Wisata Kawah Ijen di Jawa Timur masih ramai dibicarakan di sosial media dan masih menjadi favorit para traveler. Di ujung timur Pulau Jawa tepatnya di perbatasan antara Banyuwangi dan Bondowoso, kamu bisa memulai perjalanan yang tak akan terlupakan seumur hidupmu!
Berikut adalah 9 alasan Kawah Ijen harus kamu kunjungi paling tidak sekali seumur hidup.
Fenomena blue fire ini konon katanya hanya ada di sini. Tak heran, bukan hanya para traveler saja yang berkunjung ke sana, melainkan juga para ahli geologi maupun peneliti, banyak yang mengunjunginya. Setiap saat, banyak turis lokal maupun internasional yang penasaran dengan fenomena api biru ini.
Waktu yang paling tepat untuk melihat keindahan api biru yang menyala-nyala adalah dini hari. Waktu pendakian dari Pos Paltuding kurang lebih 3-4 jam. Jika kamu mendaki pada dini hari, maka bukan hanya blue fire yang kamu dapat, melainkan juga keindahan sunrise yang epik dari puncak Ijen.
Yang perlu diketahui adalah Ijen masih merupakan gunung berapi aktif. Secara administratif, Kawasan ini berada dalam dua wilayah kabupaten yaitu Banyuwangi dan Bondowoso. Kawah ini berada di atas ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari Gunung Ijen, salah satu gunung berapi yang masih aktif di Pulau Jawa.
Kawasan Ijen seringkali ditutup karena kandungan belerang yang terlalu tinggi yang dapat membahayakan para traveler maupun penambang di kawasan tersebut. Kawasan Ijen dapat sewaktu-waktu ditutup ketika kamu bahkan sudah sampai di sana.
Para pengelola benar-benar memperhatikan keselamatan pengunjung dan penambang yang melakukan aktivitas di sana. Ketika kamu sudah memasuki area kawah pun, asap belerang dengan kadar tinggi bisa-bisa menghampirimu. Jika tidak kuat, baunya yang menyengat bukan hanya membuatmu batuk-batuk dan pusing, melainkan juga pingsan bahkan meninggal dunia.
Untuk menghindari asap beracun yang sewaktu-waktu dapat menghampiri, para pengunjung disarankan untuk menggunakan masker yang dilengkapi dengan penyaring udara. Biasanya masker tersebut bisa kamu sewa saat di pos atau sudah disediakan oleh pemandu jika kamu menyewa pemandu wisata.
Namun sayangnya, banyak traveler yang tak mengindahkan penggunaan masker tersebut, dan hanya menggunakan masker kain ala kadarnya. Padahal jika terlalu lama terpapar, asap belarang sangat tidak baik untuk tubuhmu, dan secara tidak sadara, bibir akan terasa pahit karena asap belarang tidak tersaring.
Jika kamu mau membuka diri dan tak hanya berfoto-foto saat berada di tempat wisata, dijamin wawasanmu akan bertambah luas. Karena tempat baru, orang-orang baru, selalu memberikan perspektif berbeda dalam hidup.
Ketika bertemu dengan para penambang belerang di Kawasan Ijen, jika tak sedang sibuk, mereka tak sungkan untuk berbagi cerita, mulai dari turis yang menyebalkan, cerita hidup mereka yang setiap hari bertaruh nyawa, atau yang menyenangkan, mendengar mereka bercakap dalam bahasa lokal.
Beban berat yang dipikul oleh penambang di Kawasan Ijen mencapai 80 hingga 100 kg. Kadang, penambang-penambang yang masih merasa kuat staminanya mampu mengangkat beban yang lebih berat daripada itu.
Beban berat yang setiap hari dipikul penambang, membuat pundak penambang berubah bentuk menjadi lebih melengkung. Jika beruntung dan mampu bercakap akrab dengan penambang, kamu akan diperbolehkan mencoba untuk mengangkat beban hasil tambang. Mereka masih bisa santai mengangkatnya, namun orang awam? Bisa jadi langsung terjatuh atau tak mampu mengangkatnya sama sekali.
Setiap harinya, seorang penambang mampu bolak-balik menuju kawasan tambang hingga 3 kali. Namun penambang yang sudah tidak muda lagi, kebanyakan hanya mampu sekali naik dan turun. Yang bikin miris, harga per kilogram hasil tambangnya masih sangat rendah. Dalam sehari, penambang hanya mampu membawa pulang uang beberapa puluh ribu saja, itu pun dengan bertaruh nyawa.
Terlepas dari problematika yang setiap hari dihadapi para enambang di kawasan Ijen, bagi kamu yang ingin traveling ke sana, maka kamu akan menemukan pemandangan spektakuler kombinasi antara danau kawah ijen yang berwarna tosca, panjangnya jalur pendakian, dan pemandangan asap belerang yang selalu mengepul ke langit.
Foto-foto dengan latar belakang kawah ijen dan asap belerangnya sangat instagramable dan menjadi menu wajib yang harus kamu lakukan jika berkunjung ke sana.
Dari pos terakhis sebelum memasuki gerbang menuju puncak Ijen, kamu akan langsung dihapkan dengan trek yang naik. Jaraknya kurang lebih 2 km, dengan kontur yang terus naik dan sedikit berpasir dan kerikil. Setelah sampai di puncaknya, kamu bisa menuruni kawah menuju ke bibir danau dengan jarak kurang lebih 1 km menurun dengan jalur batuan yang cukup curam.
Saat menyusuri jalur ini, kamu akan sering berpapasan dengan penambang belerang. Jangan menghalangi jalur penambang belarang untuk lewat, karena sejatinya jalur yang kamu lalui memang untuk mereka. Jadilah ‘tamu’ yang baik di setiap destinasi wisata yang kita kunjungi.