9 Wisata Alam Kalimantan Timur yang Jarang Terekspos

Wisata alam Kalimantan Timur bukan hanya Pulau Derawan. Banyak danau biru yang jernih, bukit dengan pemandangan yang indah, dan banyak lainnya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Salah besar kalau masih ada yang beranggapan bahwa wisata Kalimantan Timur hanya tentang Pulau Derawan dan Kakaban. Pulau yang pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan-kerjaan besar Indonesia seperti Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, dan Kesultanan Pasir ini dulu, mayoritas wilayahnya dikelilingi hutan hujan tropis yang lebat. 

Baca juga referensi resort untuk bermalam selama liburan di Kalimantan Timur

Kalimantan Timur yang dikenal dengan anggrek hitamnya yang tak ada duanya tidak hanya kaya akan keanekaragaman flora, tapi juga keindahan wisata alamnya. Berikut wisata alam Kalimantan Timur yang harus disinggahi selain Pulau Derawan dan Kakaban; 

1. Menyelami jernih dan birunya danau tak berujung di Gua Haji Mangku seperti dalam film Sanctum 

Gua Haji Mangku. Foto dari Indah Fajarwati

Sebenarnya, daripada dibilang gua, wisata alam Kalimantan Timur Gua Haji Mangku ini lebih tepat disebut danau. Mungkin, penyebutan nama gua ini dikarenakan pintu masuk menuju danau air payau yang jernih kebiruan ini harus melewati mulut gua terlebih dahulu.

Menyelami Gua Haji Mangku di tengah birunya air. Foto dari Indah Fajarwati

Saat melewati pintu gua yang berair, pemandangan indah sekaligus menyeramkan akan menyambut. Danau berwarna kebiruan itu memiliki ruang sempit. Jika melihat lebih dalam ke arah danau, maka akan terlihat seperti jurang yang dalam di sana. 

Lokasi: Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

2. Menjadi saksi keunikan Batu Bernada di Gua Losan, batu yang memiliki bunyi dengan nada-nada berirama 

Pintu masuk Gua Losan. Foto dari sini

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Gua Losan berarti gua yang bisa tembus dari satu tempat ke tempat lainnya. Gua Losan ini berada di perbatasan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, tepatnya di Kecamatan Muara Komam, Kab. Paser. 

Saat mulai menginjakkan kaki di mulut gua, pemandangan staklaktit dan staklakmit yang mencuat dari atap dan dinding gua akan menyambut kedatangan para pengunjung. Tidak hanya pemandangan staklatit dan staklamit saja, Gua Losan menyimpan keunikan lain yaitu Batu Bernada. Saat memukul-mukul batu ini, akan terdengar bunyi-bunyi berirama seperti instrumen musik.

Memasuki Gua Losan tak bisa dilakukan sendiri, harus ditemani oleh juru kunci atau guide yang bisa mengantarkan masuk ke dalam menyusuri keindahan gua. Setiap pengunjung diharuskan untuk membawa penerangan. Harga tiket masuk Gua Losan ini sebesar Rp5000. 

Lokasi: Kec. Muara Komam, Kab. Paser, Kaltim 

3. Menapaki dinding bebatuan di rimba Kalimantan Timur yang menyerupai Tembok Besar China 

Batu Dinding dilihat dari kejauhan. Foto dari sini

Batu Dinding namanya. Wisata alam Kalimantan Timur ini belakangan memang ramai jadi bahan diskusi di sosial media. Khususnya mereka yang berdomisili di Kalimantan Timur dan sekitarnya. Wisata alam Batu Dinding ini perlahan menyeruak dan menarik perhatian karena pesona keindahannya yang mirip Tembok Besar China. 

Wisata alam Batu Dinding ini berupa tebing bebatuan yang sempit dengan lebar kurang dari 1 meter. Puncak bukit Batu Dinding nya pun sempit, hanya sekitar 5 meter. Jika dilihat dari kejauhan, bukit Batu Dinding ini berbentuk seperti punggungan dengan panjang sekitar 500 meter. Di sekeliling bukit terdapat hutan rimbun yang lebat. Pada bagian kiri kanan bukit berupa jurang dalam. Salah langkah sedikit saja, nyawa jadi taruhannya. 

Waktu terbaik ke Batu Dinding adalah saat mengejar senja atau sunrise. Foto dari sini

Tak perlu khawatir, karena di sana terdapat kurang lebih 30-50 guide lokal yang bertugas mengatur dan mengawasi pengunjung agar tidak berdesak-desakan memasuki area puncak yang sempit. Saran kami, datanglah berwisata saat musim kemarau. Waktu matahari terbit dan terbenam menjadi waktu terbaik menikmati keindahan alam hutan borneo dari ketinggian Batu Dinding.

