Di Indonesia terdapat banyak sekali kampung batik yang menjual berbagai macam batik dengan motif yang khas.Batik yang dijual pun tidak hanya berupa pakaian jadi yang bisa langsung digunakan, tapi kampung-kampung batik tersebut juga menyediakan kain batik yang masih utuh (per-meter). Kain-kain batik yang dijual per-meter tersebut bisa Kamu jadikan apapun, tak hanya dijadikan baju.
Batik adalah sebuah kerajinan menghias kain menggunakan lilin dan pewarna dan sangat terkenal dan populer di negara-negara Barat. Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, batik merupakan tradisi kuno dan beberapa kain batik terbaik di dunia merupakan produksi perajin batik di Jawa.
Luar biasanya, meski berasal dari masa berabad-abad yang lalu, hingga kini batik masih sangat populer di Indonesia, bahkan dunia.
Berikut ini adalah kampung-kampung batik yang bisa Kamu kunjungi untuk berburu batik:
Diresmikan pada tahun 2007 lalu, Kampung Batik Kauman mampu terpilih menjadi salah satu desa wisata nasional. Hal itu membuktikan bahwa pengelolaan dan pengembangan Kampung Batik Kauman ini sangat baik.
Motif-motif yang digunakan perajin batik di Pekalongan sangat terpengaruh oleh budaya-budaya China, Arab, Melayu, India, Belanda, dan Jepang di masa lalu. Contohnya adalah motif Jlamprang yang terinspirasi dari gaya India dan Arab. Ada juga motif Encim dan Klangenan yang dipengaruhi budaya China.
Kampung Batik Kauman tidak hanya menyediakan berbagai macam batik saja, Kamu dapat menemukan rumah-rumah kuno yang menarik untuk dikunjungi, Kamu juga dapat menemukan sebuah masjid yang bernama Masjid Agung Al-Jami’ Kota Pekalongan yang berdiri sejak 1852.
Di Pekalongan juga masih terdapat seni budaya Terbang Genjring dan Simtudduror, sebuah seni musik religius dengan alat musik terbangan dan disertai salawatan nabi besar Muhammad SAW.
Solo dikenal juga sebagai salah satu sentra produksi batik di Indonesia yang terkenal akan kualitasnya.
Untuk lokasi tepatnya ada di Kampung Batik Kauman yang berdekatan dengan Keraton Kesunanan. Kampung Batik Kauman berada di Jl. Trisula, Kauman, Solo, Jawa Tengah. Batik Kauman memiliki ciri khas warna yang gelap dan corak modern. Hasil produksi dari kampung batik Kauman sudah memiliki penggemar tersendiri di kalangan masyarakat lokal bahkan hingga pasar mancanegara.
Dengan pesatnya perkembangan batik, Kampung Batik Kauman juga berkembang dari jumlah pembatik maupun secara industrinya. Jika tadinya batik dibuat dengan cara pengecapan, sekarang sudah mulai berubah menjadi batik tulis dan kombinasi tulis dan cap.
Kamu juga dapat membeli dan memilih aneka batik yang Kamu inginkan dan sesuai dengan seleramu di sini. Namun siapkan uang yang berlebih jika ingin membeli batik-batik tersebut karena harganya sebanding dengan kualitasnya. Selain membeli batik, Kamu juga dapat melihat cara pembuatan kain batik yang nantinya akan dijual. Bahkan Kamu diperbolehkan untuk belajar membatik di sana, sebuah pengalaman yang menarik bukan?
Rumah-rumah yang digunakan warga lokal untuk membuka usaha batik di sana juga unik-unik. Ada bangunan yang berupa joglo, limasan, kolonial, dan beberapa bangunan yang mempunyai kombinasi dari arsitektur Jawa dan Kolonial. Terdapat juga banyak homestay di sekitar Kauman yang bisa Kamu gunakan jika ingin mempunyai waktu liburan di Solo lebih lama. Rumah-rumah tersebut menjadi tujuan dari wisatawan mancanegara yang datang ke Kampung Batik tersebut.
Yogyakarta tidak hanya tentang Malioboro saja, di sana juga ada sebuah kampung batik yang bernama Kampung Batik Ngasem. Dulunya, Ngasem merupakan sebuah kampung batik yang berjaya pada tahun 1972-an, dapat terlihat dari bentuk bangunan yang mewah dan besar dengan arsitektur yang cantik.
