Kereta Gantung di Kawah Ijen Segera Terealisasi

SHARE :

Ditulis Oleh: Johan Vembrianto

Destinasi Wisata Kawah Ijen di Jawa Timur akan segera memiliki kereta gantung. Hal itu dipastikan setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri LHK Siti Nurbaya menggelar rapat koordinasi bersama jajaran terkait dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (10/8).

Sebelumnya, pada akhir Juli lalu, pemerintah Indonesia telah menerima delegasi bisnis Singapura, di mana salah satu perusahaan Singapura yaitu SUTL Enterprise menandatangani MoU untuk menjadi konsultan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa perizinan kereta gantung tidak ada masalah.

“Peraturan menterinya sekarang sudah dibuat untuk memfasilitasi kerja sama-kerja sama daerah itu,” ujarnya.

Gunung Ijen yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso ini kini memang sangat ramai wisatawan. Beberapa fasilitas seperti menara telekomunikasi dan toilet sedang dibenahi. 

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat terhadap inovasi pengembangan daerah.

“Seperti pengembangan kereta gantung itu, berdasarkan kajian dan analisis pasar termasuk dari Kementerian Pariwisata bisa menjadi mesin penyedot baru wisatawan mancanegara. Apalagi Banyuwangi dekat dengan Bali, dan kita sudah terhubung penerbangan langsung dari Jakarta. Ini sekaligus untuk mendukung target Presiden Jokowi mendatangkan 20 juta wisman pada 2019,” kata Anas.

Penerbangan internasional ke Banyuwangi segera terwujud

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, juga terus berkoordinasi bersama Pemkab Banyuwangi untuk mempercepat pengembangan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, datang langsung ke Banyuwangi, Sabtu (12/8).

Kedatangan Agus ke Banyuwangi, terkait persiapan Bandara Blimbingsari Banyuwangi, yang akan menjadi pendukung Bandara Ngurah Rai Bali, saat IMF-World Bank di Bali, Oktober 2018.

Baca5 Hal Menarik yang Hanya Ada di Banyuwangi Selama Tahun 2017

Agus menjelaskan Bandara Banyuwangi akan dilakukan pengembangan. Mulai dari apron (tempat parkir pesawat), pavement classiication number (PCN), dan runway. Apron Blimbingsari saat ini berkapasitas dua pesawat jenis 737-500. Nantinya akan diperluas sehingga bisa menampung sembilan pesawat. Demikian juga PCN Blimbingsari akan dipertebal dari yang saat ini 36 menjadi 45.

“Runway juga akan kami perpanjang. Sebenarnya untuk saat ini cukup, karena sudah 2.250. Tapi untuk fullroad tinggal perpanjangan 400 meter,” kata Agus.

Dengan demikian nantinya Bandara Blimbingsari bisa dilewati oleh pesawat jenis Boeing 737-800 NG.
Agus menargetkan minimal Agustus 2018, pengembangan Bandara Banyuwangi sudah selesai. Dengan pengembangan Bandara Blimbingsari ini, merupakan berkah besar bagi Banyuwangi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU