18.000 KM, 10 Bulan, 15 negara . Lorena dan Timm menunjukan betapa menyenangkannya bersepeda. Menembus berbagai cuaca, panas, hujan, bersalju, kabut. Melewati padang rumput, jalan berbatu, padang pasir -bayangkan pegalnya kakimu mengayuh sepeda di tengah gundukan pasir- hingga jalanan berlumpur. Bertemu begitu banyak orang dalam perjalanan serta berpesta dengan warga lokal – kau tahu tak semua traveler seberuntung mereka- menjadi bumbu perjalanan mereka.
Video perjalanan sepeda sebagian besar hanya menampilkan potongan-potongan momen menyenangkan saat perjalanan. Video satu ini menampilkan hal yang lebih jujur karena pada dasarnya dalam perjalanan sebagian besar waktu dihabiskan hanya untuk makan, berkemah dan bersepeda itu sendiri.
Yang menarik adalah, kegiatan-kegiatan itu mereka tampilkan seolah makan, berkemah dan bersepeda adalah kegiatan paling mengasyikan di muka bumi.
Kisah satu hari Ryan dan Rebecca di Kazakhstan.
Andrew Martson dan 2 orang temannya membuat keputusan besar dalam hidup mereka. Setelah 2 tahun tinggal di Jepang, mereka bertiga berencana berkeliling Jepang menggunakan sepeda untuk membuat akhir yang indah di negeri Sakura.
Bukan sekedar perjalanan biasa, selain memuaskan ambisi pribadi, mereka melakukannya demi memberi bantuan pada para korban tsunami Jepang. Satu bulan setelah bencana mereka mengawali petualangan setelah berhasil mengumpulkan dana untuk korban bencana sebesar 13.000 $.
Bersenda gurau bersama warga lokal, makan siomay asli Tiongkok menggunakan sumpit lokal, mencuci muka menggunakan air es di tengah padang pasir, sulitnya membongkar tenda seorang diri, bersembunyi di lubang got tengah jalan dan juga tak dihiraukan warga lokal saat kita mencoba menyapa mereka hanya sekelumit dari ratusan hal menakjubkan lain yang Roei “jinji” Sadan coba tampilkan pada kita saat berkeliling negeri tirai bambu seorang diri.
Saat kebanyakan pesepeda yang berkeliling dunia menampilkan pemandangan-pemandangan indah dalam perjalanan, Gilberto Gil lebih memilih menampilkan buruknya jalur yang dia lewati saat melalui Brazil. Pesan yang ingin Gil sampaikan simpel ” Tak hanya keindahan dan hal menyenangkan yang akan kita dapatkan jika bersepeda berkeliling dunia.”
Pernah membayangkan jika semua anggota keluarga kita adalah traveler?
Keluarga ini kompak bersepeda dari Alaska menuju Argentina!
Episode kedua perjalanan seorang pria dan wanita yang berkeliling Afrika. Menembus sahara membuat mereka mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda dari tempat lain. Diintai hewan liar, panasnya gurun di siang hari, tak semua pesepeda akan mendapatkannya.
Aku-atau kita- pasti akan berkata “ah naik sepeda di Indonesia biasa”. Tentu, kita sudah terbiasa dengan semua kegilaan jalanan indonesia. Seorang warga asing memberikan pandangan berbeda tentang penjelajahannya di bumi pertiwi.
Keekstriman bersepeda di Indonesia Nicolas Marino beberkan dengan lugas.
Cara bersepeda yang benar-benar berbeda. Aku tak bisa membayangkan sebesar apa betis mereka sekarang. Hanya menonton kisah bersepeda di dataran tinggi Pamir Tadschikistan ini membuatku ngos-ngosan di depan layar gadget.