Kota Padang marupokan kota nan paliang gadang di pasisia barat pulau Sumatera, atau dalam bahasa Indonesianya berarti Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera. Kota ini juga masuk dalam deretan kota populer di Indonesia, alasannya bukan lain karena kota ini memiliki kuliner paling legendaris berupa rendang. Bahkan kuliner ini sudah tersohor di beberapa belahan dunia. Rendang juga menjadi makanan favorit bagi beberapa food vlogger, satu di antaranya Mark Wiens.
Sayangnya, ulasan kali ini tidak akan membahas tentang rendang. Mengingat rendang rasanya membuat siapapun akan mengingat tentang Padang.
Jika ditelusuri lebih jauh sebetulnya Padang juga berhasil mendunia lewat jalur lain, yaitu keindahan panorama baharinya. Deretan pulau-pulau kecil di Padang nyatanya sukses membuat turis mancanegara berbondong-bondong datang, seperti misalnya Pulau Cubadak, pulau yang bersih, asri dan konon pernah jadi setting film dokumenter turis Jerman.
Penasaran seperti apa pesona yang dipendam Pulau Cubadak, berikut adalah ulasannya:
Pulau Surga atau Paradiso Village, begitulah orang-orang menyebut Pulau Cubadak. Di sisi lain pulau ini juga dikenal dengan sebutan “The Paradise Of South”. Sebutanini justru datang dari para wisatawan asing yang singgah ke pulau tersebut.
Pulau Cubadak sendiri merupakan salah satu dari gugusan pulau yang terletak di lepas pantai Sumatera Barat. Di sekitar pulau ini terdapat juga kepulauan lain seperti Pulau Mentawai, Sipagang, Sikuai, Pasumpahan, Sirandah, Penyu, dan pulau-pulau lain.
Jika Mentawai dikenal sebagai surganya para peselancar, maka Pulau Cubadak Padang ini adalah surga bagi para pencinta diving dan snorkeling. Ya, kondisi perairannya yang tenang, bersih, dan jernih membuat panorama bawah laut di pulau ini menarik untuk dieksplor. Bahkan, salah satu media cetak Jerman, ‘Bild de Rau’ pernah memuat tulisan yang berjudul “surga tersenyap di dunia ada di Pulau Cubadak”.
Jika melihat sekilas Pulau Cubadak, maka yang tergambarkan adalah keindahan alam yang sungguh menakjubkan. Namun jika melihat lebih jeli, wisatawan harusnya menyadari bahwa area pulau ini sebagian besar masih dipenuhi dengan hutan lebat. Hal ini membuat udara di Pulau Cubadak padang masih segar dan jauh dari kata polusi.
Tak hanya itu, ternyata di area hutan lebat ini juga masih banyak spesies hewan yang hidup di dalamnya. Mulai dari babi, monyet, ular, rusa, dan beberapa hewan liar hutan lain serta berbagai jenis satwa burung.
Hampir sama seperti wisata bahari di pulau atau destinasi lainnya, Pulau Cubadak juga memiliki beragam aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas ini tentu tak jauh-jauh dari air. Mulai dari diving, snorkeling, berlayar, ski air, banana boat, hingga canoeing bisa dilakukan di pulau ini.
Jika wisatawan ingin menyelam namun belum mahir, tak perlu khawatir. Karena pengelola Pulau Cubadak rupanya telah menyediakan jasa instruktur selam Paradiso yang sudah bersertifikat Internasional dan siap melatih dan memandu para wisatawan.
Yang sedikit membedakan Pulau Cubadak Padang dengan pulau lainnya mungkin salah satunya adalah keberadaan penginapan atau resort yang ramah lingkungan. Dengan mengusung tema tradisional, semua bangunan penginapan di pulau ini dibangun dengan bambu dan kayu serta atap yang terbuat dari daun palem.
Terkesan sangat tradisional dan menyatu dengan alam,penginapan di pulau ini dibanderol dengan harga Rp1.000.000 untuk wisatawan domestik, dan sekitar Rp2.000.000 untuk wisatawan mancanegara. Harga ini sangat sesuai dengan apa yang akan didapatkan wisatawan, salah satunya pemandangan langsung ke lautan dari dalam kamar.
Pulau Cubadak Padang berada sekitar 100 km dari Bandara Minangkabau. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk mencapai tempat ini. Dari Bandara Minangkabau wisatawan bisa memilih angkutan umum untuk menuju ke Pantai Carocok, Kota Painan. Dari pantai inilah wisatawan akan menyeberang ke Pulau Cubadak dengan cara menyewa speedboat. Untuk menyeberang biasanya waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 20 menit.
Opsi lain yang bisa dipilih wisatawan adalah berangkat dari Pelabuhan Mandeh. Jika berangkat dari Mandeh maka waktu tempuh untuk menyeberang akan semakin singkat, yaitu sekitar 15 menit saja.