut Ahok, sangat mungkin sekali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Google membangun aplikasi Pokemon Go di kawasan Balai Kota dan wisata lainnya.
Balai Kota bisa dijadikan sebagai Gym tempat bertarung Pokemon. Selain itu, Pemprof DKI akan meminta Google untuk menambah titik poke stop di Balai Kota. Jika ide itu benar-benar terealisasi, tentu akan banyak orang yang datang mengunjungi Balai Kota.
Bila kamu belum tahu, sudah sejak September tahun lalu, Kantor Balai Kota Jakarta resmi dibuka untuk wisata umum. Kamu bisa nongkrong santai di teras kantor Ahok sambil wi-fi’an.
Selain itu, ada spot yang bisa kamu kunjungi seperti ruang tamu gubernur, ruang rapat, ruang tunggum, pendopo, dan ruang gubernur. Kamu juga bisa belajar banyak tentang smart city, belanja kerajinan khas DKI. Semuanya gratis tanpa dipungut biaya.
Meski terdengar cukup menarik, namun kenyataannya wisata Balai Kota kurang diminati. Dengan menjadikan Balai Kota sebagai Gym atau tempat bertarungnya Pokemon, mau nggak mau para penggila pokemon akan berkunjung ke sana untuk mengumpulkan poke ball atau melatih Pokemonnya.
Nah, ide ini ternyata sudah dijalankan Museum Nasional. Mereka memanfaatkan Pokemon Go untuk menarik pengunjung. Lewat kicauan di akun twitter, mereka mengajak warga untuk menambah wawasan dengan fun.
Jika Pokemon Go bisa menarik wisatawan, ada baiknya pemerintah bekerja sama dengan Google untuk menambahkan Gym, Pokestop, dan Pokemon di tempat-tempat wisata.