Tahukah kamu tentang bukit tertinggi di kawasan Danau Toba dengan ketinggian 1972 mdpl bernama Pusuk Buhit? Merayapi lerengnya merupakan kesenangan tersediri bagi para pendaki.
Namun, menghabiskan 6 jam perjalanan dari ibu kota Medan tentu rasanya sedikit kurang menyenangkan jika hanya mendaki puncak ini saja. Ada hal-hal menarik yang bisa kamu lakukan selain mendaki puncak Pusuk Buhit, dijamin perjalananmu ke bukit yang menjadi tempat pertama turunnya raja batak ini semakin menyenangkan.
Jika perjalananmu dilakukan dari ibukota Medan, lihat ke sebelah kanan ketika memasuki wilayah kaldera Danau Toba. Singgah sejenak untuk mengintip pemandangan dari bangunan empat lantai ini. Lantai paling atas menyajikan pemandangan indah Danau Toba. Terlihat juga puncak Pusuk Buhit yang menjulang gagah. Udara sejuk akan menyapamu di sini tapi tak perlu sampai menggunakan jaket segala kok.
Belok ke kiri memasuki desa Limbong Sagala, desa yang menyambut kita di pintu masuk ini langsung menyajikan tempat wisata. Panasnya matahari membuat keringat bercucuran ketika di perjalanan? Mungkin kamu bisa coba mandi di Aek Sipitu Dae. Ingat agar mandi di tempat yang disediakan dan bukannya di tempat spiritualnya ya. Airnya yang dingin sukses membuat matamu lebih segar dan siap melanjutkan perjalananmu.
Maju lebih ke dalam lagi melewati Aek Sipitu Dae kita akan diarahkan pada dua pilihan sulit. Apakah mau ke pemandian batu cawan atau melewatinya dan melanjutkan perjalanan? Jika anda singgah ke mari pastikan agar tidak lupa mencicipi airnya yang bisa langsung di minum, rasanya? Segar!
Tak ada salahnya kita berkunjung ke tempat yang menjadi wilayah sakral bagi orang batak. Konon katanya, Batu Hobon adalah buah tangan Raja Uti, cucunya raja batak, untuk menyimpan benda-benda pusakanya orang batak dan kitab yang berisi ajaran dari para leluhur. Batu sebesar meja makan ini dihiasi oleh penduduk layaknya sebuah tempat menyembah.
Tempat wisata sejarah Rumah Parsaktian adalah rumah Batak yang digunakan oleh orang Batak zaman dahulu untuk melakukan kegiatan peribadatan. Rumah Parsaktian ini terletak di Kecamatan Sianjur Mula-Mula. Pada zaman dahulu, orang Batak masih menganut paham animisme atau parmalim yang tidak memiliki kepercayaan mengenai adanya agama dan Tuhan. Dari sini kamu memulai treking menuju Pusuk Buhit, di tempat ini kamu juga dapat melihat dan menyaksikan keindahan danau.
Kenapa lambat? Jelas saja, pemandangan indah bukit-bukit yang menjulang dan lembah desa di kecamatan Sianjur Mula-Mula mempesona mata kita. Yakinlah bahwa kamu tak akan bosan untuk sebentar-sebentar berhenti, tarik nafas lalu foto selfie. Makanya wajar saja jika perjalananmu akan memakan waktu 5 jam lamanya.
Perjalanan yang sedikit ‘bonus’ dan memakan waktu 5 jam lamanya akan terbayar dengan indahnya Pulau Samosir yang terlihat dari atas sini. Jika siang maka akan muncul indahnya refleksi awan menggumpal di permukaan air Danau Toba. Jika malam tiba, siapkan mata untuk dimanjakan oleh kerlip lampu dari rumah penduduk di Pulau Samosir dan kamu pasti tak akan mau pulang.
***
Tanah batak memang mempesona, dan Pusuk Buhit hanya secuil tempat yang bisa diceritakan kali ini. Tentu tempat ini menjadi rekomendasi saat hendak mengunjungi Pulau Samosir dari sisi lain selain melalui Parapat.