Batu Dinding saat senja. Foto dari IG theresianturi

Batu Dinding berada di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jika keberangkatan dimulai dari Balikpapan, ambil lah jalan Soekarno Hatta menuju kilometer 45. Di sana, akan dijumpai papan petunjuk mengarah ke wisata alam Kalimantan Timur Batu Dinding. 

Lokasi: Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

4. Taman Batu Sembinai 

Lanskap Bukit Sembinai. Foto dari instagram iklan_balikpapan

Sudah pernah ke Stone Garden di Jawa Barat? Nah, Taman Batu Sembinai memiliki bentang alam yang mirip dengan Stone Garden Padalarang. Di antara hamparan hutan hijau lebat nan luas, tumbuh bebatuan tak beraturan berwarna abu-abu. Sangat cantik!

Tapi, untuk bisa menikmati keindahan alam hutan batu borneo ini, pengunjung harus menempuh perjalanan yang tidak mudah. Harus melewati jalanan berkelok, trekking yang menguras tenaga, namun terbayar lunas dengan keindahan yang tiada tara. 

 

Senja di atas Puncak Bukit Sembinai. Foto dari sini

Untuk sampai ke puncak bukit, dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Jangan lupa persiapkan perbekalan seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan bila dibutuhkan, webbing bagi kalian yang ingin menggapai puncak bebatuan tertinggi, dan tentu saja guide warga lokal supaya tidak tersesat. 

Jika perjalanan dimulai dari Balikpapan, lanjutkan perjalanan menuju Tana Paser, Kab. Paser. Dari Tana Paser lanjutkan perjalanan menuju Batu Kajang, dilanjutkan ke Masjid Jami As-Salam. Dari sana, ikutilah petunjuk jalan menuju wisata alam Batu Sembinai. 

Lokasi: Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Baca juga caranya jalan-jalan ke Pulau Derawan selama 3 hari 4 malam

5. Melewati Canopy Bridge di tengah hutan hujan tropis di Bukit Bangkirai 

Pintu masuk Canopy Bridge di Bukit Bangkirai. Foto dari sini

Taman wisata alam seluas 1500 hektar ini menyajikan pemandangan alam yang mungkin belum pernah ditemui di Pulau Jawa sebelumnya. Di Bukit Bangkirai, pepohonan yang tumbuh tinggi menjulang dengan ketinggian 40 hingga 50 meter jadi panorama yang tak biasa. Tidak hanya tinggi, pepohonan tersebut punya diameter yang besar, sekitar 2,3 meter. Uniknya lagi, pepohonan di hutan Bangkirai telah berusia 150 tahunan. 

Canopy Bridge sepanjang 64 meter yang menghubungkan lima pohon Bangkirai setinggi 30-40 meter. Foto dari sini

Tidak hanya berwisata edukasi di tengah hutan hujan tropis, Bukit Bangkirai menawarkan wisata pemacu adrenalin dengan menyeberangi Canopy Bridge atau jembatan gantung. Jembatan pertama di Indonesia ini digantungkan pada pohon Bangkirai setinggi 30-40 meter dan menghubungkan ke lima pohon. Tantangan melewati jembatan sepanjang 64 meter ini makin terasa saat angin kencang menyerang. Jembatan yang berayun-ayun mengikuti arah angin akan membuat jantung berdegup kencang. 

Bukit Bangkirai berada di Semboja, Kutai Kertanegara, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta km 38. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu kurang lebih 1,5 perjalanan dari Balikpapan. Wisata alam Kalimantan Timur ini buka dari pukul 7 pagi hingga jam 5 petang. 

Lokasi: Semboja, Kuta Kertanegara

6. Menyusuri danau dengan perahu di Telaga Biru Tulung Ni’Lenggo 

Foto Ni’Linggo dari ketinggian. Foto dari Instagram Zaiwa_Irawan

Tulung Ni’ Lenggo merupakan telaga berwarna biru jernih yang berada di Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau. Sudah setahun ini, wisata Ni’ Lenggo ramai dikunjungi warga sekitar. Jernihnya air telaga menjadi spot yang pas untuk merileksasikan diri. 

Menyusuri danau menggunakan perahu di Tulung Ni’ Lenggo. Foto dari instagram tia sofyan

Di Tulung Ni’ Lenggo, wisatawan bisa mengelilingi telaga menggunakan perahu yang disediakan atau berenang-renang menikmati kesegaran air danau. Suasana keasrian alam dan ketenangan suasana perkampungan menjadikan wisata alam Kalimantan Timur ini ramai dikunjungi saat liburan. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp5000, rasanya keindahan alam Kalimantan Timur ini sangat sayang kalau dilewatkan. 