Kampung Batik Ngasem ini menyediakan berbagai macam motif batik yang bisa Kamu pilih-pilih sesuka hati. Dari yang bermotif klasik, sampai yang modern ada di sini. Selain memilih dan membeli kain-kain batik yang ada, Kamu juga dapat melihat proses pembuatan hingga pewarnaan batik-batik yang akan dijual nantinya.
Perajin batik yang ada di Ngasem ini juga tidak hanya menjual kain batik saja. Mereka menjual berbagai aksesoris dan pernak-pernik yang bermotif batik, misalnya taplak meja, tudung saji, sprei, dan tas bermotif batik.
Jangan lupa untuk melakukan tawar-menawar jika Kamu ingin membeli batik di sini agar bisa mendapatkan kain batik yang banyak dan murah. Karena lokasi Kampung Batik Ngasem ini dekat dengan wisata-wisata lain di Jogja, membuat kampung batik ini tidak pernah sepi pengunjung.
Diresmikan oleh Bupati Sidoarjo pada 16 April 2008, Kampung Batik Jetis menjadi salah satu pusat perajin Batik yang ada di Jawa Timur sampai saat ini.
Berawal dari usaha seorang perajin batik tulis, Pasar Jetis kembali berjaya setelah meredup lebih dari 100 tahun. Pasar Jetis pernah berjaya dengan produk unggulannya yaitu batik tulis yang dipromosikan pada tahun 1675-an oleh seorang keturunan Raja Kediri yang pindah ke Sidoarjo, Mbah Mulyadi.
Namun lama-lama usaha batik Mbah Mulyadi menurun dan lama-lama memudar dan hilang dari Pasar Jetis tersebut. Kemudian pada tahun 1950-an, seorang warga Jetis berusaha membangkitkan kejayaan batik di sana. Bu Wida mulai membuka gerai-gerai batik tulis dan mempunyai pekerja dan perajin batik asli dari Jetis. Pada 1970-an Kampung Batik Jetis kembali tumbuh dan dikenal oleh berbagai kalangan.
Di Kampung Batik Jenis terdapat batik dengan motif Jetis yang terkenal dengan dominasi warna merah, hijau, kuning, dan biru. Motif batik yang jarang ditemui di pasar-pasar batik lainnya. Jika memilih berlibur ke sini, jangan lupa membawa uang yang berlebih karena Kamu tak akan pulang hanya dengan satu kain batik saja.
Membatik masih menjadi bagian dari warga Trusmi yang sampai saat ini masih dilakukan. Menurut mereka, usaha batik tertua yang ada adalah Batik Gunung Jati. Batik Gunung Jati menyediakan berbagai macam jenis batik dan motif. Tapi kebanyakan memang jenis batik yang menggunakan cap, walau terdapat juga jenis batik tulis, namun tak banyak seperti batik cap.
Motif batik yang terkenal di sana adalah motif Mega Mendung. Disebut begitu karena memang motifnya seperti awan ketika mendung, menggumpal dengan warna biru dan merah tua. Jika Kamu tidak menyukai warna tersebut, Kamu dapat memilih warna lain karena juga tersedia di sana, antara lain warna hijau, biru tua, kuning, merah muda, dan coklat. Semua bisa Kamu pilih sesuai dengan seleramu sendiri.
Motif lain yang terkenal dari Kampung Batik Trusmi adalah motif Paksi Naga Liman yang nampak seperti kereta kuda. Motif ini merupakan jenis batik tulis dan harganya lumayan mahal karena dijual mulai dari harga Rp 250.000,-.
Di kampung batik ini Kamu juga bisa melihat proses pembuatan batik karena memang terbuka dan pegawai-pegawainya sangat ramah dalam menyambut wisatawan.
Sempat meredup, Kampung Batik Lasem kembali naik ketika UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu warisan dunia. Batik tulis Lasem pertama kali dirintis oleh putri dari Laksamana Cheng Ho pada 1413 M.
