Video mannequin challenge kian ngehits. Dolphin Encounter, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang wisata di Blue Lagoon Island, Kepulauan Bahama, pun ikut ramaikan tren. Bersama dengan tim dan para turis, Dolphin Encounter melibatkan lumba-lumba dalam pembuatan video tersebut.
Melansir dari Dailymail, kemunculan video mannequin challenge yang viral di sosial media ini mendapat berbagai macam respon dari netizen. Pada satu sisi, ada yang begitu memuji dan mengagumi aksi lumba-lumba tersebut. Karena mereka mampu bekerja sama dengan sangat baik saat pembuatan video.
Menurut netizen, apa yang dilakukan tim Dolphin Encounter tidak melukai, pun tidak menakut-nakuti lumba-lumba. Netizen mengklaim, lumba-lumba tidak benar-benar terdiam, mereka tetap bergerak dan bernapas di dalam air.
Pernyataan netizen tersebut didukung komentar dari tim Dolphin Encounter. Menurutnya, lumba-lumba memang sengaja memberikan siripnya untuk dipegang dan mereka menikmati pembuatan video mannequin challenge tersebut.
Di sisi lain, video ini memperoleh kecaman dari para pecinta binatang. Dilansir dari TheDodo, pendiri Dolphin Project, sebuah organisasi yang berjuang untuk menghentikan eksploitasi lumba-lumba, Ric O’Barry mengatakan aksi yang dilakukan lumba-lumba tersebut tidak alami. Lumba-lumba memang sengaja dilatih untuk melakukan gerakan itu atau biasa disebut “stationing”.
O’Barry yang juga merupakan pemenang dalam Academy Award dalam film dokumenternya The Cove mengajak para pecinta binatang untuk menolak video tersebuk dan berhenti membeli tiket pertunjukan lumba-lumba.
***
Harus diakui video tersebut memang keren. Tapi, bukanlah hal yang bijak ketika mengajak lumba-lumba ikut serta membuat video mannequin challenge. Habitat lumba-lumba adalah di lautan lepas. Bukan di kolam, apalagi harus tinggal di kolam sambil ‘bekerja’ menghibur manusia.