Lokasi: Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau

7. Danau Labuan Cermin 

Airnya seperti cermin. Foto oleh @fennyfresya

Danau Labuan Cermin merupakan sebuah danau wisata yang terletak di Kecamatan Biduk biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dikatakan sebagai Danau Labuan Cermin karena danau ini memiliki air yang sangat jernih. Saking jernihnya, jika terdapat objek yang berdiri di atas permukaan danau, bayangan objek tersebut terlihat jelas dari permukaan air danau ini. Maka, banyak pengunjung yang memanfaatkan keunikan alam ini sebagai objek foto. 

Spot foto yang bisa digunakan juga banyak seperti misalnya berdiri di atas perahu atau ketika sedang menyelam. Wisata alam ini sangat cocok buat pencinta fotografi dan penyuka wisata air. 

Danau Labuan Cermin memiliki nama lain. Masyarakat lokal menyebutnya Danau Dua Rasa. Hal ini dikarenakan air danau Labuan Cermin memiliki dua rasa, yaitu asin dan tawar.

Lokasi: Kecamatan Biduk biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

 

7. Kepulauan Derawan, pulau cantik yang tak pernah sepi dari wisatawan

Suasana di Derawan Dive Lodge. Foto oleh @dina.sinulingga

Pulau Derawan terkenal dengan terumbu karang yang indah, jumlah ikan-ikan karang yang tak terhitung, padang lamun yang subur, serta hutan mangrove yang masih terjaga. Karena keindahannya, Derawan pun tak pernah sepi dari wisatawan. Terutama para pencinta pemandangan bawah laut.

Keindahan perairan Derawan. Foto oleh @evie.wong

Di Kepulauan Derawan terdapat 460 jenis karang-karangan, 870 jenis ikan dari kuda laut kerdil hingga pari manta raksasa. Bayangkan, pemandangan bawah laut Derawan bukan hanya membuat wisatawan takjub, tapi juga betah.

Bahkan wisatawan dengan mudahnya menemui sekelompok pari manta berjumlah lebih dari 50 ekor berenang setiap harinya. Wisatawan dapat berinteraksi dengan memberi makan para ikan sambil berenang atau melihat dari atas kapal.

8. Berenang bersama ubur-ubur tak menyengat di danau Kakaban 

Danau yang dipenuhi ubur-ubur tak menyengat. Foto dari sini

Berenang bebas di antara ratusan bahkan ribuan ubur-ubur langka di Danau Pulau Kakaban akan memuat cerita berbeda. Mungkin, kalian akan sedikit geli melihat bentuknya yang kenyal-kenyal menari-nari. Terlebih ketika menggenggam ubur-ubur yang tak menyengat itu. 

Berenang bareng ubur-ubur. Foto dari sini

Ada 4 jenis ubur-ubur langka yang hidup di air payau ini yang sama sekali tidak mengeluarkan sengat, dan juga 8 jenis ikan-ikan kecil, serta biota endemik yang saya jumpai di perairan lainnya. Biota yang ada di sini merupakan biota yang terjebak berpuluh-puluh tahun dan akhirnya mengalami evolusi untuk beradaptasi.

Diving di laut Kakaban. Foto dari sini

Jika ingin mencoba sensasi diving di tengah laut lepas, perairan Pulau Kakaban pun menarik untuk diselami. Di sana, terdapat banyak jenis ikan langka seperti barakuda, hiu white tip, black tip, dan hammer shark pun juga ada.

Lokasi: Bagian dari Kepulauan Derawan 

9. Menyapa penyu-penyu lucu dari dermaga Pulau Maratua saat senja tiba

Hallo penyu! Apa kabarmu? Foto dari instagram@fery_julian

Sama seperti Pulau Kakaban, Pulau Maratua pun bagian dari kepulauan Derawan. Untuk menuju lokasi, wisatawan hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan dari Pulau Derawan menggunakan speed boat. 

Keindahan lanskap alam Maratua tidak diragukan lagi. Terletak di perbatasan perairan Indonesian dan Malaysia, banyak yang menyebutkan Maratau adalah surga bawah laut bagi para penyelam. Terubu karang Maratau berjenis fringing reefs, ikan-ikan langka seperti ikan kakatua, ikan opkis, ikan tringger, dan banyak lagi lainnya. Bahkan, saat menjelang senja ikan-ikan laut seperti lion fish, pari putih, dan penyu pun menampakkan dirinya di bawah dermaga. 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU