Salah besar kalau masih ada yang beranggapan bahwa wisata Kalimantan Timur hanya tentang Pulau Derawan dan Kakaban. Pulau yang pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan-kerjaan besar Indonesia seperti Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, dan Kesultanan Pasir ini dulu, mayoritas wilayahnya dikelilingi hutan hujan tropis yang lebat.
Kalimantan Timur yang dikenal dengan anggrek hitamnya yang tak ada duanya tidak hanya kaya akan keanekaragaman flora, tapi juga keindahan wisata alamnya. Berikut wisata alam Kalimantan Timur yang harus disinggahi selain Pulau Derawan dan Kakaban;
Sebenarnya, daripada dibilang gua, wisata alam Kalimantan Timur Gua Haji Mangku ini lebih tepat disebut danau. Mungkin, penyebutan nama gua ini dikarenakan pintu masuk menuju danau air payau yang jernih kebiruan ini harus melewati mulut gua terlebih dahulu.
Saat melewati pintu gua yang berair, pemandangan indah sekaligus menyeramkan akan menyambut. Danau berwarna kebiruan itu memiliki ruang sempit. Jika melihat lebih dalam ke arah danau, maka akan terlihat seperti jurang yang dalam di sana.
Lokasi: Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Gua Losan berarti gua yang bisa tembus dari satu tempat ke tempat lainnya. Gua Losan ini berada di perbatasan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, tepatnya di Kecamatan Muara Komam, Kab. Paser.
Saat mulai menginjakkan kaki di mulut gua, pemandangan staklaktit dan staklakmit yang mencuat dari atap dan dinding gua akan menyambut kedatangan para pengunjung. Tidak hanya pemandangan staklatit dan staklamit saja, Gua Losan menyimpan keunikan lain yaitu Batu Bernada. Saat memukul-mukul batu ini, akan terdengar bunyi-bunyi berirama seperti instrumen musik.
Memasuki Gua Losan tak bisa dilakukan sendiri, harus ditemani oleh juru kunci atau guide yang bisa mengantarkan masuk ke dalam menyusuri keindahan gua. Setiap pengunjung diharuskan untuk membawa penerangan. Harga tiket masuk Gua Losan ini sebesar Rp5000.
Lokasi: Kec. Muara Komam, Kab. Paser, Kaltim
Batu Dinding namanya. Wisata alam Kalimantan Timur ini belakangan memang ramai jadi bahan diskusi di sosial media. Khususnya mereka yang berdomisili di Kalimantan Timur dan sekitarnya. Wisata alam Batu Dinding ini perlahan menyeruak dan menarik perhatian karena pesona keindahannya yang mirip Tembok Besar China.
Wisata alam Batu Dinding ini berupa tebing bebatuan yang sempit dengan lebar kurang dari 1 meter. Puncak bukit Batu Dinding nya pun sempit, hanya sekitar 5 meter. Jika dilihat dari kejauhan, bukit Batu Dinding ini berbentuk seperti punggungan dengan panjang sekitar 500 meter. Di sekeliling bukit terdapat hutan rimbun yang lebat. Pada bagian kiri kanan bukit berupa jurang dalam. Salah langkah sedikit saja, nyawa jadi taruhannya.
Tak perlu khawatir, karena di sana terdapat kurang lebih 30-50 guide lokal yang bertugas mengatur dan mengawasi pengunjung agar tidak berdesak-desakan memasuki area puncak yang sempit. Saran kami, datanglah berwisata saat musim kemarau. Waktu matahari terbit dan terbenam menjadi waktu terbaik menikmati keindahan alam hutan borneo dari ketinggian Batu Dinding.
Batu Dinding berada di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jika keberangkatan dimulai dari Balikpapan, ambil lah jalan Soekarno Hatta menuju kilometer 45. Di sana, akan dijumpai papan petunjuk mengarah ke wisata alam Kalimantan Timur Batu Dinding.
Lokasi: Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Sudah pernah ke Stone Garden di Jawa Barat? Nah, Taman Batu Sembinai memiliki bentang alam yang mirip dengan Stone Garden Padalarang. Di antara hamparan hutan hijau lebat nan luas, tumbuh bebatuan tak beraturan berwarna abu-abu. Sangat cantik!
Tapi, untuk bisa menikmati keindahan alam hutan batu borneo ini, pengunjung harus menempuh perjalanan yang tidak mudah. Harus melewati jalanan berkelok, trekking yang menguras tenaga, namun terbayar lunas dengan keindahan yang tiada tara.
Untuk sampai ke puncak bukit, dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Jangan lupa persiapkan perbekalan seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan bila dibutuhkan, webbing bagi kalian yang ingin menggapai puncak bebatuan tertinggi, dan tentu saja guide warga lokal supaya tidak tersesat.
Jika perjalanan dimulai dari Balikpapan, lanjutkan perjalanan menuju Tana Paser, Kab. Paser. Dari Tana Paser lanjutkan perjalanan menuju Batu Kajang, dilanjutkan ke Masjid Jami As-Salam. Dari sana, ikutilah petunjuk jalan menuju wisata alam Batu Sembinai.
Lokasi: Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Taman wisata alam seluas 1500 hektar ini menyajikan pemandangan alam yang mungkin belum pernah ditemui di Pulau Jawa sebelumnya. Di Bukit Bangkirai, pepohonan yang tumbuh tinggi menjulang dengan ketinggian 40 hingga 50 meter jadi panorama yang tak biasa. Tidak hanya tinggi, pepohonan tersebut punya diameter yang besar, sekitar 2,3 meter. Uniknya lagi, pepohonan di hutan Bangkirai telah berusia 150 tahunan.