Motif yang terdapat dalam batik Lasem ini juga identik dengan motif-motif dari China, mulai dari burung hong, naga, ikan emas, dan ular. Selain motif hewan, motif floranya juga tak jauh-jauh dari budaya China yaitu daun teratai dan bunga seruni. Meski begitu terdapat juga satu motif lokal yang digunakan perajin di Lasem, yaitu motif watu pecah.
Warna-warna batik yang ada di Lasem ini dominan dengan merah darah, biru tua, dan hijau tua. Tiap-tiap perajin di Lasem mempunyai teknik dan cara yang berbeda dalam menghasilkan warna untuk batiknya. Sehingga warna yang digunakan oleh tiap-tiap perajin batik di Lasem tak akan sama.
Mulai dibangun pada tahun 2002, Sentra Batik Banten memang tidak terlalu besar, tapi omset yang dihasilkan sangatlah besar. Kampung Batik Banten terletak di Jl. Bhayangkara, Kampung Kubil, Kelurahan Sumur Pecung, Kec. Cipocok Jaya, Serang.
Kampung Batik Banten ini mempunyai kurang lebih 20 motif yang disediakan, yang paling terkenal adalah motif Sebakingking karena merupakan gelar dari Sultan Maulana Hasanuddin ketika beliau menyebarkan agama Islam. Motif-motif yang digunakan perajin di Banten ini lebih banyak berasal dari benda sejarah purbakala yang disebut sebagai Artefak Terwengkal hasil ekskavasi Arkeolog pada 1976.
Warna batik-batik yang terdapat di kampung batik ini cenderung berwarna abu-abu soft. Itu menggambarkan tentang sifat masyarakat Banten yang memiliki keinginan tinggi namun mempunyai pembawaan yang kalem.
Kepulauan Riau memang terkenal dengan makanan yang bernama Gonggong karena merupakan makanan khas dari Tanjung Pinang. Ternyata di Kepulauan Riau juga terdapat batik dengan motif Gonggong yang hanya dipasarkan di satu toko saja, Batik Gonggong.
Terletak di Jl. RH Fisabillah, Km. 8 Atas, Kota Tanjung Pinang, Kep. Riau, toko tersebut menawarkan lebih dari 35 motif batik gonggong. Terdapat motif gonggong jalur kacang, gonggong beriring, kuntum kemuning, hingga pucuk rebung.
Batik-batik di toko Batik Gonggong juga kebanyakan memiliki warna yang terang seperti kuning, ungu, merah, dan biru langit.
Raja Ampat sangat terkenal dengan wisata perairan alamnya yang memiliki pemandagan sangat indah, begitupun dengan wisata bawah lautnya. Oleh karena itu, masyarakat Raja Ampat menuangkan keindahan wisata airnya tersebut ke dalam sebuah kain.
Hasilnya, kain batik bermotif ikan, penyu, manta, terumbu karang, dan rumput laut pun laris diburu para penikmat batik. Pusat produksi batik di Raja Ampat terletak di sebuah pabrik mini di Gedung Wanita. Perajin-perajin tersebut juga dibina oleh PKK Pemerintah Kab. Raja Ampat. Jika Kamu ingin mempunyai sebuah batik yang bermotif bawah laut, Kamu bisa langsung mendatangi Gedung Wanita tersebut.
Rumah Batik Bogor Tradisiku, sebuah rumah yang mempelopori kelahiran resmi batik di Bogor pada tahun 2009 lalu. Batik yang merupakan kreasi dari lelaki asal Yogyakarta tersebut semakin mendunia dan sudah digunakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bogor.
Batik ini juga pernah mewakili Indonesia dalam pameran di Tokyo, tepatnya pada sebuah fashion show di Fukuoka. Batik Bogor Tradisiku ini juga pernah menjalin kerjasama dengan berbagai industri fashion Jepang.
Saat ini sudah terdapat lebih dari 90 motif batik Bogor yang sudah diproduksi. Motif-motif tersebut bercorak dengan sesuatu yang identik dengan Bogor, seperti kijang, talas, Istana Bogor, bunga bangkai, dan hujan. Jika Kamu ingin membeli Batik Bogor Tradisiku, Kamu dapat datang langsung ke gerainya di Jl. Jalak No. 2, Kec. Tanah Sareal, Kota Bogor.