Tidak hanya berwisata edukasi di tengah hutan hujan tropis, Bukit Bangkirai menawarkan wisata pemacu adrenalin dengan menyeberangi Canopy Bridge atau jembatan gantung. Jembatan pertama di Indonesia ini digantungkan pada pohon Bangkirai setinggi 30-40 meter dan menghubungkan ke lima pohon. Tantangan melewati jembatan sepanjang 64 meter ini makin terasa saat angin kencang menyerang. Jembatan yang berayun-ayun mengikuti arah angin akan membuat jantung berdegup kencang.
Bukit Bangkirai berada di Semboja, Kutai Kertanegara, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta km 38. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu kurang lebih 1,5 perjalanan dari Balikpapan. Wisata alam Kalimantan Timur ini buka dari pukul 7 pagi hingga jam 5 petang.
Lokasi: Semboja, Kuta Kertanegara
Tulung Ni’ Lenggo merupakan telaga berwarna biru jernih yang berada di Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau. Sudah setahun ini, wisata Ni’ Lenggo ramai dikunjungi warga sekitar. Jernihnya air telaga menjadi spot yang pas untuk merileksasikan diri.
Di Tulung Ni’ Lenggo, wisatawan bisa mengelilingi telaga menggunakan perahu yang disediakan atau berenang-renang menikmati kesegaran air danau. Suasana keasrian alam dan ketenangan suasana perkampungan menjadikan wisata alam Kalimantan Timur ini ramai dikunjungi saat liburan. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp5000, rasanya keindahan alam Kalimantan Timur ini sangat sayang kalau dilewatkan.
Lokasi: Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau
Danau Labuan Cermin merupakan sebuah danau wisata yang terletak di Kecamatan Biduk biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dikatakan sebagai Danau Labuan Cermin karena danau ini memiliki air yang sangat jernih. Saking jernihnya, jika terdapat objek yang berdiri di atas permukaan danau, bayangan objek tersebut terlihat jelas dari permukaan air danau ini. Maka, banyak pengunjung yang memanfaatkan keunikan alam ini sebagai objek foto.
Spot foto yang bisa digunakan juga banyak seperti misalnya berdiri di atas perahu atau ketika sedang menyelam. Wisata alam ini sangat cocok buat pencinta fotografi dan penyuka wisata air.
Danau Labuan Cermin memiliki nama lain. Masyarakat lokal menyebutnya Danau Dua Rasa. Hal ini dikarenakan air danau Labuan Cermin memiliki dua rasa, yaitu asin dan tawar.
Lokasi: Kecamatan Biduk biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Pulau Derawan terkenal dengan terumbu karang yang indah, jumlah ikan-ikan karang yang tak terhitung, padang lamun yang subur, serta hutan mangrove yang masih terjaga. Karena keindahannya, Derawan pun tak pernah sepi dari wisatawan. Terutama para pencinta pemandangan bawah laut.
Di Kepulauan Derawan terdapat 460 jenis karang-karangan, 870 jenis ikan dari kuda laut kerdil hingga pari manta raksasa. Bayangkan, pemandangan bawah laut Derawan bukan hanya membuat wisatawan takjub, tapi juga betah.
Bahkan wisatawan dengan mudahnya menemui sekelompok pari manta berjumlah lebih dari 50 ekor berenang setiap harinya. Wisatawan dapat berinteraksi dengan memberi makan para ikan sambil berenang atau melihat dari atas kapal.
Berenang bebas di antara ratusan bahkan ribuan ubur-ubur langka di Danau Pulau Kakaban akan memuat cerita berbeda. Mungkin, kalian akan sedikit geli melihat bentuknya yang kenyal-kenyal menari-nari. Terlebih ketika menggenggam ubur-ubur yang tak menyengat itu.
Ada 4 jenis ubur-ubur langka yang hidup di air payau ini yang sama sekali tidak mengeluarkan sengat, dan juga 8 jenis ikan-ikan kecil, serta biota endemik yang saya jumpai di perairan lainnya. Biota yang ada di sini merupakan biota yang terjebak berpuluh-puluh tahun dan akhirnya mengalami evolusi untuk beradaptasi.
Jika ingin mencoba sensasi diving di tengah laut lepas, perairan Pulau Kakaban pun menarik untuk diselami. Di sana, terdapat banyak jenis ikan langka seperti barakuda, hiu white tip, black tip, dan hammer shark pun juga ada.
Lokasi: Bagian dari Kepulauan Derawan
Sama seperti Pulau Kakaban, Pulau Maratua pun bagian dari kepulauan Derawan. Untuk menuju lokasi, wisatawan hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan dari Pulau Derawan menggunakan speed boat.
Keindahan lanskap alam Maratua tidak diragukan lagi. Terletak di perbatasan perairan Indonesian dan Malaysia, banyak yang menyebutkan Maratau adalah surga bawah laut bagi para penyelam. Terubu karang Maratau berjenis fringing reefs, ikan-ikan langka seperti ikan kakatua, ikan opkis, ikan tringger, dan banyak lagi lainnya. Bahkan, saat menjelang senja ikan-ikan laut seperti lion fish, pari putih, dan penyu pun menampakkan dirinya di bawah dermaga.